Taksi online yang ditumpangi Nala berhenti tepat di depan rumah Nala. Setelah menyelesaikan pembayaran, Nala pun turun dan melangkah masuk ke dalam rumahnya. Raut wajahnya tampak begitu kesal, sangat kesal. Begitu kesalnya Nala, hingga ia tak mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah. Ia juga bahkan tak menyadari bahwa mobil Aldy, sang Papa sudah terparkir apik di garasi, yang menandakan bahwa papanya itu telah pulang dan sedang ada di rumah.
"Eren. Eren. Eren! Cih! Siapa sih sebenarnya gadis itu? Bagaimana bisa Denis yang kutahu sedingin es bisa sebaik dan selembut itu pada Eren? Bukankah Denis itu dikenal dengan dinginnya, cueknya, egoisnya, bahkan saat di Aussie pun dia begitu dingin dan ketus padaku di awal-awal. Arrgh! Menyebalkan!" oceh Nala begitu masuk ke dalam rumah sambil mengacaka-acak rambutnya kasar karena kesal. Ia bahkan melempar tasnya begitu saja ke sofa.
"Aduh!" pekik suara Aldy yang tampaknya terkena timpukan tas putri tunggalnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com