Sambil makan Farel menceritakan semua kisah hidup yang dia alami, hanya ada beberapa nama teman sekantor dia yang tak dia sebutkan namanya, yang sempat juga mengajaknya jalan keluar namun selalu dia tolak. Dia tak ingin Detha terlalu fokus dengan orang yang di maksud, biarlah itu menjadi rahasia Farel.
"Jadi gimana, masih mau melanjutkannya? Mumpung masih jam 8, dan di kosan juga jarang ada orang?" Goda Farel, Detha tersipu, sikapnya sudah berubah sekarang kekecewaannya mencair, bersama rasa sesal atas semua prasangkanya tadi, "harusnya kamu merasa beruntung, aku masih mau menjagamu, menjaga nama Ayahmu, itu kenapa aku selalu minta ijin ke ayahmu. Untuk menunjukkan bahwa aku serius ke kamu Tha, aku mau hubungan ini terus sampai kita kepelaminan." Farel menatap Detha lekat – lekat, sepertinya gadis didepannya ini masih belum paham akan keseriusan Farel terhadapnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com