webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasy
Not enough ratings
225 Chs

cemburu seorang Ara?

Ara Berjalan ke arah kamarnya dengan suasana Hati yang buruk, entah kenapa rasanya istana yang besar ini terasa begitu sesak dan membuat dirinya bingung ingin pergi kemana.

Setelah kakeknya pergi untuk mengurusi hal lain, wanita itu tidak tau ingin melakukan apa dan harus bagaimana. semua orang terasa begitu mengacuhkan dirinya, dan dia tidak punya tempat untuk berkeluh kesah lagi. Pintu kamar di depannya terbuka, dia masuk ke dalam sana dan memilih untuk berdiam diri saja di kamar.

Tidak mau kemana-mana, mungkin kamar adalah tempat terbaik untuk dirinya saat ini.

"Jangan biarkan siapapun masuk, katakan saja bahwa aku sedang beristirahat dan tidak ingin di ganggu." Ujar sang Puteri pada salah satu pelayan, pelayan itu mengangguk dan mulai Mengatakan pada pelayan lainnya yang ada di luar, setelah itu pelayan wanita tersebut masuk lagi ke dalam kamarnya dan Langsung membantu Nonanya untuk berganti pakaian.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com