webnovel

Coba-coba

Akhirnya mereka tiba di apartemen, Carlos dan Jessica masuk lalu naik ke lantai dua. Carlos meletakan semua barang belanjaan di lantai dan menyuruh Jessica membawa ke kamarnya.

Dengan senang hati Jessica mengangkatnya lalu membawa ke kamarnya, kemudian keluar lagi pergi ke ruang santai. Jessica melihat Carlos sedang membuka box ponsel yang dia beli tadi. Dia duduk di sofa dan menyalakan tv.

"Duduk disini, Jess." Jessica bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Carlos.

Dia duduk di samping Carlos dan memperhatikan pria itu lagi mengutak atik ponsel di tangannya. Jessica tidak tahu kalau ponsel itu di belikan Carlos untuk dirinya.

"Jess, ponsel ini aku belikan untuk kamu." Jessica terkejut, dia menatap Carlos dan kembali melihat ponsel itu.

"Untuk aku?" tanya Jessica dengan membelalakan matanya, dia tidak percaya ponsel semahal itu di belikan Carlos untuknya.

"Iya, Jessi. Ponsel ini aku belikan untukmu, ini pegang." Carlos meraih tangan Jessica dan meletakan ponsel itu di telapak tangan gadis itu.

Jessica masih terheran heran melihat ponsel yang sudah ada di tangannya. Gila, ponsel semahal ini buatku, ini baru di produksi dengan brand yang terkenal." Kata Jessica dalam hati. Dia masih tidak percaya lalu menatap Carlos

"Benar ini untukku Carlos?" Jessica masih bertanya karena dia masih tak yakin.

"Iya, Jessi. Itu untukmu?" jawab Carlos meyakinkan Jessica.

"Tapi, Carlos aku tidak tahu cara menggunakannya." Carlos tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala, dia memaklumi dengan keadaan Jessica.

"Sini aku ajarkan cara menggunakannya." Carlos mengambil ponsel dari tangan Jessica dan mengajarkannya cara menggunakan benda tersebut.

"Carlos, terima kasih ya. Kamu terlalu perhatian padaku," ucap Jessica dengan suara yang manja. Ini yang di sukai Carlos dari Jessica, manjanya gadis itu.

"Iya sama-sama!" Jessica tersenyum dan masuk kekamar kemudian dia mengambil handuk lalu mandi mandi.

Selesai mandi Jessica turun ke dapur lalu melihat Carlos lagi duduk di mini bar. Dia membuka kulkas, dan mencari buah anggur.

"Ohh itu dia." Jessica mengambil buah anggur lalu duduk di meja makan sambil memperhatikan pria itu.

Kalau mau jujur, Jessica sangat mengagumi ketampanan pria itu. Apalagi dengan perhatian dan kebaikan Carlos membuat Jessica menyukainya tapi dia sadar diri kalau umurnya dan Carlos sangat berbeda jauh dan itu tidak mungkin. Melihat dari penampilan Carlos Jessica yakin kalau dia bukan orang biasa.

Carlos melihat Jessica kemudian berdiri dan menyusul gadis itu di dapur. Dia menarik kursi dan duduk di dekat Jessica.

"Makan apa?" tanya Carlos seraya menatap wajah gadis itu dan memperhatikan bibir tipis Jessica. Sungguh dia sangat menyukai bibir itu, apalagi melihat Jessica membuka mulut dan memasukan bulatan anggur membuat dia berdesis dan menarik napas begitu dalam.

"Nih," kata Jessica sambil menunjukan buah anggur yang ada di tangannya.

"Oh …." gumam Carlos sambil tersenyum dan mengambil satu buah anggur dan memakannya.

"Minuman apa itu?" tanya Jessica seraya memperhatikan minuman yang ada di gelas.

"Wine," jawab Carlos lalu meminum wine yang ada di genggamannya.

"Ohh ... dari buah ini ya?" Sambil menunjuk buah anggur yang ada di meja lalu Carlos menganggukan kepala.

"Iya, kamu mau coba?" tanya Carlos lagi.

"Rasanya seperti apa?" Carlos mengerutkan dahi untuk menjelaskan rasa dari minuman itu.

"Um … kamu coba saja." Carlos tidak dapat menjelaskan kepada Jessica rasa dari minuman yang ada di tangannya,

"Pahit?" Kembali Jessica bertanya lalu Carlos menggelengkan kepala.

"Mau?" tanya Carlos Sambil memberikan gelas kepada Jessica.

Jessica mengambil gelas itu lalu sedikit mencobanya, wajahnya langsung berubah karena tenggorokannya terasa panas lalu dia kembalikan gelas itu kepada Carlos.

"Bagaimana rasanya?" tanya Carlos sambil tersenyum.

"Lumayan," Carlos melengkungkan bibirnya mendengar jawaban dari Jessica kemudian dia menghabiskan wine itu.

