webnovel

Bab 12 Rules!

Kring... Kring....

Ayu menutup buku bacaan yang sedang dia baca mendengar bel masuk mulai terdengar disetiap sudut pojok sekolah. Waktunya untuk setiap murid kembali ke kelas. Dia berdiri dari duduknya dan menaruh kembali buku ke tempat semula. Gadis itu memang berada di perpustakaan menghabiskan waktu istirahat bersama buku bacaan. Kali ini, Ayu istirahat gak langsung ke kantin. Soalnya dia menghindari manusia yang bernama Pelangi Aldara Silvana! Dia gak mau ketemu Dara apalagi kalo sampe gadis itu terus merecoki hari-hari tentramnya. Karena kehadiran Dara dirasa menjadi sebuah bencana untuk hidup Ayu. Jadi, daripada dia bertemu sama tuh biang rusuh mending dia ngumpet aja di perpustakaan.

Salah besar memang memberikan kesempatan Dara dalam waktu 3 bulan agar bisa mendapatkan hatinya. Dan perjanjian bodoh itu malah Ayu setujui. Berakhir dirinya selalu dihantui sama gadis childish itu.

Walaupun dia gak makan siang. Karena jam istirahat harus dihabiskan membaca buku. Lebih baik daripada harus bertemu apalagi berhadapan sama manusia kurcaci macem Dara. Pusing Ayu menghadapinya apalagi dia selalu mengatakan kalo dia itu adalah pacar Ayu. Kehabisan akal mengusir cucunguk itu agar tidak menggangunya. Salah Ayu sendiri sih! Kenapa dia mengakui Dara sebagai pacar didepan Adam dan cowok Dara sukai. Baru sadar dia! Kan yang menolong dia dari Adam adalah cowok yang Dara rebutin waktu itu? Kok Dara malah mengacuhkan tuh si cungkring, pikir Ayu.

Bahkan sampe kasar mendorongnya demi membela Ayu agar tidak diganggu oleh cowok-cowok yang mengusiknya. Apa gadis bocil itu berkata benar? Jikalau dia menyukai Ayu. Tapi nggak! Dia harus tetap waspada dan hati-hati. Bisa saja Dara memiliki niat terselubung untuk mendekatinya. Bisa aja kan? Dara cuma balas dendam akibat perbuatannya yang memasuki dia ke tong sampah. Dengan cara mendapatkan cinta Ayu setelah itu mematahkan hatinya. Dan dia bisa tertawa jahat karena rencana ia berhasil melancarkan aksi balas dendamnya membuat Ayu sakit hati.

Pokoknya Ayu harus kudu hati-hati gak boleh termakan oleh sikap baik nan polos bocil itu. Ingat kata Grandfa! Kita harus tetap waspada walaupun dia terlihat baik kepada kita. Jadi, jangan sampe tertipu oleh wajah baby facenya. Bisa aja dia seorang penjahat atau mungkin dia memiliki rencana licik untuk mendekatinya. Bisa saja kan? Apalagi keluarga Albert memiliki musuh dimana-mana. Siapa tau Dara salah satu musuhnya yang menyamar jadi gadis bocil edan. Ayu juga gak tau soal siapa keluarga Dara. Harus ekstra hati-hati dia berhadapan sama tuh bocil. Jangan sampe lengah dan tertipu oleh muslihatnya.

"Mau ke kelas, Ay?" Tanya Bu Nila sang penjaga perpustakaan melihat Ayu yang berjalan melewatinya.

"Iya Bu, Ayu udah selesai baca bukunya." Ucap Ayu dan Bu Nila tersenyum kepada anak murid yang selalu rajin setiap hari datang mengunjungi perpustakaan.

Bukan hanya terkenal pintar dan cerdas. Namun Ayu juga sosok yang memang rajin banget baca buku. Entah apa-apa yang dia baca tapi hobi banget membaca. Ayu berjalan keluar perpustakaan menuju kelasnya. Saat Ayu lagi jalan sendirian di lorong sekolah semua mata langsung tertuju kepadanya. Sedangkan Ayu acuh dan tidak perduli. Karena sudah biasa bukan orang-orang melihat dia. Ayu berjalan tanpa memperdulikan tatapan-tatapan yang terus menatapnya. Sedikit heran Ayu melihat tatapan yang tak pernah lepas dari dia. Ada apa? Kenapa semuanya terus melihat dia, pikir Ayu terheran-heran.

