webnovel

Harry Potter

"Leaky Cauldron?" Berhenti di depan toko dengan bingung, Arel menoleh bolak-balik ke kanan dan kiri untuk melihat dengan jelas respon orang-orang sekitar.

Sangat disayangkan bahwa orang-orang disekitarnya hanya mengabaikan toko tersebut, yang semakin membuat Arel tidak tertahankan.

"Mengapa mereka mengabaikan toko ini?" Patut diingat bahwa toko ini sangat tidak sesuai dengan tempatnya, ini terlihat seperti noda di pakaian putih, terlihat hitam, bobrok, dan bahkan tidak memiliki jendela.

"Kamu harus ingat ini, dalam perjanjian para penyihir dilarang untuk mengungkapkan sihir kepada Muggle, itu adalah pelanggaran berat dalam perjanjian dunia penyihir." Jelas profesor dengan tegas, "Itulah mengapa tempat ini ada, Leaky Cauldron atau bisa juga disebut sebagai jalan pemisah antara dunia Muggle dan dunia penyihir, Arel."

"Dan untuk pertanyaanmu, alasan mengapa toko ini diabadikan adalah sihir di sekitar toko, itu seperti mantra pesona untuk membuat para Muggle secara halus mengabaikan toko ini, dan jika mereka melihat kesini, itu hanya gang kecil yang kosong, yang membuatnya mudah diabaikan."

Arel mendengarkan penjelasan profesor dengan teliti, ini mungkin bisa menambah wawasannya tentang dunia sihir, bagaimanapun dia adalah orang yang ingin berjalan di jalan sihir.

Melangkah untuk memasuki toko.

"Hahaha."

"Sialan untuk para goblin di Bank Gringotts!"

"Lihat ini!"

Tempat yang terlihat kecil dan suram itu menyembunyikan keramahan penyihir.

"Bukankah ini terlihat seperti pub?" Tanya Arel seraya melihat sekelilingnya.

Mendengar pertanyaan yang datang, profesor menjawabnya sambil melangkah ke depan "Ini memang pub, dan seperti penjelasanku sebelumnya, ini adalah garis pemisah untuk kedua dunia."

"Ah, Minerva! Kamu dari dunia Muggle?" Teriak bartender pub.

"Oh, Tom!" Balas profesor kepada bartender di depannya, "Aku sedang melakukan tugas membantu siswa baru." Mengalihkan pandangannya ke Arel "Ini adalah Tom, dia adalah orang yang bekerja di Leaky Cauldron."

"Hmm…" Melihat respon yang diberikan Arel, profesor hanya mengembalikan pandangannya ke Tom, "Tom… ini adalah Arel, siswa baru untuk tahun pertama Hogwarts."

Menyadari kurangnya respon Arel, Tom hanya mengabaikannya dan melanjutkan pekerjaannya, lagi pula sebagai bartender telah membuatnya banyak menemui jenis orang.

Hanya saja saat Tom menoleh, dia melihat manusia yang sangat besar yang tidak sesuai dengan sekelilingnya berjalan masuk, "Hagrid!" Panggil Tom ke raksasa tersebut, "Kebetulan ada Minerva disini, apakah kamu juga sedang bertugas?"

"Halo Tom!" Balas Hagrid, melihat profesor dan menyapa juga "Halo… Profesor Mcgonagall!" Kemudian menunjuk ke anak kecil di samping profesor "Apakah ini siswa yang akan masuk Hogwarts?"

Melihat orang yang datang, Arel tampak tertarik dengan tubuhnya yang terlihat seperti raksasa kecil, dengan tinggi dua kali orang dewasa dan lebar lima kali lipat yang membuatnya sangat besar bagi anak sebelas tahun, juga dagunya yang penuh jenggot dengan rambut yang panjang benar-benar bisa membuatnya sangat menonjol di kerumunan.

"Hagrid, kamu disini!" Profesor yang mendengar sapaan Hagrid membalasnya, "Ini adalah Arel Arva, kamu mungkin akan bertemu dengannya di Hogwarts."

"Arel? Nama yang bagus! Aku adalah Rubeus Hagrid, penjaga kunci dan tanah Hogwarts."

Walaupun Arel tertarik, dia hanya mengangguk atas perkenalan Hagrid.

