Bel istirahat telah berbunyi dengan nyaring di seantero sekolah. Waktu pembelajaran sungguh tak terasa. Beberapa jam pula telah berlalu tepat setelah Abian menemui Keana. Ah, rasanya sungguh baru beberapa menit saja.
"Abian!" panggil Genta sembari memutar tubuh menghadap sang sahabat yang ada di sebelahnya. Manik lelaki itu tampak amat berbinar entah karena apa.
"Iya?" jawab Abian dengan wajah datarnya.
"Yaelah lempeng banget tuh muka!" ucap Genta menyindir sang sahabat yang masih diam di tempatnya. Rasa semangat yang ada di benak Genta pun telah hilang dengan begitu cepatnya. Entah mengapa terasa hilang semua mood untuk bercerita.
Abian langsung melengkungkan senyum di bibirnya dengan amat dipaksa. Maniknya bahkan sudah menyipit karena senyum yang "begitu lebarnya".
Namun seketika itu juga, Genta langsung mengubah rautnya. Dan benar saja, moodnya hilang karena Abian temannya.
"Lo pikir lucu, ha?" tanya Genta dengan suara dinginnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com