Habis semua mata terus mengamati dan memperhatikannya. Tatapan itu juga bukan tatapan sanjungan yang seringkali anak murid lontarkan kepadanya. Tapi ini lain lagi! Anak-anak lagi dudukan dan berlalu lalang terus melirik menatapnya. Belum lagi berbisik-bisik pelan ke temannya saat Ayu melewati mereka. Tatapan mereka pun berbeda bukan lagi memuja ataupun terlihat kagum melihat Ayu. Melainkan seperti mengisyaratkan kebencian. Itulah yang dia rasakan saat mereka semua menatapnya. Seperti membully Ayu lewat tatapannya itu. Karena insting Ayu ini kuat jadi dia udah rasa kalo tatapan itu adalah kejijian mereka terhadap dirinya.

Tapi kenapa? Kenapa mereka semua menatap Ayu dengan tatapan jijik. Memangnya Ayu berbuat salah apa sama mereka? Sampai sebanyak itu orang menatap jijik sama dia. Ia memang angkuh, arogan dan sombong tapi dia gak jahat. Gak pernah membully! Cuma memang perkataannya aja yang pedes suka gak disaring dan kalo ngomong selalu bikin mental orang depresot. Mungkin karena itu membuat mereka menatap Ayu dengan tatapan jijik. Tapikan seharusnya tatapan tidak suka bukan jijik! Terlihat bingung Ayu melihat anak-anak yang terus menatapnya. Dari dia keluar perpustakaan semua tatapan terus menuju kearahnya. Udah kayak selebriti dadakan aja Ayu diliatin semua orang.

Belum lagi firasatnya yang mengatakan bahwa ada sesuatu terjadi. Apalagi melihat tatapan-tatapan itu semakin membuat Ayu merasa jika firasatnya tak meleset. Memang ada sesuatu yang mengakibatkan kenapa semua orang memandangnya.

Ayu mencoba untuk terlihat biasa aja. Walaupun udah bertanya-tanya. Kenapa? Satu kata itu yang ada dibenaknya ketika semua mata menyorot pada dia.

"Teh Ayu!!" Panggil Alvi dan dia langsung berlari melihat Ayu yang lagi jalan sendirian di lorong.

"Cie teh Ayu." Senyum Alvi melihat Ayu.

"Kenapa?" Bingung Ayu.

Alvi cengengesan malah semakin membuat Ayu bingung. Tau kalo Alvi itu emang geser otaknya. Ditanya bukan menjawab dia malah cekikikan cem orang gila bikin Ayu mengernyitkan dahi.

"Udah yuk teh, kita ke kelas barengan." Ucap Alvi merangkul pundak Ayu.

"Tumben Lo sendirian?" Tanya Ayu yang melihat Alvi cuma jalan seorang diri di lorong.

"Mumun baru selesai buang hajat, habis dari toilet terus ketemu teteh yang jalan sendirian. Ya udah Mumun samperin biar sekalian ke kelas bisa barengan."

"Kok gak minta dianterin sama yang lain?"

"Teteh kayak gak tau temen-temen aja! Mereka itukan jahil. Nanti pas Mumun lagi enak-enaknya pup. Eh, pintu dibuka yang ada malah gak keluar pupnya." Curhat Alvi yang suka bet kena kejahilan sahabatnya.

Ayu cuma mengangguk-angguk kecil mendengar penuturan Alvi barusan. Dia mengikuti langkah Alvi. Kalo sama temannya dan udah lumayan deket juga Ayu sama Alvi. Jadi dia gak langsung menepis tangan Alvi yang merangkul pundaknya. Cuma sama temen-temen dia aja Ayu bakal banyak omong. Kalo sama yang lain dia bakalan keliatan sombong dan arogan. Belum lagi dengan kedinginan yang dimilikinya membuat semua orang tidak mau dekat-dekat sama manusia kutub itu.

Mereka berdua berjalan beriringan masuk kedalam kelas. Kalo ada Alvi yang menemani jadinya Ayu gak terlalu kaku diliatin orang-orang. Memiliki sifat dingin dan datar bukan berarti Ayu sosok yang gak perduli sekitar. Memang dia keliatan cuek namun itu cuma keliatannya aja. Malahan dia terlihat tidak memiliki ekspresi cuma menutupi diri dia yang sebenarnya kalo Ayu itu sosok pemalu.

