webnovel

Goresan Pena Penentu Nasib

Rein, seorang pemuda yang mendadak tersadar di dunia yang berbeda dan tahun yang juga berbeda, harus dihadapkan dengan kenyataan kalau teknologi yang diketahuinya selama ini belum tercipta. Dia yang terbiasa dengan kemudahan teknologi di tahun 2019 harus menghadapi kemelut industri hiburan dan pertelevisian yang masih berjaya. Tidak ingin mati kelaparan, Rein memutar otak untuk mendapatkan cara agar dia bisa bertahan hidup. Dengan mengandalkan segala sesuatu yang diketahui dan dikuasai di dunianya yang terdahulu, dia mencoba menuangkan idenya ke tulisan. Skrip drama - itulah media yang digunakan Rein untuk mengadu nasib di era 90an. Bisa dibilang orang-orang tidak segera mempercayai ‘bakat’nya, tetapi Rein berhasil membuktikannya melalui karya perdananya. Tapi tentu saja, semua itu tidak didapatkannya dengan mudah. Ada perjuangan dan kerja keras yang harus selalu dilakukan olehnya. Akankah episode dua dan selanjutnya dari skrip buatan Rein laris di pasaran dan diterima masyarakat?

Pena_Fiona · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
420 Chs

Respon Untuk Episode Dua

"Bukankah sudah waktunya?" Desi sedang mengenakan piyamanya, duduk di sofa dengan kaki tegak, dan rambut pendeknya agak lembap, dan sambil memasukkan popcorn krim ke mulutnya. Dia mengeluh, "Teater malam benar-benar melanggar sifat manusia, aku akan mengantuk."

Amelia membungkus kepalanya dengan handuk mandi dan duduk bersila di tengah sofa. Dia tampak seperti Asan India. Dia berkata dengan terengah-engah, "Ini akan segera datang. Jangan makan lagi. Berhenti makan dan mengunyah makananmu, dan tentu saja kamu akan mengantuk! "

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com