Meski beberapa saat lalu Thomas terkesan membahayakan dan liar, pada beberapa waktu setelah itu dia terlihat lebih jinak. Dia bahkan tidak menyentuh Luci kecuali sentuhan-sentuhan kecil yang sangat normal dan tidak berarti apa pun.
Di malam pertama mereka kencan mereka menikmati makan malam bersama, membicarakan beberapa hal yang mana Thomas yang selalu mendominasi. Sebenarnya Luci sama sekali tidak nyaman, akan tetapi dia tidak memiliki cara untuk tidak menjawab semua pertanyaan milik Thomas.
"Jadi apa kau dan Kak Evan sudah pernah melakukannya?" tanya Thomas pada satu kesempatan. Saat dia mengatakan itu sudut bibirnya terangkat dengan sangat nakal. Di dalam mulutnya sudah berada makan malam yang dikunyah pelan-pelan, matanya memandang Luci tanpa henti seolah Luci-lah makanan yang sedang dia kunyah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com