( Di Pagi hari di rumah Charles)
******
" Pagi nona Sherly" Sapa Nanny kepada Rine saat turun dari tangga rumah menuju ruang makan untuk sarapan.
" Pagi juga nanny Singkler" sapa ramah nya kepada sosok pembantu setia milik Charles yang selama ini sangat membantu Charles memenuhi kebutuhan sehari-hari nya. Pagi ini sudah menunjukkan pukul 10 pagi, seperti nya Rine sedikit terlambat bangun dari tidur nya. Mungkin karena kelelahan atas apa yang terjadi semalam sepanjang perjalanan jalan-jalan bersama Charles. Dilihat nya meja di samping..... sepertinya nanny Singkler tidak meletakkan makanan yang biasa Charles duduk menyantap makanan. Sambil Rine menyantap makanan nya ia sesekali melihat kearah jam dinding di depan dan waktu sudah menunjukkan 10.15 menit. Sepertinya sudah 15 menit ia duduk di meja makan , namun Charles belum juga turun dari kamar nya.
" Nona Sherly mau saya tambahkan sup dan susu hangat nya. Kebetulan saya tidak membuat nya banyak hari ini jadi kalau nona mau tambah saya buatkan yang baru" Sambil membereskan sisa makanan di meja.
" Cukup nanny..saya sudah kenyang. Ngomong-ngomong tuan terlambat bangun ya?". Sambil membantu meletakkan gelas sisa berisi susu hangat ke dapur.
" Tuan Charles pagi-pagi sekali sudah pergi nona...dia hari ini pergi ke ibukota".
" Pergi ke ibu kota???? sejak kapan?" Didalam hati Rine berfikir sejak semalam Charles tidak ada mengatakan apa pun akan pergi ke ibu kota. Mengapa tiba-tiba ia sudah pergi tanpa memberitahu ?" Timbul perasaan tidak enak didalam hati Rine.
" Sejak pagi tadi sekitar jam 4 subuh tuan sudah pergi non, dia pergi mendadak karena dapat panggilan dari Raja jadi selama 2 minggu ia di sana mungkin bisa lebih karena perjalanan nya sangat jauh dari sini."
" Oh begitukah??...Tapi ... dalam urusan apa nanny? ".
" Tuan tidak ada memberitahu saya secara pasti apa sebab dia pergi, hanya berpesan kepada saya untuk menjaga nona Sherly dan selama ia pergi saya harus memenuhi semua kebutuhan nona,,,dan satu lagi pesan nya nona tidak boleh pergi kemana pun meskipun keluar dari halaman rumah".
" Sebegitukah pesan nya ke saya?" Bisa selama itu pergi nya memang sejauh apa itu ibu kota nanny?"
" Ke ibu kota butuh waktu 3 hari perjalanan itu pun kalau jalan tidak hujan. Jika hujan seperti sekarang ini bisa butuh waktu 5 hari perjalanan nona".
" Wah sangat melelahkan.... Biasa nya beliau pergi bersama siapa ?"
" Kalau urusan kedinasan seperti ini didampingi ajudan nya George". Nona saya tahu siapa nona sebenarnya...tadi malam sepulang nona bersama tuan...Tuan Charles mengatakan semua kepada saya sebelum pergi . Maka nya ia bisa berpesan penting kepada saya untuk menjaga nona."
" Benarkah nanny?? Berarti saya tidak perlu merahasiakan sesuatu dari nanny kondisi saya."
" Benar sekali nona..saat ini jika nona berada di tempat yang aman, namun juga berada di tempat yang berbahaya. Selama nona belum menemukan lubang cahaya itu segala tindak dan perbuatan harus sesuai dengan apa yang diperintah tuan jika nona ingin kembali dengan selamat."
" iya....kemarin tuan juga ada berpesan seperti itu."
" Saya terkadang sedih melihat tuan..tuan sudah saya anggap seperti anak saya sendiri...Selama ini hidup nya sangat menyedihkan karena di tinggalkan anggota keluarga dan kekasih yang disayang nya".
Sambil mengarah duduk di ruang tengah di dekat sofa besar yang sangat empuk di penuhi dengan bunga hidup segar di dalam pot diatas meja tamu. Reni mengikuti langkah nanny dari belakang lalu duduk di samping nanny dengan wajah tertunduk sedih. Reni memperhatikan foto yang sangat besar didinding ruang tamu,,foto Charles yang sedang menggunakan pakaian seragam kedinasaan milik nya. Foto yang sangat mempesona terlihat Charles begitu tampan sambil memakai topi dan memegang tongkat kecil ditangan.
