Kendra hanya tersenyum.
"Ya udah biarin aja, tuh anak ngga tau kenapa sekarang jadi aneh," Kendra berdiri, kemudian merapikan rambutnya, melepas ikatan yang terlihat mengendur, menyisirnya kebelakang, lalu mengikatnya kembali kebelakang.
"Makan yuk bro?" Ajak Kendra, cacing cacing di perutnya sudah terdengar protes.
"Gua udah makan tadi bro, lu duluan aja sudah, gua mau rebahan disini," tolak Niko, sambil tubuhnya sudah bersiap untuk di rebahkan di tempat dimana Kendra tadi tidur.
"Ngopi lah yuk, temenin gua, gua traktir," tawar Kendra.
Terlihat Niko urungkan niat merebahkan tubuhnya, seutas senyum segera terbias di bibirnya.
"Hayuk lah kalau begitu."
"Eh iya si Beni kemana, sekalian ajah yuk," ajak Kendra dia sudah melangkah kearah pintu ruangan.
"Paling masih di kantin, kalo engga ngumpul ama penjahit – penjahit cewek di bawah pohon di belakang kantin," Terang Niko
"Ya udah hayuk lah, gua udah laper." kata Kendra sambil mengelus perut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com