webnovel

Di pabrik sawit

Kevin melihat Naumi sedang bingung, akhirnya dia menarik tangannya untuk masuk ke dalam.

Sesampainya di dalam Naumi dibuat keget melihat ruangan yang besar nan cantik.

Tak lama kemudian datang seorang laki-laki yang lumayan tampan tetapi agak sedikit kecil dari Kevin.

"boss, semua sudah menunggu" kata rudi

"ya sebentar saya datang" ucap Kevin

Kevin berjalan ke arah Naumi yang masih bingung dengan keadaan yang ada.

"apa kamu hanya akan berdiri saja di sana?" tanya Kevin.

"ehh maaf, aku lagi bingung" jawab Naumi

"kamu duduk dulu" ajak Kevin menuju sebuah sofa warna hitam yang sangat empuk ketika diduduki.

Naumi mengikuti Kevin dan duduk seperti anak TK yang selalu menuruti perintah gurunya. Di atas meja sudah terlihat sepertinya makanan kotak dan beberapa cemilan beserta buah-buahan.

"Naumi, kamu tunggu aku disini sambil makan boleh, nonton juga boleh, atau melakukan apapun yang kamu suka, aku harus menghadiri meeting sebentar dan jika kamu lelah kau bisa tidur di kamar itu" Kevin menunjuk sebuah pintu.

"baiklah" jawab Naumi

"jika kamu butuh sesuatu tekan saja angka 1 di sana" tunjuk Kevin pada dinding dekat sebuah meja kerja lalu Kevin pun pergi keluar diikuti pak rudi

Naumi melihat makanan di atas meja dan merasakan perutnya sedikit minta diisi sepertinya Sumatera bagian tengah nya minta dimanjakan dengan sedikit cemilan.

Naumi mengambil beberapa kue dan memakannya, lalu asik memakan buah anggur sampai dia merasa sudah agak kenyang. Naumi tersenyum melihat hanya tinggal 7 buah anggur yang tersisa, ah bodo amat pikir Naumi yang penting perutnya kenyang

Naumi melihat jam di dinding sudah hampir pukul 12.00 wib tetapi Kevin belum kembali. Naumi berpikir sebaiknya mencari hiburan, lalu Naumi menekan angka 1. Sekitar 3 menit kemudian datang seorang pria dengan perawakan tinggi jangkung bermata sipit dengan hidung mancung, sepertinya bule..

"ada yang bisa saya bantu non" tanya bule tersebut, Naumi melihatnya sesaat lalu dengan ramah Naumi bertanya

"kenapa saya melihat hampir semua karyawan disini laki-laki?" tanya Naumi penasaran

"tuan Kevin tidak suka banyak karyawan perempuan non" jawab nya

"Kenapa dan oh ya nama bapak siapa" tanya Naumi yang risih melihat laki-laki itu tetap berdiri.

"nama saya bintang kita sudah ketemu tadi di sekolah, saya yang mengantar motor nona ke tempat non alya" jawabnya.

Naumi jadi ingat tetapi tadi dia tidak sempat memperhatikan wajahnya karena Kevin buru-buru menarik tangannya masuk mobil.

"buat tuan Kevin perempuan itu suka menggoda dan berpakaian seksi dengan dandanan berlebihan jadi dia menganggap bisa mengganggu kinerja karyawan pabrik yang rata rata laki-laki" terang bintang

"trimakasih keterangannya, duduklah kita bisa ngobrol" ajak Naumi

"maaf non saya tidak berani sebab tuan tidak suka dengan orang yang tidak mentaati perintahnya" ungkap Kevin

"apa kamu takut gajimu dipotong juga" selidik Naumi sambil tersenyum

"ehhh maaf non, kenapa anda berpendapat seperti itu" tanya bintang.

"habis tuanmu itu keterlaluan, masa sopirnya ketahuan ngetawain dia eee langsung dipotong gajinya" cerita Naumi. Akhirnya Bintang mau juga duduk dan ngobrol dengan naumi. Mereka asik bercerita tentang pabrik SS2.