Jessica berdiri kemudian memasukan kembali buah anggur ke dalam kulkas lalu dia duduk kembali di dekat Carlos dan memperhatikan pria itu menuang kembali wine di dalam gelas.

"Mau lagi?" tanya Carlos dengan menyodorkan gelas itu di depan Jessica.

"Sudah cukup." Jessica menggelengkan kepala dan menggeser kembali gelas itu kepada Carlos.

"Kenapa?" tanya Carlos dengan heran. Carlos tidak berpikir kalau Jessica tidak pernah meminum minuman seperti itu.

"Nanti aku mabuk." Mendengar jawaban Jessica Carlos langsung tertawa.

"Kalau sedikit tidak akan membuatmu mabuk," ujar Carlos tapi Jessica hanya menggelengkan. Carlos menggeserkan kembali gelas ke arah Jessica.

"Minum sedikit saja." pinta Carlos lalu Jessica mengambil gelas itu dan meminumnya tapi dia hanya minum sedikit lalu memberikan kembali kepada Carlos.

"Sudah, tenggorokan dan perutku jadi panas." Carlos kembali tertawa melihat mimik wajah gadis itu. "Aku mau kekamar," pamit Jessica seraya berdiri dan meninggalkan Carlos sendiri.

Carlos hanya memandang Jessica lalu dia menggeleng-gelengkan kepala. Seandainya dia wanita yang sudah dewasa Carlos pasti akan meminta untuk melayaninya di ranjang.

Jessica berjalan naik keatas menuju kamarnya lalu dia merebahkan dirinya di kasur, tidak berselang lama Jessica mendengar pintu kamar dibuka dan ditutup kembali.

"Itu pasti Carlos yang masuk kekamarnya." Jessica melihat jam di dinding sudah menunjukan puku 21:30, dia memejamkan mata mencoba untuk tidur, tiba-tiba pintu di buka, Jessica bangun dan duduk di tempat tidur.

"Kenapa Carlos?" Jessica memperhatikan wajah pria itu terlihat sangat lain.

"Kamu sudah tidur?" tanya Carlos seraya bersandar di dekat pintu kamar.

"Baru saja mau tidur, kenapa?" tanya Jessica dengan mengerutkan dahinya.

"Temani aku nonton Tv ya," pinta Carlos dengan tatapan sayu.

"Baiklah, ayo." Jessica turun dari tempat tidur lalu mengikuti Carlos dari belakang menuju ke ruang santai.

Carlos duduk di sofa lalu menarik tangan Jessica duduk disampingnya, dia melingkarkan tangannya di punggung Jessica dan menyandarkan kepala gadis itu di dadanya.

Tangan satu Jessica dia lingkarkan di pinggangnya, kemudian mencium kening gadis itu, mereka menonton film tapi filmnya tidak bagus dan membuat Jessica mengantuk.

"Carlos." Jessica memanggil Carlos sambil menutup mulutnya karena menguap.

"Kenapa?" tanya Carlos seraya membelai rambut gadis itu.

"Aku mengantuk," jawab Jessica dengan suara manja.

"Kamu mau tidur?" Jessica menganggukan kepala lalu Carlos mematikan Tv dan berdiri.

Jessicapun ikut berdiri lalu berjalan kekamarnya. Sedangkan Carlos mengikutinya dari belakang, Jessica membuka pintu kamar tapi Carlos menarik tangan gadis itu masuk kekamarnya. Jessica mengernyitkan dahi dan menatap Carlos dengan heran.

"Kenapa?" Carlos memegang pipi Jessica dan menatap mata gadis itu dengan tatapan sayu.

"Aku tidak bisa tidur," jawabnya seraya melingkarkan kedua tangan di pinggang Jessica.

"Kenapa tidak bisa tidur?" Carlos hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Jessica.

"Aku ingin kamu tidur denganku," pinta Carlos dengan wajah memohon

"Di kamar ini?" tanya Jessica dengan mengangkat kedua alisnya menatap Carlos.

"Iya di kamar ini," jawab Carlos seraya menganggukan kepala dengan pelan. "Kamu mau?"

"Ya sudah ayo tidur!" ajak Jessica sambil menarik tangang Carlos. Jessica tidak berpikir macam-macam terhadap Carlos karena berpikir dia pernah tidur dengan pria itu selama empat belas hari di Resort dan tidak terjadi apa apa.

Jessica naik ketempat tidur lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur, Carlospun demikian, dia menarik selimut dan menyelimuti Jessica. Carlos berbaring di samping gadis itu tapi ada jarak sedikit lalu memutar tubuhnya menghadap Jessica.

"Jess .…" panggil Carlos dengan suara berbisik.

"Ya kenapa, Carlos?" tanya Jessica sambil memutar tubuhnya menghadap pria itu.

"May i sleep in your arms?" Jessica menatap mata Carlos. Ada sesuatu yang aneh, ada apa dengan Carlos matanya begitu sayu dan ada kesedihan disana. Jessica memegang pipi Carlos dan membelainya.

