Naumi terbangun dan melihat jam ditangannya "astagfirullah udah lewat jam 1 siang, aku belum shalat zuhur" Naumi berfikir apa Kevin masih meeting. Akhirnya dia memutuskan untuk minta tolong sama bintang mencarikan mukena untuk shalat.
Saat keluar Naumi kaget melihat Kevin yang sedang tidur nyenyak sambil mendengkur. Naumi mau membangunkan tapi gak jadi dan malah menekan angka 1 kembali, namun kali ini dia menuju pintu agar bintang tidak perlu masuk dan bersuara.
Naumi nggak mau mengganggu istirahat Kevin yang sepertinya sangat capek. Kemudian terdengar ketukan di pintu
"ada apa" tanya bintang
"aku mau shalat tapi mukenanya nggak ada, bisa minta tolong carikan mas?" kata Naumi
"kamu masuk aja ke kamar dan buka lemari, di situ sudah disiapkan boss mukena untuk mu" jelas bintang.
"trimakasih mas" ucap Naumi
Naumi masuk lagi ke kamar dan membuka lemari, ternyata disitu sudah ada mukena lengkap dengan sajadahnya.
Naumi berwudhu dan segera melaksanakan shalat zuhur. Setelah shalat Naumi keluar berniat membangunkan Kevin untuk bertanya apakah dia sudah shalat atau belum namun saat berjalan ke sofa panjang tempat Kevin tidur, tiba-tiba kakinya nyangkut di karpet dan
"bruukk"
"aww.." Kevin terbangun karena ada tubuh seseorang yang jatuh tepat di atas tubuhnya
Mata mereka beradu pandang, muka Kevin langsung merah karena ada hawa panas yang seketika naik ke wajahnya apa lagi Kevin merasakan ada 2 lingkaran empuk yang padat menempel di dadanya.
Kevin menelan ludahnya namun Naumi malah tak bergeming seolah tak berdosa dia bertanya
"muka mu kenapa merah sekali" tanya Naumi sambil memegang dahinya, sementara tubuhnya masih menindih Kevin, dasar Naumi..
"badanmu nggak panas, apa kamu sakit? Atau kamu lagi pusing" tanya Naumi yang masih meraba pipi Kevin, padahal sikap Naumi itulah yang membuat muka sang CEO berubah merah.
Naumi manaikkam tubuhnya dan tanpa sadar dia menyentuh sesuatu yang keras di bawah situ..
"eh maaf, aku tak sengaja" ucap Naumi salah tingkah.
Kevin akhirnya duduk sambil memejamkan matanya dan mengambil nafas dengan panjang
"huffff, Naumi.... Naumi, kamu tu ya.. Bikin aku kepengen cepat cepat nikah" kata Kevin sambil masuk kamar dan tak lama terdengar shower hidup menandakan Kevin mengguyur tubuhnya untuk menghilangkan efek dari tempelan 2 lingkaran padat.
"??" Naumi tak mengerti
Selesai mandi Kevin keluar dari kamar dan mengajak Naumi untuk makan siang.
"kita makan dulu" ajak Kevin
"aku nggak laper" jawab Naumi datar
"kamu kenapa?" tanya Kevin
"bukannya yang harus bertanya itu aku ya?Kamu kenapa mengajakku ke pabrik ini? Untuk apa, bahkan kamu seperti seseorang yang telah menculikku dari sekolah" Naumi manyun
"ok aku minta maaf, telah menculik mu tapi aku nggak tau cara romantis yang bisa membuat mu terkesan padaku saat hari terakhir sekolah mu"
"alya bilang biasanya semua siswa akan bersenang senang dengan pasangan ataupun sahabatnya" Kevin melanjutkan lagi
"aku melakukan semua ini disela kesibukanku, aku bahkan seperti orang gila yang gak tau malu memaksamu mengikuti kemauan ku. Tapi beginilah caraku untuk mendapatkan perhatian mu.. Jika caraku salah aku minta maaf" terang Kevin
"kamu segitu cintanya sama aku, tapi apa yang membuatmu tergila gila padaku?" tanya Naumi
"aku tau kamu gadis biasa tapi entah kenapa di mataku kamu gadis yang luar biasa, kamu cantik tanpa harus pakai bedak tebal, pake make UP mahal, baju mahal, dimataku kamu itu istimewa lebih dari segalanya" jawab Kevin
"jawabanmu semuanya ngambang di otak ku" kata Naumi tak mengerti
"ok aku perjelas saja biar kamu nggak bingung, mau kah kamu jadi pendampingku?" tanya Kevin
Naumi terdiam karena bingung harus jawab apa, dia mengalihkan pembicaraan
"aku sekarang laper... Gimana kalau kita makan dulu? " dengan wajah memelas minta dikasihani
"katanya nggak laper.." Kevin
"sekarang udah laper" Naumi
"kamu mau makan disini atau di luar sana sambil melihat-lihat?" tanya Kevin
"apa kamu nggak malu?" tanya Naumi
"kenapa haruz malu?" jawab Kevin sambil mengeluarkan handphone nya
"rudi, bawa motor saya kesini!" perintah Kevin. Tak butuh waktu lama rudi datang dengan motor gede.
maaf boss tapi mau kemana?" tanya rudi
" cari makan di sekitar sini" jawab Kevin
"tapi disini yang ada hanya makanan biasa boss" ucap rudi
Naumi keluar dan melihat Kevin sudah siap dengan motornya.
"kamu yakiiin" tanya Naumi sambil nangkring di belakang kevin
"tentu" mereka naik motor berdua tanpa helm dan itu membuat Naumi dan Kevin jadi bisa cerita sambil jalan.
