Carolina ingin sekali memukul kepalanya saat ini karena merasa benar-benar bodoh, tapi dia tidak bisa melakukannya karena perutnya terasa sakit saat ini.. Meskipun hari perkiraan lahirnya masih sekitar 2 minggu lagi, tapi dia sudah tahu dan bahkan dokternya sudah memperingatkannya bahwa itu bisa saja datang lebih awal. Seharusnya ketika pemeriksaan terakhir, dia sudah meminta dokternya itu untuk mengistirahatkannya di rumah sakit, atau setidaknya di tempat yang memiliki orang lain untuk menjaganya.
"Apa? Apa maksudmu kamu akan segera melahirkan? Maksudmu bayinya akan segera keluar?" tanya Liam yang terlihat bingung sebelum akhirnya berubah menjadi terkejut.
"Ya! Bayinya akan segera keluar! Memangnya apalagi yang akan keluar?" tanya Carolina dengan galak karena Liam menanyakan hal yang sangat bodoh di saat dia sangat kesakitan saat ini.
"Apa?" Liam sampai berdiri dari tempat duduknya ketika mendengar hal itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com