webnovel

Awal dari masalah

"Bukan aku yang membunuh mereka tetapi orang lain," ucap Leon.

"Apa orang lain yang kau maksud itu adalah pria ular itu?" tanya Arnold dengan mata menyipit.

"Paman apa kau kenal dengan makhluk itu?" tanyaku.

"Dia adalah makhluk yang membunuh istri dan anakku," kata Arnold dengan tatapan yang marah.

Leon menunjukkan keterkejutan mendengar apa yang dikatakan Arnold, ia kemudian menjelaskan pada kami mengenai makhluk tersebut. "Yah, namanya Zwein, dia adalah salah satu bawahan utama tuan tikus hitam, dia bisa berubah wujud menjadi manusia, dia bisa berubah menjadi setengah binatang, dia juga bisa berubah menjadi ular raksasa. Dia adalah salah satu orang yang menguasai transformasi secara penuh."

"Tunggu, Tikus Hitam apa maksudmu dia Tikus Hitam dari Temple of Shadow?" tanya Clarissa dengan terkejut.

"Eh, apa kau mengenalnya? Tetapi kudengar dia sudah bukan anggota Temple of Shadow lagi."

"Apa?! Tapi bagaimana mungkin?" seru Clarissa yang terkejut mendengar pernyataan Leon.

"Bisakah kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di bukit Verra dari awal? Ada banyak hal yang kami ingin ketahui mengenai hal tersebut." Jujur saja, ini adalah pertanyaan yang paling penting, entah untukku, Arnold atau Clarissa. Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik tragedi yang telah terjadi di bukit Verra.

Leon nampak berpikir untuk sejenak, dia kemudian mengangguk dan mulai bercerita. "Semua ini dimulai ketika sebuah insiden terjadi di desa Roco, seorang pria tiba-tiba mengalami perubahan aneh pada tubuhnya. Temple of Shadow kemudian menyelidiki kasus tersebut. Ditemukan bahwa tanaman dengan nama Rainbow Fletin. Itu adalah sebuah tanaman yang bisa memicu kebangkitan insting binatang pada ras setengah binatang dan keturunannya."

Itu ayah Clarissa, seperti yang diduga, kasus tersebut berkaitan dengan perubahan aneh di bukit Verra. Aku melirik sebentar ke arah Clarissa, dia nampak mendengarkan cerita Leon dengan seksama.

"Tunggu, Desa Roco, siapa dia?" tanya Arnold yang kebingungan, ia tak pernah mendengar kasus yang dibicarakan Leon di desanya.

"Diamlah paman, aku akan menjelaskan hal itu nanti. Untuk sekarang mari kita dengarkan cerita Leon," kata Clarissa. Arnold langsung paham bahwa Clarissa mengetahui sesuatu mengenai cerita Leon.

Leon kemudian melanjutkan ceritanya, "Temple of Shadow seharusnya menghancurkan tanaman itu tetapi Tuan Tikus HItam memiiliki ide lain, dia menyisakan beberapa tanaman dan mendirikan kebun tersembunyi di bukit Verra. Selama beberapa bulan dia melakukan dua hal, pertama merawat tanaman-tanaman tersebut. Kedua, mencari informasi mengenai keturunan setengah binatang lewat DNA yang di dapatkan dari kasus awal tadi."

"Apakah alasan kenapa Tikus Hitam bukan anggota Temple of Shadow lagi karena Temple of Shadow mengetahui apa yang dilakukan Tikus Hitam dan mengeluarkannya?" tanyaku.

Leon mengangguk, "Temple of Shadow mengeluarkan Tuan Tikus Hitam, namun, Tuan Tikus Hitam melanjutkan aksinya, aku tak tahu jelas bagian ini tetapi dikatakan ada kelompok misterius yang mendukung Tuan Tikus Hitam. Tahun-tahun berikutnya, Tuan TIkus Hitam memulai aksinya, dia membawa satu persatu keturunan setengah binatang yang ditemukan ke Bukit Verra. Di bukit Verra sendiri Tuan Tikus Hitam melindungi area sebesar 1 km dengan barrier."

"Apa maksudmu dengan membawa keturunan setengah binatang satu persatu? Jika ada orang yang hilang atau jumlah orang yang pulang setelah selesai mendaki tidak sama dengan jumlah orang yang berangkat pasti akan menimbulkan kecurigaan. Selain itu, bisakah kau menjelaskan apa itu barrier?"