"Mun, mereka kenapa sih kok liatin gue melulu?" Tanya Ayu sama Alvi. Percayalah kalo disini tidak ada Alvi. Dia bakalan jalan serba salah karena jadi bahan perhatian anak-anak yang ada di lorong sekolah.

"Mungkin karena teteh cantik." Cekikikan Alvi membuat Ayu menatap jengkel.

Iya tau emang mungkin begitu! Tapi gak usah diliatin terus juga kan? Karena Ayu manusia kalo diliatin terus pasti malu. Dia jadi salah tingkah saat orang-orang terus menerus melihatnya. Di kira Ayu itu gak punya perasaan kalo diliatin bakalan datar aja. Jelas dia juga punya rasa malu sama kayak manusia pada umumnya jika menjadi pusat perhatian.

Ayu menghela nafas saat dia sampai dikelasnya membuat Alvi cekikikan. Karena dari tadi Alvi liat kalo Ayu lagi tertekan akibat jadi perhatian orang-orang. Mereka berdua baru muncul berbarengan sambil tangan Alvi masih merangkul pundak Ayu. Memasuki kelas yang udah ramai oleh anak-anak.

"Tumbenan amat kedua saudara kembar akur." Cetus Rara.

"Harus dong! Kan kita kembar sehati, sejiwa, seraga." Ucap Alvi tersenyum lebar saking lebarnya kering tuh gigi ditiup angin

Ayu cuma menatap dingin pada Alvi yang alay. Setelah itu kanjeng ratu Ageng duduk ditempatnya disebelah Rara. Dia baru memunculkan batang hidungnya setelah berdiam diri cukup lama di perpustakaan. Seperti biasa dia selalu datang dengan muka datarnya membuat sahabat dia pada heran. Gak bisa banget tuh muka ada ekspresi dikit aja.

"Ayuy, dari mana kok gak ikutan ke kantin bareng kita?" Tanya Reva melihat Ayu yang duduk di bangkunya.

Sebentar melihat Reva setelah itu Ayu kembali membuang muka. Dan tidak ada niat sedikitpun untuk menjawab pertanyaan dari satu sahabatnya. Melainkan manusia kutub itu mengambil buku paket yang bakalan menjadi pembelajaran mereka pada saat KBM. Reva mengelus dada harus banyakin sabar berkawan sama manusia satu ini.

Sedangkan ketiga sahabatnya terkekeh melihat Reva menjadi korban acuh dan kedinginan Ayu. Memang bukan sekali saja Ayu seringkali mengacuhkan mereka udah sering banget pokoknya. Untuk itu kalo mau bersahabat sama manusia es harus punya mental baja.

"Ay...." Panggil Rara di samping Ayu duduk.

Ayu masih tidak bergeming dan fokus ke bacaannya. Bahkan menoleh saat Rara memanggilnya pun tidak.

"Hubungan Lo sama Dara, gimana? Kayaknya Dara beneran suka sama Lo deh." Cetus Rara walaupun Ayu tidak terusik sama sekali dan masih asik membaca. Tapi Rara tau kok satu sahabatnya ini pasti mendengarkan apa yang bakalan dia ucapkan.

"Jadi gini Ay, maksud gue bukan mau ikut campur urusan Lo. Cuma satu sekolah beranggapan Lo sama Dara itu pacaran bahkan ada yang bilang kalo kalian lesbian."

"Maksud Lo?" Tanya Ayu melihat Rara yang ada disampingnya. Dia meminta penjelasan soal perkataan Rara barusan.

"Emangnya Lo gak tau soal gosip yang menghebohkan satu sekolah?" Tanya Reva membuat Ayu mengernyitkan dahi. Kali ini dia beneran bingung sama apa yang dikatakan oleh Reva.

"Seriusan Lo gak tau?" Tanya Agatha yang ikutan muncul di obrolan.

"Ih, pantesan aja atuh teh Ayu kayak biasa-biasa aja. Padahal emang teh Ayu te terang nanaon." Cetus Alvi.

"Kalian ngomongin soal apa sih? Gue beneran gak tau apa-apa." Ucap Ayu yang membuat mereka menatap tak percaya.