" Nona...maaf sejak ia berjumpa dengan nona hidup nya perlahan-lahan mulai kembali berseri. Saya bisa merasakan dari sikap nya kepada nona. 8 tahun ia menutup dan mengunci diri nya dari wanita lain. Betah dengan kesendirian tanpa memperdulikan diri sendiri. Saya sangat prihatin melihat nya hari demi hari hampa tanpa pasangan disisinya. Tidak menyangka jika nona datang dan hadir disini sehingga mengingat kan nya kembali tentang memori-memori bersama kekasih nya dulu."
" Maaf.....Nanny bisa nanny sedikit menceritakan masa lalu tuan bersama kekasihnya?" timbul rasa penasaran dalam hati Reni untuk mengetahui kisah kasih Charles bersama Merlin.
" Nona mau tahu..Nona Merlin itu seperti apa? Sambil berdiri dan mengangkat kedua tangan lalu menyentuh wajah Reni dan berkata " Nona Merlin itu adalah nona...ya nona...sama persis tak ada beda nya,,,wajah nona,,, senyum nona,,cara nona berbicara bahkan pakaian yang nona pakai sangat sama dengan nona Merlin gunakan. Jadi menurut saya nona adalah reinkarnasi nona Merlin".
" Saya jadi bingung nanny" sambil melepaskan tangan nanny dan berdiri kearah jendela menatap taman didepan halaman. Pandangan nya sangat jauh melihat sebuah bangku yang dahulu ia pernah duduk bersama Charles malam itu.
" Mengapa nona sangat bingung...tuan Charles menyukai nona dengan sepenuh hati nya..ia bisa memberikan apapun buat nona..semua wanita di kota ini menyukai nya dan mengharapkan cinta. Namun hanya nona yang dicintai nya. Asalkan nona tahu...jika nona mau menerima nya esok pun ia akan bersedia menikahi nona."
" Nanny saya belum memikirkan tentang itu..maaf untuk saat ini yang saya inginkan adalah pulang ke asal saya di lahirkan..ini sangat asing bagi saya...ya sangat sangat asing" . Sambil membuka tirai jendela yang terkena hembusan angin lalu meneteskan air mata teringat ibu nya yang ditinggalkan lalu Weni yang telah tiada.
" Mengapa nona bersedih hati" lalu menghampiri Reni dan menatap dengan penuh perhatian.
Tiba - tiba Reni memeluk nanny dengan hangat dan menangis dalam pelukan nanny.
" Saya sampai disini telah mengorbankan teman sendiri hingga tiada...lalu meninggalkan ibu yang baru saja sembuh dari sakit..Bagaimana bisa saya bisa bersenang-senang hanya memikirkan perasaan saya sendiri hanha untuk kebahagian..diluar sana ada seorang ibu yang kehilangan anak nya dan mungkin kebingungan tidak tahu harus kemana mencari nya?"
Sambil mengusap bahu Reni dan mengelus nya secara perlahan. " saya turut prihatin nona dengan keadaan nona....disatu sisi saya paham dengan keadaan nona karena saya sudah tahu siapa nona..disatu sisi yang lain saya ingin melihat tuan bahagia bersama nona kedepannya. Kedua nya pilihan berat bagi saya pribadi untuk menerima nya. Saya hanya bisa berharap semoga kedepan nya nona dan tuan menemukan jalan terbaik."
" Terima kasih nanny...perkataan nanny sedikit membuat hati saya sedikit lebih tenang. Saya menyadari siapa saya...dan kebahagian saya bukan menjadi hal penting bagi saya. Harapan saya saat ini hanya bertahan dari keadaan dan hidup dengan 2 pilihan yang sangat sulit. Untuk itu mohon bimbing saya nanny untuk bisa hidup bersama disini karena saya juga tidak tahu apakah saya bisa kembali ke asal saya atau tinggal selama nya disini. Tuan Charles sangat perhatian dan bersedia memberikan jiwanya kepada saya hanya karena saya mirip dengan nona Merlin. Namun itu tidak lebih dari cukup karena saya ingin ingin menjadi diri saya sendiri tanpa dibayang-bayangin oleh nona Merlin."
" Benar nona...saya sangat setuju dengan pernyataan nona ini..karena masa lalu hanya jadi masa lalu..tuan Charles pasti sadar akan hal itu. Maka dari itu tuan tidak memaksakan kehendak nya dia menyerahkan keputusan terbaik dari nona sendiri. Tuan Charles tidak pernah meminta balasan apapun dia adalah pria yang selalu mementingkan perasaan orang lain. Jadi nona tidak perlu khawatir.".
Sambil melepaskan pelukan dan kembali menatap Reni dengan hangat sambil memberikan senyuman.