Kau berlari sekuat tenagamu, meskipun kau terus menerus terjatuh berulang kali namun kau tidak berhenti berlari dan terus berlari.
Kau sangat ketakutan!
Kau mengabaikan tatapan heran orang-orang di jalan yang menyaksikan mu.
Kau tahu penampilan mu terlihat seperti orang gila sekarang, tetapi kau tidak peduli.
Kau hanya ingin kabur dari kenyataan mengerikan ini.
"Sayang!!!! Kemana kau berlari!?" Suara pria dibelakang mu membuat mu semakin ketakutan!
Pria ini gila!
Kau meraung, berdoa untuk keselamatanmu di dalam hatimu. Kau tidak ingin tertangkap, kau tidak ingin pria itu meraih mu, tetapi cengkraman tangannya yang berhasil menarikmu akhirnya mematahkan imajinasi mu.
"Wah, wah... sejak kapan kau menjadi gadis yang nakal?" Pria itu terkekeh geli dan menarik tubuhmu mendekat ke arahnya.
Aroma tubuhnya yang familiar membuat kulit kepala mu mati rasa. Lengan kekarnya melilit pinggang kecil mu dengan posesif.
Nafas hangatnya menyapu lehermu. Terdengar bisikan jahatnya yang terdengar seperti roh mengerikan.
"Sepertinya aku harus menghukummu dengan keras malam ini"
Oikawa menggendong mu layaknya pengantinnya dia tidak lupa berbisik untuk mengancam mu.
"Diam atau aku akan membuat kau menyesal, bertindak seperti gadis yang baik, dan jangan membuat ku marah, paham???"
Tubuhmu bergetar ketika tatapan predatornya menekanmu. Kau bisa merasakan cengkraman tangannya yang keras pada tubuhmu.
Dengan terpaksa kau mengangguk kaku. Kau tidak berani bergerak dan memutuskan untuk menyembunyikan wajahmu di dada nya.
Pria ini menakutkan....
Kau ingin menangis tetapi kau tahu bahwa itu hanya akan memperburuk keadaan.
Semoga malam ini kau bisa bertahan.
.
.
.
.
Pria itu mengerang rendah, nafasnya menyelimuti tubuhmu. Ekstasi dan kesenangan membuat pikiranmu pusing. Kau sama sekali tidak bisa menolaknya dan hanya bisa merintih kecil layaknya hewan kecil.
Gigi tajamnya mengigit lehermu, menambahkan rasa sakit yang membuat tubuh mu bergetar karenanya. Dia tidak berhenti mengguncang dirimu, menandaimu hingga ke tulang-tulang mu dengan tanda miliknya.
Layaknya predator yang memakan mangsanya, tindakannya benar-benar tidak berbelas kasihan. Memakan mu dari atas ke bawah, bahkan jika kau memohon ampun, dia tidak akan berhenti hingga dahaganya terpuaskan.
Dia adalah karnivora yang hanya memakan 'dagingmu'
Baginya hidangan itu adalah yang paling lezat. Membungkusnya dalam kehangatan dan kenyamanan, menyaksikan mu di bawahnya dengan air mata, suara mu yang merintih kecil begitu imut hingga ingin membuatnya meledak cepat di dalam mu.
Erangannya yang familiar bergema kemudian suaranya yang dipenuhi obsesi bergema dalam kamarnya yang gelap.
"Milikku... Ngghahhh.. istriku... Kau adalah milikku..."
"Milikku... Hahaha... Aku akan membuat mu mengandung anak-anak ku... Kita akan memiliki keluarga kecil... Kau tidak akan bisa lari ketika kau hamil bukan?"
"Maka akan lebih baik jika kau hamil anak-anak ku sayang..."
"Kita akan menikah dan memiliki anak-anak... Haaa..... Aku benar-benar tidak sabar"
Dalam sekejap jutaan kembang api meledak dalam benakmu. Kurva tubuhmu melengkung dengan sensasi hangat dalam perutmu.
Tangannya yang hangat menyapu perut mu yang dipenuhi keringat. Mata coklatnya yang gelap menyipit dengan kesenangan.
"Tidurlah..." Kata-kata nya menghipnotis mu dengan cara menenangkan. Dia mencium keningmu. Mengakhiri aktivitas intens yang membuat tubuhmu mati rasa.
"Aku mencintaimu... Selamat malam, sayangku"
Dengan begitu kau akhirnya pingsan.
_____________________________
"Oi kuso, kenapa kau membawa pacar mu kemari?" Iwaizumi menatap oikawa dengan curiga.
Dia berpikir.
Apakah pria ini pamer karena dia lajang? Ingin memamerkan kebersamaan nya di depan tim nya?
Sungguh sialan sekali dia jika itu benar.