"Beneran teteh gak tau?" Tanya Alvi pada Ayu membuat gadis dingin itu menggeleng kepala.

Apa Ayu tidak punya handphone? Sampai-sampai gak tau apa-apa. Padahal sekolah udah heboh sedangkan orang yang menjadi bahan gosip malah gak tau apapun. Mereka pikir Ayu udah tau soal gosip yang menjadi trending disekolah.

"Pantesan aja teteh gak tau apa-apa pas tadi orang-orang liatin teteh. Karena emang teteh gak tau soal gosip yang menyangkut teteh sendiri." Cetus Alvi udah kayak presenter handal gosip pas mengatakan itu bikin Ayu planga-plongo kayak orang ogeb.

"Soal postingan Dara! Lo gak tau?" Tanya Agatha melihat Ayu yang semakin mengerutkan kening. Pertanda bahwa dia benar-benar tidak tahu tentang apa yang dikatakan oleh sahabatnya.

"Lo pada kalo ngomong itu yang jelas! Gue beneran gak tau apa yang kalian bahas."

"Dara pasang foto Lo di akun instagramnya." Cetus Reva.

"APA?!!" Kaget Ayu sampe berdiri dari duduknya.

Sedangkan para sahabatnya menutup telinga mendengar teriakkan Ayu yang membuat satu kelas menatap. Baru pertama kali denger manusia kutub menjerit seperti itu.

Ayu terlihat terkejut mendengar perkataan Reva yang katanya Dara memposting foto dia. Ayu tidak terima jelas saja! Dara memposting fotonya apalagi tanpa sepengetahuan dan seizin dia. Bisa-bisanya manusia bocil itu!

BRAK!

Ayu menggebrak meja sangat keras membuat anak kelas sampe langsung bungkam dan senyap. Gak ada yang berani bersuara melihat amarah yang memuncak dari seorang Nathania. Semuanya diam dan cuma melihat Ayu yang terlihat sangat marah mengetahui bahwa ternyata Dara pasang foto dia di akun instagramnya. Berani banget Dara! Dia merogoh ponselnya melihat apa benar yang dikatakan oleh teman-temannya barusan.

"Nama akun Instagram Dara apa?" Tanya Ayu pada sahabatnya.

"Aldara." Jawab Rara dengan cepat. Sebelum Nona Inggris mengamuk. Nanti kalo udah ngamuk bisa-bisa mencabik semua anak kelas.

Ayu mengunduh lebih dulu aplikasi Instagram karena dia benar-benar sudah tidak memainkan sosmed. Dirinya cuma disibukkan dengan belajar dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa melibatkan dunia jagat maya. Seperti yang disuruh oleh Grandfanya! Dia tidak boleh bermain-main harus fokus belajar dan belajar. Agar mendapatkan hasil terbaik dan lulus sekolah dalam nilai sempurna. Ayu memang sangat mengikuti dan menuruti semua perintah dari sang kakek.

Setelah berhasil di install Ayu pun masuk dan langsung log in ke akun instagramnya. Mengetikkan nama Alc dan mengetikkan passwordnya. Menunggu terlebih dulu sebelum masuk ke akun miliknya.

Nama tidak ditemukan!

Ayu mengernyitkan dahi membaca notifikasi dari Instagram. Memberitahu bahwa akunnya tidak ditemukan. Padahal itu nama Instagramnya! Ayu menggigit bibir bawah dan mengingat tentang nama akunnya. Udah lama banget dia gak bermain sosmed. Jadi lupakan sama akun instagramnya sendiri.

"Ada kesulitan?" Tanya Reva melihat Ayu yang kebingungan.

"Gue lupa sama nama akun Instagram gue."

"Astaga! Nama akun Instagram aja lupa. Sekalian nanti bh Lo juga lupa ukurannya." Celetuk Rara membuat Ayu menatapnya tajam.

"Bukannya nama Instagram Lo itu Nathania_Ayu." Ucap Agatha yang emang udah follow Ayu dari zaman Belanda menjajah. Tapi belum di follback sama tuh manusia kutub. Karena emang Ayu udah gak main Instagram. Mana tau dia kalo Agatha memfollownya.

Ayu langsung mengetikkan nama yang disebutkan oleh Agatha barusan dan memasukkan passwordnya. Semoga aja ini berhasil, pikir Ayu.