Aku paham bahwa Paman Arnold memiliki banyak pertanyaan dalam pikirannya. Untuk yang satu ini, aku juga penasaran. Bagaimana cara Tikus Hitam menyelundupkan setengah binatang satu persatu.

Leon memandang kami bertiga dengan heran, "Bagi seorang Exor membuat ilusi kecil bukanlah masalah, menyamarkan tim dengan 12 orang menjadi 9 orang bukan hal yang sulit. Apalagi Tuan Tikus Hitam membawa mereka satu persatu.

Sementara itu barrier adalah semacam pagar pelindung magis yang memiliki efek ilusi pada setiap orang biasa yang mendekatinya, tak hanya itu tetapi barrier juga memiliki efek mengacaukan arah sehingga bisa membuat orang merasa berjalan lurus bahkan jika sebenarnya mereka memutar mengelilingi area tersebut."

Clarissa mengangguk dan berkata, "Jadi, hal yang disebut barrier itulah yang sering menyesatkan para pendaki."

Namun, Leon segera membantah, "Lokasi tersebut agak jauh dari rute utama, seharusnya tak banyak orang yang tersesat karena barrier."

Aku memiliki satu pertanyaan penting, "Tikus Hitam melaksanakan rencananya dari 10 tahun lalu, selama 4 tahun bukit Verra masih berjalan seperti biasanya. Apa yang terjadi 6 tahun lalu sampai saat ini, aku pernah mendengar bahwa Gereja Keselamatan telah menyelidiki tempat ini, kenapa mereka tidak melakukan tindakan apapun?"

"Pernahkah kalian bertanya-tanya kenapa negara ini, tidak, terlihat damai meski banyak hal aneh dan kekuatan di luar nalar yaitu dunia Exor ada dan berdekatan dengan kehidupan masyarakat?"

Itu benar, jika dunia Exor sangatlah nyata dan bahayanya juga sangat besar, kenapa tak pernah ada kasus pertarungan Exor di dalam kota, atau kerusakan yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Kenapa masyarakat nampak sangat damai. Aku mengerti bahwa dalam skala kecil, ingatan masyarakat mungkin bisa dimanipulasi tetapi jika ada kejadian yang menghebohkan nasional, tidak mungkin bukan ingatan begitu banyak orang bisa dimanipulasi begitu saja.

"Aku tidak akan menjelaskan terlalu banyak tetapi pada intinya, Gereja-Gereja dan Pemerintah akan mencoba menyelesaikan masalah ketika itu masih kecil, namun, jika masalah itu telah tumbuh begitu besar hingga mengancam masyarakat, mereka akan menutup mata selama masalah tersebut belum benar-benar bergerak.

Jika Gereja Keselamatan mencoba mengganggu Tuan Tikus Hitam dan kelompoknya, yang pertama menderita adalah Kota Siera. Akan ada banyak korban yang melayang. Apalagi dengan kemungkinan tereksposnya masalah dunia Exor pada publik. Pada dasarnya tak mungkin Gereja Keselamatan mengambil langkah berbahaya kecuali mereka memiliki keyakinan untuk membereskan masalah dalam sekejap."

Memikirkannya kembali, perkataan Leon masuk akal. Meskipun aku sedikit tidak setuju dengan pemikiran membiarkan kejahatan tumbuh begitu saja tetapi dibandingkan dengan keselamatan masyarakat banyak, pilihan tersebut memang lebih baik.

Leon kemudian lanjut bercerita, "Alasan kenapa 6 tahun lalu sampai saat ini, bukit Verra menimbulkan banyak korban adalah karena Tuan Tikus Hitam tidak mampu mengontrol sepenuhnya pemikiran bawahannya. Ada orang yang mencoba kabur, ada orang yang bersemangat dalam membunuh manusia, ada juga yang bosan dan memutuskan untuk bermain-main. Aku sendiri adalah salah satu contohnya. Aku sedang mencoba kabur dari bukit ini."

"Apa yang menyebabkan Tikus Hitam, kesulitan mengontrol mereka, dalam 4 tahun sebelumnya, Tikus Hitam seharusnya mengendalikan kelompok setengah binatang dengan baik, karena itu tak ada korban jiwa di bukit ini." Arnold menungkapkan rasa penasarannya. Aku sendiri bisa menebak apa yang membuat Tikua Hitam kesulitan mengendalikan bawahannya.

"Kekuatan, aku rasa kekuatan setengah binatang yang telah dikumpulkan Tikus Hitam menanjak secara drastis." Bukan Leon yang menjawab, melainkan aku.

Leon yang mendengar ucapanku langsung mengangguk,"Benar sekali."