webnovel

her dream 07

william

tangisan little goddes membuatku terjaga. katia mulai terjaga saat aku bangkit ." go back to sleep" suruhku mengecup rambutnya." mungkin dia lapar" ucap katia."biar aku yang periksa" kataku beranjak menghampiri putri kami. wajahnya memerah karena menangis."bawak dia kemari " ujar katia menyalakan lampu meja dan berusaha duduk.aku menggendong bayi kami menuju ranjang. setelah meletakkannya di ranjang aku membantu katia bersandar di kepala ranjang."periksa popoknya" kata katia. " o..o.. ada yang ngompol" ledekku membuat little goddes berhenti menangis.setelah mengganti seluruh pakaiannya yang basah katia menggendong bayi kami dan memintaku menyiapkan susu formula nya.kami berdua menatap takjub saat bibir kecil goddes menghisap botol susunya."you should go back to sleep" ujar katia menatapku."besok pagi kau harus ke kantor".sambungnya."jangan kawatirkan aku, aku bisa tidur di kantor. ingat aku bosnya". ucapku mengecup bibir katia."william" ujar katia mendorong dadaku membuatku berhenti menciumi lehernya."apa?" tanyaku tak sabar. "berhenti. kau menghimpit putri kita" protesnya.'ugh,, 😠😠sabar william sabar' rutukku dalam hati.dont push your luck.

siang ini mira datang berkunjung membuatku teringat pembicaraan kami di telpon waktu itu. saat aku masuk aku mendengar gelak tawa katia membuatku tersenyum bahagia. ku pikir aku tidak akan pernah mendengar gelak tawa itu lagi.mereka berdua sedang duduk di sofa memperhatikan putri kami yang kerjanya cuma tidur- dia bangun kalau lapar atau pakaiannya basah-tapi tetap saja bikin gemas.terkadang dia tersenyum saat tidur entah apa mimpinya.

" kau pulang cepat?" tanya katia membuyarkan pikiranku." apa kau sakit? " tanya katia cemas." tidak, aku tidak sakit" jawabku menghampiri mereka.setelah memberi ciuman untuk putriku dan katia serta menyapa mira aku meninggalkan mereka menuju kamar.

" kau baik baik saja?" tanya katia tiba tiba sudah berada di kamar membuatku langsung bangun dan duduk di ranjang." am fine" jawabku menatapnya." benar?" tanyanya tidak percaya jawabanku." iya. am fine katia dont worry". balasku sambil meraih tangannya." jika ayah masih menelpon mu biar nanti aku bicara padanya". ujar katia meremas tanganku." tidak,bukan itu." kataku ." aku baru teringat mira pernah menelponku saat kau baru bangun dari koma. katanya kau meninggalkan pesan untuk pengacara perceraian dan pengacara itu mencoba menghubungi mu kembali. am sorry aku lupa memnyampaikan pesan mira padamu".-sebenarnya aku tidak lupa, aku hanya berusaha mengulur waktu-." karena itu kau cepat pulang?" tanya katia." iya" jawabku sambil menghusap wajahku."aku tidak tahu harus bagaimana bersikap di hadapanmu" ujarku merunduk." aku merasa takut saat mendengar mira akan datang dan memberitahumu hal itu kau akan pergi lagi, karena kau pasti berpikir aku me,,". "william" potong katia. tangannya menangkup wajahku membuat aku menatapnya". "aku tidak akan lari lagi, aku minta maaf membuatmu cemas, bibi june telah menceritakan semua nya padaku". " aku akan belajar untuk menghadapi semua masalah yang ada bukannya lari".katanya."sebenarnya sebelum kecelakaan itu terjadi aku berniat menghubungimu. kami baru saja pulang dari cek up, aku ingin berbagi kebahagian denganmu saat bayinya menendang perutku." ujarnya dengan mata berkaca kaca." lagi pula pijatan mira tidak seenak pijatanmu" katanya tertawa." please dont cry" bisikku menghapus air matanya." maaf" balasnya ikut menghapus air matanya." air mataku belakangan ini tidak bisa di bendung".