Ayu menghela nafas ternyata benar dia sudah mengganti nama akunnya. Sejak kapan? Ayu saja tidak mengingat. Bahkan masih menganggap kalo dia adalah Alice Elisa Albert bukan Nathania Ayu Albert. Padahal Grandfa sudah mengatakan bahwa Alice sudah mati. Yang ada sekarang hanya Nathania! Sosok kuat dan mandiri. Bukan Alice yang cengeng dan penakut. Sifat keduanya memang berbeda sekali padahal dalam satu tubuh yang sama.

Sekarang bukan saatnya Ayu mengingat masa lalu dia! Malahan dia harus melakukan pencarian dan mengetikkan nama Aldara. Dimana itu adalah akun Instagram manusia cucunguk yang katanya memposting potret dia tanpa memberitahu tau terlebih dulu. Lancang sekali Dara main memposting apalagi tanpa seizin Ayu. Jelas dia keberatan atas apa yang Dara lakukan itu.

Saat Ayu lagi menunggu pencarian dia iseng membuka akun instagramnya yang sudah lama tidak dibuka dan liat. Dia melihat foto-foto masa lalunya yang membuat ia tersenyum. Ternyata sekarang itu hanya masa lalu! Alice tidak memiliki poni dikeningnya. Sedangkan Nathania yang dikenal orang memiliki poni yang menutupi keningnya terlihat begitu imut nan menggemaskan. Sudah tidak ada Alice yang manis dan manja! Sekarang hanya ada Nathania yang pura-pura kuat menghadapi semua masalah. Terlihat dingin nyatanya dia hanya sosok rapuh yang menutupi semua masalahnya.

"Alice Elisa Albert sudah mati! Sekarang hanya ada Nathania Ayu Albert."

Ayu mengingat perkataan Grandfanya. Dia gak boleh cengeng dan gak boleh pula terlihat rapuh. Semua sudah tinggal kenangan! Alice memang sudah mati. Biarkan saja dia mati bersama dengan kenangan dan kepahitannya.

Banyak sekali notifikasi yang masuk kedalam pemberitahuan instagramnya membuat Ayu mengetik simbol pemberitahuan. Dia mengernyitkan dahi melihat followersnya yang bertambah semakin banyak. Padahal akun instagram dia udah lama mati dan gara-gara ulah Dara dia harus membukanya kembali. Ayu melihat setiap pemberitahuan pembaruannya karena penasaran. Sudah lama Ayu tidak memainkan aplikasi kesayangannya ini.

Follower yang awalnya hanya 4.7 juta. Sekarang bertambah menjadi 10 K. Ayu melongo melihat followersnya semakin bertambah banyak. Pencapaian sangat drastis bukan? Padahal Ayu tidak melakukan update dan sudah lama dari dia menutupnya dulu. Belum lagi sekarang yang memfollow dia kebanyakan orang Indonesia. Karena mungkin sekarang Ayu tinggal di Indonesia dan sekolah di Nusa Bangsa sebagai most wanted pastinya banyak yang mengikuti dia di akun Instagram. Tapi gak nyangka bakalan sebanyak ini.

Belum lagi dengan DM dan pesan dari orang-orang yang mengatakan Ayu cantik. Mengucapkan selamat atas hubungannya bersama Dara. Eh bentar! Kok ada Dara? Pikir Ayu.

Apa sebenarnya yang di posting oleh gadis cilik itu? Kenapa orang-orang mengucapkan selamat dan ada yang menjelek-jelekkan Ayu dengan mengatakan dia lesbi, homoseks dan sebagainya. Ada yang mengatakan Ayu cocok bersama Dara begitupun sebaliknya.

Wah gak bener ini! Pasti ada sesuatu yang membuat semua orang mengrimkan dia DM seperti itu. Jadi ini firasat buruk yang dia rasakan saat melihat tatapan-tatapan jijik dari setiap siswa-siswi yang memandangnya barusan di lorong sekolah.

Ting!

Aldara menandai anda dalam postingan!

Itu adalah notifikasi terakhir dari sekian banyak pemberitahuan masuk ke instagramnya. Ayu langsung menyentuh notifikasi itu dan benar saja! Ayu langsung terkejut melihat postingan terakhir Dara yang memposting fotonya--- sedang membaca buku begitu serius. Itukan saat dia di perpustakaan barusan, pikir Ayu.