"Hagrid, bukankah kamu ditugaskan untuk menjemputnya?" Jelas, profesor yang mulai mengenal Arel langsung memberikan Hagrid pertanyaan.

Hagrid yang tampaknya seperti orang yang ramah, tidak sadar dengan upaya Profesor Mcgonagall untuk mengalihkan pandangannya dan hanya melanjutkan percakapan seperti biasa saja "Ya, kemari Harry!"

"Terberkatilah aku, ini Harry Potter." Tom yang sedang sibuk segera menghentikan pekerjaannya dan berkata dengan suara terkejut, yang membuat orang di sekitar dapat mendengarnya.

Arel tertegun dengan perubahan suasana pub, jelas orang ini adalah orang yang terkenal, sudut yang begitu bising segera berubah sunyi.

Setiap orang mulai melihat ke anak dengan kacamata, rambut hitam dengan sedikit warna coklat dan wajahnya yang terlihat bodoh.

"Selamat datang, Tuan Potter! Selamat datang." Sapa seorang pengunjung pub yang berdekatan dengan Harry.

Arel berbisik kepada Profesor Mcgonagall "Siapa dia?"

"Hm?" Entah mengapa Profesor lebih terkejut melihat anak ini dapat memulai percakapan dengan inisiatifnya tentang seseorang, "Dia adalah Harry Potter, 'anak laki-laki yang bertahan hidup'."

Profesor Mcgonagall yang masih melihat ke Harry Potter dengan senyuman, mungkin akan terkejut jika dia melihat Arel sekarang, karena ada kerutan di tengah dahinya, "Bertahan? Dari siapa?"

Jelas fokus Arel adalah kata bertahan, bukan dengan anak bodoh di depannya.

Mendengar perubahan nada bicara Arel, profesor sedikit menebak apa yang dipikirkannya dan mulai meluruskan, "Arel… tenang saja, orang yang kamu cari adalah orang mati."

"Lalu mengapa dia dikenal banyak orang?"

Menatap Arel dalam-dalam, profesor sepertinya mulai terpikirkan tentang ingatan yang kelam.

Arel yang telah terlalu sering melihat tatapan mata itu, hanya menunggu dan tidak mendesaknya.

"Ini dimulai saat awal 70-an, ada pemyihir kejam yang datang memporak-porandakan dunia sihir, membawa pemikirannya untuk mengubah dunia dan itu adalah sejarah perang sihir yang mungkin kamu bisa pelajari di Hogwarts."

"Orang tersebut selalu membawa teror yang membuat para penyihir bergidik ketakutan bahkan jika hanya mendengar namanya yang sekarang dikenal sebagai 'kau tau siapa'."

"Dan Potter, anak kecil tersebut adalah orang yang selamat dari 'kau tau siapa', itulah mengapa dia mendapatkan julukan 'anak laki-laki yang bertahan hidup'."

"Juga perlu diingat, bahwa kedua orang tua Harry adalah pahlawan dunia sihir yang mengakhiri perang sihir, tapi sayangnya itu juga menjadi akhir dari dua penyihir hebat." Kata profesor dengan sedikit rasa keengganan saat berbicara tentang orang tua Harry.

"Hmmm…" Arel menganggukan kepalanya seperti biasa dan juga profesor yang sedikit mengenal Arel sepertinya mulai terbiasa dengan kurangnya respon Arel.

"Hm? Apakah Potter masih memiliki keluarga profesor?" Pertanyaan tiba-tiba Arel membuat profesor terkejut dan menatapnya.

"Mengapa kamu bertanya?"

Melihat keterkejutan profesor, Arel meluruskan "Aku hanya penasaran, Potter yang begitu terkenal, apakah itu juga berlaku untuk anggota keluarga lainnya?"

"Oh… kalau tentang itu kamu mungkin bisa akur dengannya, kalian memiliki situasi yang mirip, walaupun dia memiliki kerabat dari saudara ibunya, tapi itu hanya Muggle, jadi bertemanlah dengan baik."

Penjelasan profesor semakin membuatnya meragukan penilaiannya, lagi pula ini sudah yang kedua kalinya.

"Apakah itu karena aku belum mengerti tentang sihir?" Bisikan lemah yang hanya bisa didengar Arel keluar dari mulutnya.

Menatap kembali ke Harry Potter yang sedang berbicara dengan pria yang menggunakan turban ungu di kepalanya.