webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · วัยรุ่น
Not enough ratings
369 Chs

Daddy Afka

Seorang anak balita tengah sibuk dengan mainan barunya yang terbilang cukup banyak. Afka tidak nanggung-nanggung. Dia hampir menghabiskan tiga puluh lima ribu dollar hanya untuk membelikan Arion yang berujung tragis. Mainan-mainan itu tidak Arion mainkan secara normal. Seperti kereta api yang tadinya tersambung lima gerbong, kini sudah terpisah satu sama lain.

Arion kini menjadi pusat perhatian Siska, Fran, Afka, dan Alvaro. Dia bahkan tidak peduli dengan tatapan mereka. Arion terlalu sibuk dengan mainannya.

"Jadi, dia anakmu?" Tanya Siska. Matanya terfokus pada Arion yang bahkan tidak melihatnya.

Afka mengangguk bangga. Dia kemudian mensejajarkan wajahnya dengan Arion, seakan menyuruh Siska dan Fran untuk menilai kemiripan keduanya.

"Memang mirip sih. Mirip... sangat mirip... dia seperti Afka saat kecil." Ucap Fran sambil memperhatikan setiap lekukan dari wajah Arion.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com