"Tapi kenapa Thomas melakukan ini padaku? Maksudku kenapa dia pura-pura meminta hero Lotus seolah dia tidak punya?" Luci menyerocos tanpa henti, tanpa sedikit pun menoleh pada Evan yang sudah ingin menerkam gadis itu. "Sebagai seorang developer harusnya dia memiliki semua hero kan? Lagi pula jujur saja, saat bertanding dia memang memiliki power yang sangat hebat. Bahkan para penonton pun terkesima. Mereka selalu mengatakan tidak mungkin dan tidakk mungkin."
Luci menghentikan ucapannya sendiri. Jarinya mengusap dagunya perlahan. Kemudian dia memukul dahinya sendiri. "Harusnya aku sudah sadar bahwa terlalu banyak keanehan di sini. Mana mungkin para pemain wahid tidak tau soal hero Aragorn kan? Belum lagi Thomas memiliki power lain yang tidak masuk akal. Semua orang mengakui itu."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com