Luci muncul bak seorang putri. Dia mengenakan sebuah gaun berwarna hitam yang melekat di tubuhnya. Seperti sebuah lilitan benang sutra yang mengelilingi tubuh Luci dengan ketatnya, sehingga lekukan gadis itu bisa terlihat dengan jelas.
"Apa masih jauh, Pak?" tanya Luci pada sopir yang membawanya menuju ke suatu tempat. Evan yang menyuruh tentu saja, dan Luci masih belum tau lokasi di mana dia harus 'bekerja' di depan keluarga Evan.
"Masih lumayan, Nona," jawab sopir dengan begitu ramah. Matanya tetap memandang pada jalan kala dia menjawab pertanyaan Luci.
"Benarkah?" Luci begitu cemberut. Lalu dia melongok demi melihat papan jalan agar dia tau lokasinya saat ini. "Padahal sudah sejauh ini. Bukannya kita sudah berkendara selama tiga puluh menit? Aduh!" rengek Luci di dalam remangnya cahaya malam.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com