Suci tersenyum licik melihat pak Gibran terkejut melihatnya, seolah keterkejutan pak Gibran kali ini adalah suatu hal yang menyenangkan bagi Suci.
"Kupikir ini bukan rumah bapak," ujar Suci sambil menatap wajah pak Gibran.
"Ba-bagaimana mungkin kamu datang kesini? Ada apa?" tanya pak Gibran masih dengan suara terbata-bata.
"Apakah bapak tidak berniat mempersilahkan aku masuk dulu?"
"Itu… Di rumah sedang sepi, akan jadi suatu masalah jika kau masuk ke dalam."
"Oh ya? Tapi bagaimana? Aku sudah terlanjur jauh-jauh datang kemari hanya untuk bertemu dengan bapak," ujar Suci memaksa seakan tidak ada rasa ketakutan sedikitpun dari kedua tatapan matanya saat ini.
Pak Gibran merasa kelimpungan menghadapi sikap Suci yang demikian, dia melirik ke arah jam tangan di pergelangan tangannya, masih ada waktu 15 menit lagi sebelum istri dan anak-anaknya kembali ke rumah. Akan tetapi, pak Gibran sangat ragu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com