Makan (larut) malam

Kendra hanya mengikuti langkah Ditha dari belakang, niatnya untuk menunggu di mobil saja mendapat respon pelototan mata dari Ditha.

Salah satu kelemahan Kendra adalah dia enggan untuk berdebat itu saja. Apalagi dengan orang – orang terdekatnya, dia sangat gampang mengalah.

Dengan wajah tertekuk dia berdiri dibelakang Ditha, di depan antrian masih ada satu cowok bule yang tengah memesan, tangan Kendra dia sedekapkan ke dada, pandangannya menyapu mengamati ruang resto yang meski sudah larut, masih tampak beberapa pengunjung yang sedang menikmati makan disana, rata – rata di dominasi oleh pasangan muda – mudi, dan beberapa orang asing.

"Lu pesen apa?" Tanya Ditha, antrian telah sampai padanya. Kendra hanya menggeleng, karena memang dia niatnya hanya menemani bukan untuk ikutan makan.

"Spicy cheese snack bucket 1, french fries large dua, chokocha float satu, lu yang mana Ken…," Ditha menoleh ke arah Kendra, yang sepertinya masih enggan untuk makan atau pun minum sesuatu.