Ayu mengepalkan tangan kesal sambil menatap tajam layar ponsel. Ternyata benar Dara memposting fotonya dengan caption...

"Cinta itu adalah anugerah yang terindah dari Tuhan. Dara meminta dan berdo'a pada Tuhan. Dan akhirnya Dara temukan anugerah terindah itu. Yaitu Nathania Ayu Albert♡♡"

Sial!

Bisa-bisanya dia mempermalukan Ayu seperti ini. Apalagi dengan caption yang mengundang komentar dari orang-orang. Pantesan aja Ayu tak luput dari perhatian anak-anak. Ternyata gara-gara Dara memposting fotonya. Jelaslah orang-orang beranggapan kalo Ayu dan Dara memiliki hubungan spesial. Caption Dara saja begitu! Dia yakin pasti seantero sekolah udah tau soal ini! Pasalnya Dara kan, seorang Queen idola Nusa Bangsa. Pasti postingannya bakalan menggemparkan.

Fotonya saat Ayu membaca buku di perpustakaan. Itu berarti Dara barusan ke perpustakaan dan menemukannya. Tapi kenapa Dara tidak menghampiri Ayu? Bukan berarti dia mau disamperin oleh tuh bocah cilik. Tapikan, ah udahlah! Gak usah bahas itu. Karena Ayu lagi kesel akibat Dara memposting fotonya tanpa meminta izin lebih dulu. Apalagi dengan caption menjijikkan yang membuat dia pengen muntah bacanya. Pake segala ada nama Ayu ditambah love. Belum lagi menandai dia pula! Ayu benar-benar muak sama tingkah Dara yang kekanakan seperti ini. Tentu Ayu keberatan bahkan sangat keberatan atas tingkah lancang Dara yang main mengambil potret dia sembarangan.

Tanpa berlama-lama lagi dia masuk kembali kedalam kolom pencarian dan menekan akun Instagram milik Dara. Membelalakkan mata Ayu melihat followers Dara sudah mencapai 30K? Luar biasa--- eh tidak, B AJA.

Gak ada luar biasa buat cewek childish kayak Dara. Lagian Dara cantik kan?  Wajarlah banyak followers. Pasti kebanyakan kaum Adam yang mengikuti. Lupakan soal followers manusia edan eling itu. Dia ingin mengirimkan Dara pesan supaya menghapus fotonya dan jangan sampe permanen di akun instagram gadis itu.

Nathania_Ayu : Hapus foto gue!

Ponsel digenggaman Ayu langsung bergetar Dara membalas DM darinya. Secepat itu? Padahal barusan Dara gak terlihat hijau tapi langsung hijau sekarang.

Aldara : Ya ampun demi apa! Ayu DM Dara(◕દ◕)

Kan?

Menjengkelkan sekali memang sikapnya itu membuat Ayu sebal saja.

Nathania_Ayu : Lo ngapain posting foto gue!

Aldara : Emangnya kenapa? Kan, Ayu pacar Dara.

Pasti gadis childish itu sedang tersenyum menyebalkan sekarang. Sudah bisa Ayu prediksi bagaimana ekspresi Dara yang sedang mengetik. Pastinya sangat INGIN AYU SANTET HIDUP-HIDUP!

Nathania_Ayu : Hapus foto itu!

Aldara : Kenapa harus Dara hapus? Bukannya emang kita udah pacaran?

Ayu semakin dibuat kesal dan naik pitam oleh balasan Dara. Kenapa dia sampai sepercaya diri itu. Bisa-bisanya dia mengakui bahwa mereka berdua pacaran. Dara pikir Ayu sudi berpacaran dengan manusia yang cuma punya otak sebiji kacang kedelai? Buat suka Ayu kayaknya gak akan pernah!

Nathania_Ayu : Kita gak pacaran!

Aldara : Kita pacaran! Ayu sendiri yang ngakuin itu.

Harus dengan cara apa memberitahu gadis ini! Kalo mereka berdua itu gak pacaran. Ayu mengakui Dara sebagai pacarnya itu real cuma karena supaya Adam berhenti mengejar dia. Sekarang Ayu malah terjebak oleh perkataannya sendiri yang mengakui Dara sebagai pacar.

Ting!

Satu notifikasi masuk kembali kedalam ponselnya. Karena Ayu terlalu lama membalas membuat Dara kembali mengirimkan DM kepada dia.

