Lagi-lagi tersihir adalah kata yang tepat untuk menggambarkan Evan saat ini. Apalagi dengan mulut menganga miliknya bersama mata sayu tak berdaya. Hal itu terjadi kal Luci, yang diapit oleh banyak perias, berjalan mendekati Evan. Setelah gaunnya yang pas dan membentuk tubuh, keanggunan yang tak terelakkan, juga kecantikan yang tidak bisa diganggu gugat.
Para perias sampai terkikik-kikik satu sama lain. "Lihat itu wajah, Tuan Evan! Dia melongo!" kekeh salah satu perias yang mengiringi Luci.
"Untung saja air liurnya tidak menetes ya?" sahut yang lain.
Manny yang tadinya memasang badan dan berjaga-jaga juga ikut terpesona melihat kecantikan Luci. Tuan John dan Patty tak terkecuali. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu memang sudah tersihir pesona milik Luci. Namun semuanya hanya memberikan perasaan kagum, tidak seperti Evan yang sudah terjerat, benar-benar terjerat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com