Ekspresi Iwaizumi mengeras. Dia meremas bola voli di tangannya, bersiap untuk melempar bola di tangannya kapan saja.
Oikawa terkekeh dan meremas pinggang kecilmu sedikit.
"Aku membawa nya kemari karena kabar besar! Iwa-chan aku akan segera menikah!"
'brak'
"Ouch!"
"APA?! KAU AKAN MENIKAH?"
Oikawa mengusap wajahnya yang terkena bola voli dan meringis kecil. Kau menatap Iwaizumi dengan kagum.
Akhirnya seseorang memukul pria ini untuk mu.
Oikawa yang melihat tatapan mu menyipitkan matanya sekilas dengan suram, namun dia segera tersenyum lebar kepada temannya.
"Ya! Aku akan menikah dengan sayangku!"
Dia memeluk pinggang kecil mu dan mencium pipimu, angin membawa suaranya yang berbisik ke telingamu dengan semilir dingin.
"Tatap aku"
Kau tau tanda itu.
Dia cemburu.
Kau dengan cepat meremas tangannya dengan senyum manis.
"Oikawa... Gendong.... Peluk!" Ucapmu manja tentu saja ini semua berkat 'latihan' yang diberikannya setiap malam.
Oikawa tersenyum cerah dan segera menggendong mu dengan bahagia. Dia menutup wajahmu ke dalam dadanya agar kau tidak bisa melihat siapapun selain dirinya.
Kau adalah miliknya.
Iwaizumi mendecakkan lidahnya.
Pria ini.
Posesif seperti biasanya.
Bukannya iwaizumi tidak tahu tindakan Oikawa, namun dia tidak menyadari seberapa jauh Oikawa bisa bertindak.
Dia hanya berpikir pria ini bodoh dan dia memang bodoh.
Bagaimana mungkin dia melakukan hal-hal gila disaat kau sendiri ingin kabur darinya?
Oikawa bisa mendapatkan sejuta gadis yang mencintainya. Tetapi sayang sekali dia dilahirkan untuk menjadi orang gila yang mencintaimu.
"Kapan kalian akan menikah?"
"Seminggu lagi"
"APA?!"
Kali ini Iwaizumi tidak bisa berkata-kata. Sialan. Pria ini baru saja tamat SMA dan dia sudah ingin menikah?
Apakah dia gi-
Oh sudah lupakan.
"... Baiklah" Iwaizumi menghela nafas.
"Bagaimana dengan impianmu?"
Ucapnya dengan tenang.
"Jangan khawatir aku akan membawa istriku kemanapun aku pergi!"
Oke. Kali ini Iwaizumi akhirnya melepaskan kekhawatiran nya. Lupakan saja.
Dia menatap tubuhmu yang meringkuk di pelukan Oikawa, kau terlihat lebih berisi dan agak gemuk di tempat yang seharusnya....
Dia berkata dengan tiba-tiba.
"Apakah dia hamil?"
Oikawa tersenyum bahagia.
"Ya!"
Tangan Iwaizumi gatal.
Bisakah dia memukul pria ini?
Setelah berbicara sedikit dengan Iwaizumi yang pemarah, Oikawa akhirnya membawamu ke rumah orang tuamu
Dia meletakkan mu di sofa dan berkata kepada orang tuanya bahwa dia akan menikahi mu.
Orang tuamu tentunya terkejut, kau yang tidak pernah mengatakan apa-apa tentang pacar mu sekarang akan menikahinya?
Begitu tiba-tiba?
Meskipun curiga, melihat betapa Oikawa menyukai mu membuat orang tuamu memutuskan untuk melepaskan masalah kecil itu.
Namun.....
Ibumu tidak bisa melepaskan pandangan darimu. Sosok mu terlihat lebih gemuk dibandingkan biasanya, dengan aura feminim yang memancar dan... Postur tubuh mu jelas berbeda dengan dirimu yang bar-bar.
"Sayang.... Katakan pada ibu... Apakah kau hamil?"
Tubuhmu membeku.
"Ya...." Cicitmu kecil.
Pada akhirnya kau dan Oikawa diputuskan menikah dalam seminggu.
Semua persiapan?
Jangan khawatir Oikawa sudah lama menyiapkan nya. Sejak melihat mu di bangku SMA dia sudah memimpikan bagaimana kalian berdua akan menikah.
Tidak ada yang perlu kau khawatir...
Tidak ada...
Kini jadilah gadis yang baik...
"Aku mencintaimu..."
"Aku mencintaimu..."
"Sangat-sangat mencintaimu..."
Pria itu berbisik penuh cinta di telingamu, setiap malam mengatakan hal yang sama tentang perasaan nya.
Tidak peduli meskipun kau bosan dibuat nya.
Kau mendapati dirimu luluh karena kata-katanya.
"Ya... Aku mencintaimu juga"