Usai perkuliahan, Nala langsung di tarik Denis keluar kelas tanpa menghiraukan panggilan dari temannya yang lain. Lelaki itu tampak kesal entah karena apa, padahal Nala dan yang lain tidak melakukan hal apapun. Bahkan Nala sudah memenuhi permintaannya untuk duduk bersebelahan. Mereka pun masuk ke dalam bus tanpa suara. Denis mengambil jalan menuju Flinder Street tanpa meminta persetujuan Nala. Dan bus berlalu begitu saja dari setiap terminal. Nala sesekali melirik tangan Denis yang masih menggenggam erat tangannya seperti enggan melepaskan padahal bus sedang sepi dan mereka duduk bersebelahan. Dalam diamnya Nala tersenyum. Kinerja jantungnya pun kali ini lebih berat dari biasanya.
"Ayo," ajak Denis sembari membimbing Nala untuk keluar.
"Ke perpustakaan?" heran Nala. Padahal ia sudah membayangkan adanya kencan romantis di tempat yang istimewa.
"Memangnya kita akan kemana?" Denis berbalik tanya dengan ekspresi di buat sepolos mungkin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com