Baby mengajak Hendar untuk bertemu dengan Jayusman Batubara di hotel berbintang.
"Hendar," ucap Jayusman lirih.
Hendar tak menggubris. Sebaliknya dia berbalik badan dan hendak pergi.
"Tunggu!" tahan Baby, meraih tangan Hendar.
"Lepaskan tanganku Baby! Aku tidak ingin melihat pria itu!" dengus Hendar, tampak berbeda.
"Dia adalah ayahmu. Temui dia, Hendar."
Hendar membalas, "Pria itu bukanlah ayahku. Ayahku sudah mati 5 tahun yang lalu. Dia hanya pria tua yang mengaku-aku sebagai ayahku saja Baby."
"Aku tahu kau pasti sangat kecewa kepadanya, tetapi bagaimanapun tuan Jayusman adalah ayahmu. Orang tuamu, Hendar."
"Lepaskan aku, Baby!"
Hendar berbalik melihat ke arah Jayusman. Kedua matanya tampak nanar. Bibir tebalnya bergetar dengan dadanya yang menggebu-gebu.
"Hei kau pria yang tak bertanggung jawab!" panggil Hendar menghardik ayahnya sendiri.
"Kau apakah istriku, sampai dia bisa melawanku? Jangan katakan jika kau sudah mencuci otaknya!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com