webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
225 Chs

Masa lalu(6) cinta dan perasaan

Beberapa saat telah berlalu, Obrolan antara aku, Steve dan Elie berakhir begitu saja. Elie telah pergi meninggalkan tempat ini, aku hanya bisa diam dan menahan sesak saat berada satu ruangan dengan Steve.

Bukan aku tidak suka dia disini, hanya saja aku merasa malu dengan sikapku yang mudah sekali meledak-ledak dan malah menganggap mereka telah menyakiti hatiku.

padahal Elie itu adiknya Steve, kenapa juga sejak awal aku tidak melihat persamaan di wajah mereka? kenapa juga aku harus malah memaki dengan tidak tau diri?

"Kau baik-baik saja Puteri?." Tanya Steve.

"Ya.. aku baik-baik saja. kenapa aku tidak baik?." Tanyaku balik, dan panglima hanya menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

Steve menatap mataku sedikit mencari tau, aku berusaha terlihat Baik-baik saja di depannya. walaupun kenyataannya aku memang akan baik-baik saja. aku tidak ingin terlalu memikirkan semua hal yang memang tidak perlu.

Biarlah mereka beranggapan seperti apa, aku ingin tetap tenang pada pikiranku saja.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com