"Kamu kenapa, Carlos?" tanya Jessica dengan suara pelan, tapi Carlos hanya menggelengkan kepala.

"Jess, peluk aku," pinta Carlos lalu Jessica mendekat dan memeluknya.

Carlos membenamkan kepalanya di dada Jessica. tangannya melingkar di pinggang Jessica dan kakinya dia masukan di antara kaki gadis itu. Dia merasa nyaman berada di pelukan Jessica, dia memejamkan mata dan menarik napas begitu dalam.

Jessica melingkarkan kedua tangannya di punggung Carlos dan membelai rambut pria itu. Dia merasa bingung karena malam ini Carlos terlihat berbeda.

Ada apa denganmu Carlos? Malam ini kamu berbeda, sepertinya ada sesuatu yang kamu sembuyikan dariku." lalu terdengar lagi Carlos memanggil Jessica dengan pelan, suaranya terdengar sangat aneh.

"Kenapa Carlos?" tanya Jessica pelan seraya membelai rambut pria itu.

"Jangan tidur." Jessica semakin tidak mengerti dengan Carlos, tadi siang mereka berdua masih bercanda tapi malam ini dia terlihat sangat sedih.

"Iya aku tidak tidur." Jessica terus membelai rambut Carlos untuk memberikan rasa nyaman kepada pria itu. "Cobalah untuk tidur.

"Iya." Carlos memejamkan matanya tidak lama kemudian akhirnya dia tertidur.

Tapi ganti Jessica yang tidak bisa tidur, dia memejamkan mata mencoba untuk tidur. Tiba tiba dia merasakan ada tangan masuk ke dalam kaosnya dan mengusap perutnya. Jantungnya seakan berhenti lalu dia melirik, Jessica memperhatikan Carlos tertidur pulas. Dia menahan nafas, saat merasakan tangan Carlos semakin ke atas.

" Apakah dia bermimpi?" Jessica mengeluarkan tangan Carlos dari dalam kaosnya. Tapi kembali tangan itu masuk dan meremas dengan lembut dadanya.

Jantung Jessica berdegub dengan cepat, lalu perlahan- lahan dia melepaskan pelukannya dan turun dari tempat tidur. Jessica melihat Carlos tidak bergerak. Dia tertidur pulas. Jessica membuka pintu pelan-pelan dan menutupnya kembali, kemudian dia masuk ke kamarnya dan naik ke tempat tidur.

Jessica masih memikirkan Carlos. Sepertinya dia ada masalah. Dia meliat jam di dinding, sudah menunjukkan pukul 1:30. Jessica memejamkan matanya dan tertidur.

Carlos terbangun dan melihat Jessica tidak ada di sampingnya Dia melihat jam di dinding, sudah pukul empat subuh. Carlos berdiri lalu berjalan ke luar kamar, dia turun ke dapur dan mengambil minum.

Carlos kembali lagi ke atas menuju kamar Jessica, dia membuka pintu dengan perlahan dan melihat Jessica sudah tertidur pulas tanpa selimut. Carlos masuk ingin memakaikan selimut, tapi matanya tertuju pada tubuh Jessica yang tidur terlentang dan atasannya terangkat sampai ke atas perut, sehingga dadanya hampir terlihat.

Carlos mendekat lalu duduk di samping tempat tidur, dia memandang wajah Jessica yang cantik dengan bibir terbuka sedikit sehingga membuat Carlos tertantang. Dia mendekatkan wajanya ke wajah Jessica lalu mencium kening gadis itu. Carlos melihat bibir Jessica, dan membuat nafasnya mulai tidak beraturan. Dia mendekatkan bibirnya, perlahan dia mencium bibir Jessica.

Jessica bergerak lalu Carlos menghentikan ciumannya, dia melihat Jessica masih tertidur pulas. Carlos kembali mencium bibir Jessica dengan pelan, dia berhenti dan merubah posisi tubuhnya. Carlos berbaring disamping Jessica dan mencium kembali bibir gadis itu. Tangannya mulai menjalar ke bagian perut Jessica, dia melihat Jessica masih tertidur pulas.

Carlos kembali mencium bibir Jessica, tiba-tiba Jessica menggerakan kepalanya. Carlos langsung berhenti, dia kembali memperhatikan Jessica masih tertidur pulas lalu Carlos merabah perut gadis itu. "Kulitnya sangat halus dan lembut." Gumam Carlos seraya mengecup perut Jessica.

Carlos mencium kembali bibir Jessica sambil tangannya mulai turun ke bawah merabah dan mengelus paha Jessica. Miliknya mulai bereaksi semakin keras, nafasnya sudah tidak beraturan.

" Ahh … aku harus menahannya, aku tidak boleh melakukannya," desis Carlos. Dia berusaha untuk mengendalikan dirinya, kembali dia menatap Jessica dan tersenyum kemudian membelai wajah gadis itu.