hari ini kami mengadakan pesta untuk memberikan nama putri kami.dia memerlukan nama setelah tiga bulan lalu lahir.tidak mungkin kami terus menyebutnya little goddes kami.aku menyerahkan sepenuhnya kepada katia untuk urusan nama."julie anne sami" cetus katia suatu malam saat kami tengah bermain dengan putri kami." bagaimana? kau suka?" tanyanya." nama yang cantik. oke." jawabku setuju.hari ini ayah juga akan datang, katia mengundangnya.aku masih belum tahu apa yang akan dilakukan katia perihal perjanjian antara aku dan ayahnya.lama lama seperti ini ibarat menunggu bom waktu meledak.jeritan tangis julie membuatku bergegas bangkit dan lari meninggalkan papa menuju asal suara. " what going on?" tanyaku cemas karena jeritan tangisnya lain dari biasanya. " oh... papa bear datang untuk menyelamatkan".ledek mama." tidak ada apa apa" jawab katia tertawa." mama hanya geram dan mengigit pantatnya, kau tau julie bagaimana".yeah this kid could be a little devil. dia seperti tahu kalau aku begitu protektif padanya." benarkah? tanyaku memandangi mama dan katia bergantian." lihat saja, mendengar suaramu julie langsung diam" jawab katia menunjuk julie di gendongan mama. dia sedang memandangku dan tertawa lebar tanpa suara menununjukkan gusi merahnya. kedua tangannya di hentak hentakkan." you miss me baby girl?" tanyaku mengecup pipi mungilnya."aaa.." teriaknya sambil memukul pipiku." kiss dady" ujarku sambil memberikan pipiku." euh girl, berhenti memberi papa air liur mu". ucapku sambil menggelitik perutnya membuat tawanya pecah.

"william" panggil papa dari pintu dapur."kemarilah" suruhnya membuatku meninggalkan julie yang di gendongan mama masuk ke dalam rumah.papa memintaku mengikutinya hingga ke pintu depan rumah.paman thomas menunggu kami di dalam mobilnya.saat melihat kami dia bergegas keluar dari mobilnya menghampiri kami."she asked you to came later, when the party over" desis ku."l know" ucapnya."aku tidak bisa menahan diriku, bagaimana kalau katia membatalkannya?" tanyanya." itu terserah katia, dia membatalkannya atau tidak" ujarku." kau pun sama bersalahnya dengan ku william" tukas paman thomas." kau juga menyetujuinya". " tapi karena paman berbohong, bilang kalau katia tau" jawabku."kalian berdua tenanglah sedikit" lerai papa." thomas sebaiknya kau kembali lagi nanti dan kau william jaga bicaramu bagaimanapun dia tetap ayah mertua mu". " iya, sebaiknya ayah kembali lagi nanti" suara katia membuat kami bertiga terkejut dan menoleh ke arah teras dimana katia duduk di kursi rodanya."katia". panggil paman thomas sambil melangkah menghampirinya."dengarkan penjelasan ayah".ujar paman thomas. melihat ayahnya melangkah mendekatinya katia dengan refleks memundurkan kursi rodanya."thomas" panggil papa dan mencegahnya mendekati katia."you okey?" tanyaku berlutut di hadapan katia." iam fine" ujarnya." di belakang masih banyak tamu william" katanya panik." aku tahu sayang,aku akan membujuk ayah kembali lagi nanti" janjiku." baiklah" ujarnya lega. setelah memutar kursi rodanya aku membiarkannya masuk sendiri kedalam rumah." kembali lah lagi nanti paman" kataku lebih tenang." kami masih banyak tamu, paman juga tidak mau merusak pesta pertama yang katia rancang" pujukku." ayo lah thomas berikan putrimu waktu". " baiklah, aku akan kembali lagi nanti" katanya setuju.

" ayah sudah pergi?" tanya katia yang langsung menghampiriku begitu melihatku muncul di pintu belakang.matanya masih melirik ke dalam rumah mencari ayahnya." iya. nanti ayah datang lagi" jawabku membuatnya bernafas lega."apa yang harus lakukan nanti?" tanyanya cemas." hei... jangan cemas. kau bisa menanyakan apapun baik itu ke ayah atau padaku. kau berhak tau". jawabku."sebenarnya aku takut mendengar penjelasan ayah nanti" ujarnya." bagaimana kalau selama ini kasih sayangnya padaku adalah palsu?"." katia, apapun nanti penjelasan ayah biar itu baik atau buruk kau tetap berhak tau. kalaupun itu seperti yang kau takutkan lebih baik kau mengetahuinya. biar kau bisa move on". jelas ku."iya, tapi tetap saja aku takut" ujarnya.