webnovel

Pesaing yang Tampan dan Tinggi

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

Pada peresmian peluncuran drama baru perusahaan Grup Yan. 

Xia Changyue sebagai penulis skenario drama baru tiba di tempat pada pagi hari. Dia mengenakan rok sifon berwarna putih yang tampak elegan dan cerah. Setelah datang, dia berdiri di sudut ruangan dengan sikap yang santun.

Peresmian peluncuran drama baru akan dilaksanakan pada sore hari, namun karena investasi terbesar dari drama ini adalah Grup Yan, membuat semua media tertarik untuk meliput. Saking tertariknya, mereka semua tiba sebelum acara dibuka. Ratusan media telah mengirim wartawan untuk mewawancarai Presiden Grup Yan, lalu untuk menarik perhatiannya mereka datang ke tempat acara berlangsung lebih awal. Saat ini, seluruh media telah mengatur persiapan mereka satu jam sebelum acara berlangsung.

Xia Changyue melihat ke sekitar tempat acara itu berlangsung, dia menggigit bibirnya karena sangat gugup. Kemudian, dia mengambil tasnya, lalu diam-diam meninggalkan para aktor dan aktris pemain drama. Setelah keluar dari tempat kru berkumpul, dia pergi ke restoran teh terdekat dengan tujuan yang jelas. Sebelum dia sampai di sana, seorang bocah lelaki melambai kepadanya dari kejauhan dengan penuh semangat. Dia tidak bisa menahan senyum dan bergegas memasuki restoran teh tersebut.

"Changyue, Tuan Muda Han bisa tertidur hanya karena menunggumu," ujar Xia Shuhan yang begitu bersemangat dan turun dari kursinya. Tubuhnya yang halus dan lembut berlari ke arah Xia Changyue dan bergegas jatuh ke dalam pelukannya. Mulutnya mengeluh, tetapi tangan mungilnya melingkar erat di leher ibunya.

Xia Changyue tersenyum dan berkata, "Aku sangat buruk, tetapi aku selalu memikirkan Kak Han selama aku bekerja. Maukah kamu memaafkanku?"

"Terpaksa memaafkan," ucap si kecil sambil cemberut dan mencium pipi Xia Changyue.

Xia Changyue menggendong tubuh Xia Shuhan dan menatap An Chenxu yang duduk di kursinya. "Aku bebas hari ini, jadi aku akan mengajak Hanhan bermain-main. Aku tahu kamu akan datang ke peresmian peluncuran drama baru, jadi aku memintamu untuk membawanya dan menemuiku. Maaf sudah merepotkanmu."

An Chenxu melihat tatapan penuh permintaan dari mata Xia Changyue, kemudian dia berkata, "Duduklah. Aku sudah pesan cappucino untukmu." Dia pun mendorong gelas besar ke depan Xia Changyue.

"Terimakasih, Kak Chenxu." Xia Changyue membawa Xia Shuhan duduk di kursi, meletakkannya di pangkuannya dan menyeruput kopi.

Xia Shuhan biasanya bersikap seperti hantu kecil yang cerdas, tetapi kali ini dia selalu menempel pada Xia Changyue. Tubuh kecilnya selalu berada di lengan ibunya, begitu pula tangannya melingkar di lehernya. Dia terus bertanya bahwa pria yang sangat dicintai Xia Changyue bukanlah dirinya.

"Kak Han, ada apa denganmu? Mengapa kamu terus bertanya seperti itu kepadaku hari ini?" Xia Changyue meletakkan gelasnya dan menatap Xia Shuhan dengan rasa ingin tahu. Bocah lelaki itu memang biasanya menanyakan hal tersebut, tetapi sejak kemarin malam, sepertinya dia bertanya lebih sering.

Xia Changyue menyipitkan matanya dan menatap Xia Shuhan sembari menggigit bibirnya dan mengira-ngira apa yang sedang dipikirkan olehnya Sayangnya, anaknya lebih pintar darinya, jadi dia tidak bisa menemukan apa-apa sama sekali.

"Aku takut Changyue akan melupakanku ketika memiliki pria simpanan…" kata Xia Shuhan dengan mata hitam yang berkedip dan wajah mungilnya yang halus bersandar manja di lengan Xia Changyue. Dia benar-benar tampak seperti anak kecil saat ini, namun ada sedikit cahaya licik di bagian bawah matanya.

Xia Shuhan telah melihat 'pria simpanan' Xia Changyue yang memiliki wajah setampan dan tingginya melebihi dirinya. Bagaimana jika Xia Changyue lebih menyukai pria simpanan itu daripada aku? Dan Xia Changyue saat ini tinggal bersama pria itu. Jika pria itu menggertak Xia Changyue, aku tidak akan lagi bisa melihatnya, batinnya.

Akan tetapi, yang paling penting bagi Xia Shuhan adalah mencari ayahnya. Dia harus menemukan cara agar selalu berada di sekeliling ibunya, Xia Changyue untuk mencari tahu tentang ayahnya. Dia tidak tahu apakah itu ada hubungannya dengan manusia kurang ajar yang dilihatnya kemarin. Pria yang berani menggertak Tuan Muda Han dan mengancam akan menjadikannya daging cincang.