Waktu berlalu dengan sangat cepat dan hari ini menjadi hari terakhir ibunya menemaninya di Indonesia. Berkali – kali Dreena coba meyakinkan Calista supaya mau ikut ke London namun, Calista menolak dengan alasan pekerjaan.
"Mama minta pertimbangkan lagi permintaan Papa-mu."
"Pasti, Ma. Jam berapa Kenan jemput Mama?"
"Kenan bilang baru saja mendarat."
"Kalau gitu Calis saja yang antar Mama ke bandara." Dreena menolak dengan alasan Calista harus istirahat. Bukan Calista kalau bisa begitu saja tunduk pada perintah membuat Dreena tidak ada pilihan lain selain menurutinya.
Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan ke bandara. Calista yang terbiasa membawa mobil dengan kecepatan tinggi membuat Dreena ketakutan setengah mati hingga tanpa sadar membentak sang putri tercinta.
"Maaf, Ma. Habisnya kebiasaan sih jadi susah kalau ga ngebut."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com