webnovel

Itu adalah Gayanya

Editor: Wave Literature

Suasana hening.

Xia Changyue menyaksikan dengan rasa cemas saat Yan Chengchi melemparkan saputangan yang telah digunakannya untuk membersihkan tangan ke tong sampah dan langsung keluar dari ruangan tanpa sepatah kata pun.

Bang!!

Suara pintu tertutup yang sangat keras itu terasa seperti tamparan di wajah Xia Changyue. Dia masih terduduk di ranjang, lalu tubuhnya yang kecil menyusut secara perlahan. Empat tahun, tepatnya 1467 hari sudah, dia tidak bertemu dengan Yan Chengchi.

Selama empat tahun terakhir, Xia Changyue pernah bermimpi bertemu dengan Yan Chengchi berkali-kali, tetapi tidak pernah berpikir bahwa suatu hari, pria itu akan muncul di depannya dengan cara seperti ini. Dia menjadi linglung untuk waktu yang cukup lama. Dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang telah dibicarakannya dengan pria itu tadi.

Ponsel Xia Changyue yang berada di dalam tas berdering cukup lama sebelum akhirnya dia mengambilnya.

"Xia Changyue, apakah kamu sangat tergila-gila pada uang? Jika kamu berani menandatangani naskah kontrak antara kedua belah pihak, kamu harus berurusan dengan Grup Yan. Dan jika kamu menyinggung Tuan Chi, kamu bisa masuk penjara!" cibir seseorang di seberang telepon dengan sangat tajam. Suaranya benar-benar terdengar seperti pemain drama yang bagus.

Xia Changyue mengerutkan kening setelah mendengarnya dan segera menutup telepon. Dia belum beranjak dari ranjang itu karena sesungguhnya, di dalam otaknya penuh dengan banyak pikiran. Dia hanyalah pemain kecil dan baru saja menandatangani naskah kontrak baru dengan Grup Yan. Siapa yang tahu bahwa dia membuat kesalahan ketika menandatangani naskah baru. Dia malah menandatangani naskah yang telah ditandatangani beberapa tahun lalu untuk kedua kalinya. Apa yang telah dia lakukan merupakan pelanggaran serius terhadap perjanjian kontrak. Jika dia tidak bisa mendapatkan kembali kontraknya, dia bisa masuk penjara.

Tidak, aku tidak ingin masuk penjara! Pikir Xia Changyue.

Xia Changyue dengan cepat membalikkan badan dan bangkit dari tempat tidur. Kemudian, dia mengambil pakaiannya dan mengenakannya di tubuhnya, dia pun meraih tas dan bergegas keluar dari hotel, lalu menghentikan taksi.

"Pergi ke markas besar Grup Yan!" Perintahnya kepada sopir taksi.

***

Pusat Keuangan kota G.

Tepat setelah selesainya gedung pencakar langit paling mewah di tanah dan daerah yang kaya akan emas, Grup Yan, yang dikenal sebagai 'Plutokrasi (sistem politik yang dikuasai oleh kaum kaya atau kaum pemilik modal) misterius', mengembangkan namanya di kota G.

Xia Changyue turun dari taksi dan pergi masuk ke sebuah gedung dengan tergesa-gesa. Setelah menjelaskan maksud kedatangannya kepada sekretaris yang berada meja depan, dia berdiri dan menunggu dengan cemas.

"Nona Xia, Presiden sedang mengadakan pertemuan. Dia ingin Anda menunggu di atas." Sekretaris yang berada di meja depan menutup telepon dan mengarahkan pandangannya ke arah atas.

Suasana menjadi hening beberapa saat. 

Xia Changyue yang awalnya berpikir akan ditolak, terkejut setelah mendengar ucapan sang sekretaris. Dia bahkan merasa mungkin dirinya telah salah dengar. Dia tertegun, lalu berjalan ke lift menuju ruang presiden perusahaan tersebut dengan perasaan yang sangat khawatir.

Ketika sang presiden meninggalkan hotel pagi hari tadi, sikapnya sangat buruk sehingga Xia Changyue pikir pria itu akan mengabaikannya. Tapi kenyatannya sekarang, pria itu bersedia membiarkannya menemuinya di ruangannya. Apakah itu berarti dia tidak membenciku seperti yang aku pikirkan dan bersedia mengembalikan kontrak padaku? Batinnya.

Ding! Lift yang dinaiki oleh Xia Changyue akhirnya berhenti sesuai tempat tujuan.

Suasana kemewahan di sekitar ruangan dan udara yang sejuk membuat Xia Changyue sedikit bisa bernapas dan menghilangkan rasa khawatir dalam dirinya. Lantai eksklusif ruangan presiden perusahaan tersebut sangat sunyi, tidak ada yang bisa masuk dengan sembarangan, jadi tidak ada satu orang pun di koridor saat ini.

Xia Changyue menunduk sambil berjalan dua langkah ke depan, dan tiba di pintu bertuliskan 'Kantor Presiden'. Dia pun menarik napas panjang, dan sedikit gugup sebelum akhirnya mengulurkan tangan dan mengetuk pintu di depannya.

Namun, setelah menunggu lebih dari sepuluh detik, tidak ada jawaban dari dalam ruangan. Apakah dia belum kembali dari rapat? Pikir Xia Changyue. Akhirnya, dia pun mengetuk pintu lebih keras, lalu tiba-tiba pintu itu terbuka. Apakah seseorang datang membukakan pintu? Pikirnya lagi.

Xia Changyue menjulurkan lehernya untuk melihat ke dalam ruangan, namun tidak ada seorang pun, kantor itu kosong melompong. Dia memerhatikan gaya dekorasi hitam dan putih yang membuat ruangan itu terlihat sangat indah dan elegan. Ini sesuai dengan gayanya, pikir gadis itu.

Cahaya matahari mengalir masuk dari jendela yang cerah dan sangat indah, memancarkan cahaya ke sebuah meja mewah.