"oh ya, pak bintang panggil Naumi sajaya.. Aku nggak suka dipanggil nona" kata Naumi "ok, tapi kamu juga harus memanggilku tanpa pak... Setuju" jawab bintang

"aku panggil apa yaa.. Gimana kalau mas bintang" tanya Naumi

"sepertinya keren tapi nggak tau sekeren apa panggilan itu di mata boss" kata bintang yang langsung membuat Naumi tertawa

"oh ya mas bintang, apa meetingnya masih lama?" tanya Naumi

"mungkin sebentar lagi selesai, sebaiknya aku pergi dari pada gajiku dipotong hehehe" mereka sama-sama tertawa, omongan bintang juga membuat Naumi geli hehehe.

Bintang akhirnya pamit tapi sebelum pergi Naumi memanggilnya

"apa kita masih bisa berteman?" tanya Naumi

"dengan senang hati, dan karena kita berteman ayo kita bertukar nomor" akhirnya mereka saling tukar nomor handphone.

Sekarang tinggal Naumi sendirian di ruangan besar itu, Naumi penasaran dengan kamar yang dikatakan Kevin tadi jadi dia berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya.

"ceklek"

Handle pintupun dibuka

"maa syaa Allah..." Naumi melihat ada tempat tidur empuk dengan ukuran King size, dia langsung merebahkan tubuhnya yang sudah lelah dari pagi.

Naumi ingat belum menghubungi serly sahabatnya, lalu dia mencoba menelfon namun tidak tersambung karena signal disekitar pabrik sangat jelek. Akhirnya diputuskan dia untuk mengirim serly sms.

"assalamualaikum ser, maaf tadi aku buru-buru. Sekarang aku ada di PT. SS2, aku tak bisa menghubungi mu masalahnya disini signalnya payah"

Serly yang sedang asik makan bakso bersama soni langsung memberitahukan pada soni bahwasanya Naumi lagi ada di pabrik sawit.

Serly langsung membalas sms sahabatnya itu

"wa'alaykumussalam warohmatullah Naumi, kamu ngapain kesana? Apa kamu bersama tuan Kevin? Tadi elang nampak marah ketika tau kamu pergi bersama Kevin" sms serly

"aku belum tau ser, aku lagi sendiri, kevinnya lagi meeting. Bilang sama elang jika aku baik-baik saja dan nggak usah khawatir" sms Naumi

"baiklah, tapi kamu jaga diri disana baik-baik, hati-hati kitakan belum terlalu kenal sama tuan Kevin" sms serly

"in syaa Allah, trimakasih ya ser" sms terakhir Naumi

Akhirnya Naumi memejamkan matanya dan dalam hitungan menit Naumi sudah tertidur pulas saking nyenyak tidurnya dia nggak tau Kevin memanggil manggil namanya.

Kevin berpikir sesaat melihat makanan kotak masih utuh tapi anggurnya hampir habis, Kevin tersenyum. Tiba-tiba dia melihat ke pintu kamar yang sudah terbuka Kevin langsung melangkahkan kakinya pelan-pelan masuk kamar.

Kevin tersenyum dan bergumam dalam hati "maa syaa Allah Naumi... Kamu cantik sekali walaupun sedang tertidur pulas" puji Kevin "ahh mumpung dia tidur" tiba-tiba Kevin mengeluarkan tabletnya dan cekrek.... Cekrek... Cekrek 3 buah foto Naumi yang tertidur pulas sudah berada di gengganannya.

Naumi yang sedang tidur nyenyak tidak tau ada orang yang sedang asik memandangnya malah menggeliat dan merubah posisi tidurnya dengan menyamping ke kanan sehingga roknya sedikit terangkat memperlihatkan betisnya yang putih dan mulus.

"Ugh dasar gadis desa, tidur nggak mau mengunci pintu, gimana kalau aku tergoda... Aghh kenapa darahku terasa panas..,"

Kevin menelan ludahnya melihat kembali betis mulus itu dan mulai mendekati Naumi, dia nggak tahan untuk tidak menyentuh gadis itu. Kevin makin berani..

Akhirnya Kevin duduk di tempat tidur itu memandangi wajah Naumi, tangannya semakin dekat dan tak tahan akhirnya pipi merona itu di elusnya juga dengan lembut.

Sesaat Kevin mendekatkan bibirnya ingin mencium Naumi dan ingin merasakan bibir lembut itu tiba-tiba imannya datang dan kuat

"astagfirullah, ini nggak benar" kata Kevin akhirnya dia keluar dari kamar dan merebahkan dirinya di sofa.

.

.

.

.

Suara dengkuran sang CEO mulai terdengar.