Aldara : Terus kenapa Ayu ngumpet dari Dara? Kenapa ngilang padahal Dara udah cari-cari dan teman-teman Ayu gak ada yang ngasih tau Ayu kemana. Untung Dara ketemu sama orang yang tau ternyata Ayu lagi di perpustakaan. Ayu sibuk baca buku dan lupain Dara!! Padahal Dara kepengen makan siang sama Ayu sebagai pacar Dara.

Nathania_Ayu : Gue gak mau kasar apalagi nyakitin Lo. Jadi sekarang hapus foto gue dari akun Instagram Lo.

Aldara : Gak!

Nathania_Ayu : Dara jangan bikin gue marah!

Aldara : Gak perduli! Mau Ayu marah sama Dara sekalipun, Dara gak bakalan hapus foto itu. Siapa suruh ngilang bikin Dara nyariin.

Nathania_Ayu : Mau Lo tuh apa sih sebenarnya!

Aldara : Mau Dara itu Ayu akuin Dara sebagai pacar Ayu

Nathania_Ayu : Gak sudi!!!!!!!!!

Aldara : Ya odah

Nathania_Ayu : Dara gue gak ada waktu ngadepin tingkah childish Lo

Aldara : Kalo Dara selalu banyak waktu untuk menjaga Ayu sebaik-baiknya

Nathania_Ayu : HAPUS FOTO GUE!!!!!

Aldara : Ada syarat kalo mau fotonya dihapus.

Ayu memutarkan bola mata padahal tinggal klik hapus sudah hilang fotonya. Kenapa harus ribet pake minta syarat segala. Males banget menghadapi manusia satu ini! Bikin Ayu naik darah aja nih bocil.

Aldara : Temuin Dara di kantin sekarang!

Nathania_Ayu : Sekarang udah bel masuk, gimana bisa gue temuin Lo di kantin.

Aldara : Ya udah, 5 menit gak temuin Dara. Foto Ayu bakalan tetap abadi didalam postingan dan hati Dara:)

Ayu benci dengan gambar titik dua dan tanda simbol itu. Dia menghela nafas kasar. Sungguh sangat menjengkelkan manusia seperti Dara ini bikin Ayu kesel aja. Padahal istirahat udah selesai tapi Dara memintanya untuk bertemu di kantin. Itu sama saja menyuruh Ayu untuk bolos kan? Kalo sampe bolos pelajaran bisa-bisa tercoreng nama baiknya.

Ayu mencoba untuk menahan emosinya. Jangan sampe dia bermasalah disekolah. Predikatnya sebagai siswi baik-baik dan teladan bisa tercoret jika dia bolos. Tapi dia juga gak mungkin membiarkan fotonya terus berada di akun instagram Dara. Pokoknya potret yang di posting Dara harus hilang dari jagat maya. Jangan sampe orang berpikiran yang tidak-tidak soal Ayu dan Dara.

Tapi kalo sampe Ayu bolos pelajaran dan menemui gadis itu di kantin malah akan sangat menambah rumor tentang dirinya. Pasti anak-anak bakalan membuat gosip baru yang mengatakan... Ayu bolos pelajaran demi ketemuan sama Dara di kantin.

Males banget Ayu! Jika dia gak ke kantin. Pasti Dara juga bakalan tetap mempertahankan fotonya dan membiarkan orang-orang dengan spekulasi mereka. Dara sialan! Kenapa dia jadi menjebak Ayu di serba salah begini sih. Baru kali ini Ayu dibuat pusing oleh manusia.

Salah besar Ayu! Di pikir setelah mengatakan dia berpacaran sama Dara bakalan lepas dari Adam. Nyatanya dia malah berurusan dengan cucunguk yang lebih menyebalkan. Sumpah demi apapun! Baru pertama kali seumur hidup Ayu berhadapan sama manusia freak macem Dara. Emang bener-bener manusia paling freak itu adalah Pelangi Aldara Silvana. Ayu bakalan mengubur manusia itu, liat aja!

Ayu langsung berjalan keluar mencari satu makhluk yang bernama Pelangi Aldara Silvana! Dia harus menyelesaikan semua ini sebelum Dara semakin melakukan hal-hal yang membuat dia malu setengah mati. Melihat Ayu yang keluar temannya hanya bisa melihat. Karena ini sudah KBM dan sebentar lagi guru pasti bakalan datang mengajar ke kelas mereka. Tapi Ayu? Mau kemana coba pake segala keluar disaat jam pelajaran. Apa Ayu akan melabrak Dara ke kelasnya? Pikir mereka.