"kita mau makan apa?" tanya Kevin
"terserah aja" jawab Naumi
Mereka melihat warung berjejer di seberang pabrik yang bising Kevin mengarahkan motornya kesana dan ketika sampai disana rata-rata warung tersebut dipenuhi buruh dan karyawan yang sedang makan siang.
Kevin berhenti disalah satu warung yang agak sepi, mereka turun dan masuk. Kevin sedikit agak kikuk walaupun dia sering ke pabrik ini tetapi dia belum pernah sekalipun masuk ke dalam warung.
"assalamu'alaykum" ucap mereka berdua sambil masuk warung.
"wa'alaykumussalam eh tuan silakan masuk" jawab ibu warung
Setiap orang yang lewat melihat Kevin dengan menundukkan kepala dan tiap ada yang mau masuk warung tersebut mereka batal masuk karena melihat ada Kevin di dalamnya.
Naumi melihat ada beberapa menu yang dia suka dan langsung memesan si empunya warung
"bu, pesan ikan bakar 2, gulai kepala 2 sama sambel plus sayur ya bu" minta Naumi
Kevin asik melihat hapenya ketika Naumi kembali Kevin tersenyum
"udah di pesan" tanya Kevin
"udah, ikan bakar sama gulai kepala ada tambahan ndak" tanya Naumi
"nanti saja" kata Kevin
Pesanan datang dan Kevin memperhatikan semua masakan yang ada dihadapannya
"maaf tuan Kevin.. Nona ini tadi memesan cuma 2 macam tapi saya takut tuan gak selera makanya saya tambah aja" kata siempunya warung
"tidak apa, trimakasih dan tolong teh es 2" kata Kevin. Naumi melihat Kevin sambil minta penjelasan
"untuk apa banyak begini, apa kita masih menunggu yang lain" tanya Naumi
"ayo kita makan katanya tadi lapar" kata Kevin
Mereka asik dengan makanannya sesekali Naumi nampak kepedesan dan meminum teh es lalu
"vin, itu dimulutmu ada nasi, makan mu kok kayak anak kecil" kata Naumi
"mmm" ternyata Kevin tidak merespon
Naumi menarik wajah Kevin dan membuang nasi yang menempel di sudut bibir Kevin.
Kevin terkejut dan kaget dengan tindakan kecil yang dilakukan Naumi
Kevin nampak tersenyum kikuk.
"sekarang kita kemana? Tanya Naumi
" kamu mau ndak kuajak ke danau limbah " tanya Kevin
" ndak lah bau "jawab Naumi
" danaunya ndak seburuk yang kamu kira, ayo jalan " mereka akhirnya sampai ke danau yang merupakan pengolahan limbah dengan sangat sempurna.
Danau limbah dari pabrik tersebut ternyata sangat indah karena tak ada lagi bau busuk seperti perkiraan naumi.
"waaaw keren," ucap Naumi
"dari limbah yang busuk bisa menjadi air jernih seperti ini, luar biasa hebat" ucap Naumi
Mereka duduk lesehan di atas rerumputan yang hijau.
"kamu suka" tanya Kevin tanpa menoleh
"aku suka.. Cantik apa lagi bunga teratainya warna warni, aku paling suka teratasi putih" Naumi menunjuk bunga teratai putih
Tring tring tring
Hape Kevin berbunyi
"halo" _Kevin
"eh lo dimana, ini dah sore ibunya Naumi nanya gue bingung jawabnya" _alya nyerocos sewot
"gue lagi di danau" _Kevin
"lo kebangetan yaa, udah nyulik kawan gue gak ngomong lagi eee motornya lo tarok sini lagi" _alya marah
"sory.. Tolong anter motornya yaa tar gue kasih uang jajan deh" _Kevin
"ogah, lo cepat pulangin anak gadis orang"
tut tut tut
Sambungan terputus
"pasti alya kan?" selidik Naumi
"ia, dia marah" jawab Kevin
"sebenarnya aku masih bingung dengan jawaban tadi untuk apa kamu mengajakku kesini?" tanya Naumi
"memperkenalkan salah satu asetku yang akan jadi milikmu" jawab Kevin
"becanda boleh tapi jangan kebangetan" kata Kevin
"aku serius, ini semua untuk mu setelah kita nikah nanti" kata Kevin
"aku masih mau melakukan banyak hal" ujar Naumi
"kalau gitu beri aku satu kepastian" Kevin memegang kedua pipi Naumi dan memandangnya
"apa kau bersedia jadi pacarku?" Kevin merubah pertanyaannya
Naumi menunduk malu tetapi dia menganggukkan kepalanya
"aku akan mencoba, tapi ada syaratnya" jawab Naumi, Kevin tersenyum dan menanyakan apa syarat yang harus dilakukannya
"aku bersedia jadi pacar mu tapi untuk sementara waktu cukup yang tau hanya kita berdua, aku mau ijin ibu dulu" jawab Naumi
Kevin tersenyum dan geleng-geleng kepala
"apa gadis desa kalau mau pacaran harus ijin orang tua dulu?" tanya Kevin
"kamu jangan meledekku" ucap Naumi
"nggaaak... Habis kamu lucu masa mau pacaran kayak mau nikahan" hahahaha
"biar aja, eh 1 lagi syaratnya" kata Naumi
"apa lagi" tanya Kevin
"kamu nggak akan mendapatkan apapun dari aku selama kita pacaran" kata Naumi
"maksudnya, aku gak ngerti" tanya Kevin
"kalau nggak ngerti cari jawabannya sendiri!" jawab Naumi
Kevin nyerah
"haduuuh...terus apa dong yang kudapatkan?" tanya Kevin
"kamu mendapatkan tanda stempel kepemilikan aku" jawab Naumi sambil terkekeh...