"Tidak cukup Evan Robert Hudan yang membuatku emosi. Sekarang lelaki klimis itu malah datang dan menambahi kekesalanku," dengus Kevin yang sudah mencengkeram ponsel miliknya sendiri.
Tadi pagi Evan memang membalas pesan yang dikirimkan oleh Kevin kepada Luci. Pesan itu berisikan ancaman bahwa Kevin tak diperbolehkan mendekati Luci walau sejengkal dan sedetik pun. "Hal itu sangat membuatku marah," geram Kevin.
Lelaki itu sekarang berlari dari tempatnya untuk kemudian menerobos pintu yang ada. Teriakannya membahana dan James Wolf masih seperti anak kecil yang bermain ayunan dalam damai.
"Tempat ini cukup sejuk. Walau tempatnya berkedekatan dengan perumahan kumuh itu." James Wolf bahkan sempat bernyanyi-nyanyi dengan riang. Lubang dan beberapa genangan air itu sepertinya tidak terlalu mengganggunya saat ini.
Sampai pada akhirnya teriakan Kevin membuatnya mendongak. "Siapa pagi-pagi begini berteriak tidak jelas? Mengganggu kedamaian saja. Eh, kenapa suaranya semakin mendekat ya?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com