WARNING 18+
________________
Dari bibir turun ke leher, bermain dengan lidahnya di sana. Jari jemariku menyusup ke sela rambutnya, meremas keras kala dia menghisap kulit leherku.
"Bang, jangan bikin aneh-aneh di situ deh. Aku malu kalau ada yang lihat."
Satria menjauhkan wajahnya. Ibu jarinya mengusap bekas ciumannya di leher. "Ini itu mahakarya, kenapa harus malu?"
"Oh, nggak malu kan? Oke, kalau gitu aku akan melakukan hal yang sama juga di leher kamu." Aku mendorong tubuh Satria, gantian memepetnya ke tepian jacuzzi.
"Kamu serius?" Matanya melebar.
"Kamu pikir aku bercanda?" Detik berikutnya aku menyerangnya. Satria hanya mengerang pasrah saat aku akhirnya menguasai permainan kali ini.
Setelah puas bermain di jacuzzi, kami pindah ke kamar. Satria tidak mungkin puas jika hanya aku yang menguasai permainannya, dia memindahkan aku ke ranjang dan kami lanjut bergumul dalam selimut yang sama.
***
Support your favorite authors and translators in webnovel.com