Menyatakan perasaannya pada Luci memang belum tepat saatnya. Evan akan menunggu sampai keduanya pindah dan tinggal satu atap saja, tanpa ada campur tangan dari Nyonya Besar. Karena jika begitu kesempatan Luci untuk kabur tidak akan pernah ada.
"Kau mau makan apa?" tanya Evan dengan acuh tak acuh. Walau dia sudah mengendalikan dan meyakinkan diri sendiri untuk bersabar atas Luci, tetap saja hatinya teriris dengan hebat. Apalagi jika bisa dibilang Evan itu adalah seorang sad boy bercover bad boy.
"Aku mau seafood yang dimakan di pinggir pantai." Luci memejamkan matanya, seolah dia sudah mampu merasakan deburan ombak yang memenuhi telinganya, atau angin laut yang menerpa wajah cantiknya. Tuduhan Evan atas Luci mengenai sikap manja gadis itu tidak menjadi satu masalah sekarang karena buktinya saja Evan tidak membesar-besarkannya. Luci saja yang tidak tau kan?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com