Mendengar pertanyaan yang seakan menuntut sebuah pengakuan dari sang sahabat, Evan langsung saja mengangguk paham. Karena jujur saja, dia memang bisa menangkap maksud dari apa yang dikatakan oleh Angga.
"Iya. Aku paham, Ngga. Nanti aku akan ngobrol sama Papa."
"Harus! Jangan sampai segalanya kacau di sini. Kamu tahu siapa yang akan paling kecewa kalau sampai Om Jho bikin ulah?" tanya Angga sambil menatap Evan dengan sorot mata serius.
"Lia."
"Nah! Jadi, jangan sampai hal itu terjadi. Merahasiakan tentang wacana perjodohanmu dengan Berlin aja aku nggak suka, apalagi kalau sampai ada hal lain yang bikin Lia kecewa gara-gara ulah Papamu." Jawaban Angga terdengar emosional karena jujur saja, dia memang tak terima kalau ada hal-hal buruk terjadi pada si gadis yang memang sudah dianggapnya sebagai sahabat itu.
"Iya, Ngga. Aku juga berpikir sama seperti kamu. Aku udah berjanji, jadi aku pasti akan tepati. Percaya aja, semuanya bakal selesai."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com