220 Senikmat Mereguk Madu

Jika di Jeju-do kemarin aku mengunjungi Seongeup Flok Village, yaitu desa kuno yang cantik. Maka di Seoul aku mengunjungi Bukchon Hanok Village. Itu adalah kawasan perumahan tradisional Hanok. Rumah-rumah di sini masih terjaga keasliannya sehingga dijadikan pusat wisata budaya bagi wisatawan. Kurang lebih suasananya sama seperti jaman Dinasti Joseon.

Aku dan Satria berkeliling kampung ini dengan menggunakan pakaian tradisional Korea. Ruben dan Kenzo juga melakukan hal yang sama.

"Udah nggak bete lagi kan?" tanya Satria melihat senyum sumringah yang dari tadi aku tebarkan.

"Enggak. Aku suka tempat ini. Beli satu aja rumahnya. Biar kita bisa tinggal di sini."

Satria tertawa. "Repot juga ya kalau tiap berkunjung kamu minta dibeliin ini itu."

"Kalau gitu bikin aja rumah kayak gini buat aku di Jakarta."

"Boleh. Nanti kita cari arsiteknya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter