Bagaimana jika dunia ini hancur dalam sekejap mata? Pertanyaan itu memang terdengar sangat janggal di telinga. Namun itu bukan sesuatu yang mustahil, kan?
Bagaimana jika seluruh orang berbalik lalu menghindar? Bagaimana jika tak akan ada lagi sebuah kasih sayang yang dapat dirasakan. Hampa, bukan?
Jika ada seseorang yang datang, ada baiknya untuk menyapa dengan sopan. Ingat, hanya menyapa. Tidak diperbolehkan untuk memberikan hati ataupun sebuah perasaan.
Dia hanyalah tamu yang datang karena ada keperluan. Bukan untuk mendapatkan sesuatu sebagai hadiah atau pun imbalan. Tolong pahami keadaan.
Itu semua terus berputar dalam pikiran Keana. Sungguh begitu banyak yang dipikirkan gadis itu dalam diam.
Mata gadis itu terus menatap dengan nanar pada awan. Gadis yang saat ini berada dalam balkon kamar itu tengah merenung sendirian. Entah mengapa pikirannya tiba- tiba kalut tanpa alasan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com