webnovel

Aku Tidak Ingin Masuk Penjara!

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

Di sebuah kamar yang mewah, tampak sebuah meja yang penuh dengan cangkir kosong. Suasana aneh memenuhi seluruh ruangan.

Tiba-tiba, seorang gadis yang tadinya tidur dengan nyaman di bawah selimut di atas ranjang besar bergaya Eropa perlahan-lahan bangun. Gadis itu adalah Xia Changyue, dia terbangun dengan tubuh yang terasa seperti telah tertabrak sesuatu yang besar. Dia menarik napas panjang, lalu tiba-tiba tubuhnya membatu.

Xia Changyue melihat sesuatu aneh yang ada di depannya sehingga membuatnya langsung membalikkan badannya dengan gugup. Melihat ke samping tempat tidur, ternyata tidak ada seorang pun yang terbaring bersamanya. Sebelum akhirnya bisa bernapas lega, dia melihat sekilas sosok bertubuh besar yang berdiri di depan cermin perlahan mengenakan pakaian.

Kilau cahaya menerpa wajah sosok itu, dari samping wajahnya terlihat sempurna, seperti ukiran porselen. Jari-jarinya ramping, terlihat saat mengaitkan kancing di bajunya, gerakan tangannya sangat lembut, anggun dan berwibawa. Hatinya pun berdebar kencang dan darahnya terasa membeku sesaat. Bagaimana kami bisa tidur bersama?! Batinnya menjerit.

Xia Changyue masih tertegun saat sosok pria yang berdiri di depan cermin membalikkan badan ke arahnya. Matanya yang tajam seolah menusuknya seperti jarum. Seketika tangannya mengepal sehingga kuku-kukunya terasa menusuk ke dalam daging telapak tangannya, sementara bibirnya mengerucut.

Entah bagaimana, mereka bisa berada dalam keadaan seperti ini ini. Pria itu setidaknya harus mengembalikan kontrak pada Xia Changyue. Dia menunggu sekian lama, tetapi pria itu tak kunjung membuka mulutnya. Sebaliknya, pria itu malah hanya melihat sekilas ke arahnya, kemudian langsung mengambil jas di sofa dan bersiap untuk pergi. Dia pun langsung terduduk di tempat tidur karena heran melihat sikap pria itu.

"Yan Chengchi, apakah kamu lupa sesuatu?" Wajah Xia Changyue menjadi pucat pasi.

Mendengar itu, Yan Chengchi membalikkan badan dan perlahan berjalan. Dia melirik arloji mewah di tangannya, lalu berkata, "Kamu punya kesempatan untuk berbicara sebanyak tiga kalimat."

Xia Changyue tertegun, tapi dia tidak bisa terlalu lama berpikir. Dia pun berseru, "Ada sesuatu yang salah dalam kontrak. Aku telah menandatangani kontrak dengan Grup Yan. Aku ingin mengambilnya kembali dan mengubahnya."

"Kalimat pertama," ucap Yan Chengchi dengan cuek.

"Kontrak ini bukanlah kontrak yang aku setujui di awal, itu telah disubkontrakkan. Selama kamu bersedia mengembalikan kontrak kepadaku, aku bersedia untuk mengkompensasi hilangnya Grup Yan." Kedua tangan Xia Changyue berpegangan pada sprei, tampak di matanya bahwa dia sedang mengharapkan sesuatu. Dia menatap pria yang mengendalikan kekuatan hidup dan mati di dunia bisnis yang ada di depannya. Ini satu-satunya kesempatan bagiku. Aku tidak ingin masuk penjara! Batinnya.

"Masih ada satu kalimat terakhir." Wajah Yan Chengchi yang dingin sepertinya tidak mendengarkan permintaan Xia Changyue sama sekali. Mata genitnya hanya melirik wajah pucat gadis itu, lalu bibirnya sedikit terangkat. Dia tersenyum sinis, seolah-olah sedang mengejek kepolosannya.

Suasana menjadi hening selama beberapa saat.

Sepasang mata Xia Changyue menatap Yan Chengchi dengan sedikit ternganga. Pria itu bersikap acuh tak acuh sehingga membuatnya merasa cemas.

"Kamu sudah tidur denganku, setidaknya kamu harus mengembalikan kontraknya padaku!" kata Xia Changyue.

Suasana di ruangan itu seketika menjadi senyap.

Seketika mata Yan Chengchi menyipit, tatapan matanya terlihat dingin dan tajam. Kemarahannya tidak bisa dijelaskan. Dia berjalan ke arah Xia Changyue, lalu tiba-tiba meraih dagu gadis itu dengan jari-jarinya yang penuh kekuatan, seakan hampir menghancurkan tulang dagunya. Sambil menggertakkan gigi, dia berkata "Xia Changyue, kita tidak bertemu selama empat tahun. Apakah kamu sudah mencapai tingkat ini?"

Suasana kembali hening.

Xia Changyue merasa kesakitan, sebenarnya dia ingin melepaskan tangan Yan Chengchi. Namun, yang ada di dalam pikirannya adalah cara agar kontrak tersebut kembali ke tangannya, jadi dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Tepat ketika dia berpikir Yan Chengchi akan mencekiknya, amarah pria itu tiba-tiba menghilang.

Yan Chengchi menatapnya dengan dingin, lalu tiba-tiba melepaskannya, merasa seolah tangannya telah dipenuhi dengan sesuatu yang kotor. Dia mengeluarkan saputangan dan menyeka jari-jarinya yang panjang. "Seingatku, tadi malam kamu menyerahkan dirimu sendiri kepadaku. Apa hubungannya denganku?" katanya sambil menyeringai sehingga tampak seperti iblis.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.