Karena Ayu itu bener-bener tertutup. Bahkan dia gak cerita mau kemana. Langsung aja keluar tanpa mengatakan apapun kepada mereka semua. Setelah sibuk mengotak-atik hapenya yang mereka yakini dia sedang chatting dengan Dara.

***~~~***

Ayu berjalan dengan umpatan dan ngedumel kesal! Dia mempercepat langkahnya agar cepat-cepat bertemu Dara. Supaya dia bisa menghantamkan tinju ke muka sialan Dara. Bisa-bisanya menganggap Ayu adalah pacarnya dan membuat orang-orang berpikiran negatif tentang dirinya. Pantas semua orang menatap Ayu jijik. Jelas saja! Karena postingan Dara memang menjijikkan. Padahal mereka berdua sama-sama cewek. Apa Dara tidak memikirkan resiko setelah memposting foto itu? Semua orang jelas saja berpikir jika mereka berdua lesbian dan homoseks karena memiliki hubungan.

Jangan sampai nama baik yang sudah Ayu jaga dan perbaiki lenyap karena tingkah bodoh Dara. Ayu bisa mati dan dibunuh oleh sang kakek kalo sampai kakeknya mengetahui hal ini. Ayu bener-bener udah gak habis pikir sama pemikiran Dara. Dia mengepalkan tangan kesal. Sungguh jika bertemu Dara. Ayu akan langsung membuat bibirnya jontor.

Ayu sampai ke kantin sekolah yang terlihat sepi sudah tidak ada murid-murid yang bersarang. Mungkin hanya beberapa dan para pedagang yang menjaga kantin. Dia celingukan mencari keberadaan Dara, saat matanya menangkap sosok manusia sialan itu. Ayu pun bergegas mendekati dan menghampiri gadis itu yang lagi asik menyeruput jus strawberry dengan khidmat sambil memainkan ponsel.

Padahal sudah tidak ada murid tapi dia masih bersarang di kantin. Apa dia tidak belajar? Atau Dara alergi sama pelajaran. Karena otak dia itu cuma sebesar biji kacang kedelai mana mampu otak bodoh Dara mencerna pelajaran, Dumel Ayu.

Ayu berdiri disebelah Dara yang awalnya sibuk memainkan ponsel langsung mengalihkan pandangannya kearah Ayu yang sedang menatap dia tajam. Sedangkan Dara tersenyum melihat Ayu yang sudah ada dihadapannya. Jangan harap Ayu bakalan membalas senyuman itu. Malah Ayu terlihat muak dengan apa yang ada didepannya sekarang.

"Kenapa kangen sama Dara ya? Sampe rela bolos pelajaran demi ketemuan sama Dara di kantin."

Ayu cuma menatap Dara datar mendengar perkataan gadis itu yang kelewat percaya diri. Siapa juga yang kangen? Orang dia kesini cuma mau menyelesaikan semua masalah yang Dara buat bikin semua orang beranggapan kalo mereka berdua berpacaran. Najis tujuh hari, tujuh malam dia berpacaran sama manusia gak punya otak kayak Dara.

"Apalagi Ayu sama Dara gak ketemu pas istirahat. Yakin sih Dara! Ayu pasti kangen sama Dara. Iya kan?" Senyum Dara melihat Ayu. Senyuman sangat menggoda bagi siapapun yang melihatnya tapi tidak termasuk Ayu. Dia malah stay sama tatapan datar dan menusuknya.

"Fixs! Ayu kangen sama Dara. Gak mungkin seorang murid teladan dan disiplin kayak Nathania Ayu Albert rela gak masuk kelas demi menemui Dara." Cetus Dara terus berceloteh tanpa memperdulikan tatapan yang siap membinasakan dia detik ini juga.

Andai pembunuhan itu bukan kriminal udah Ayu lemparkan Dara dari atas roof top. Dia mengatur nafasnya yang memburu akibat gadis yang sedang tersenyum cantik didepannya. Tapi tidak ada cantik-cantiknya untuk Ayu. Malahan dia tidak ingin melihat senyuman itu. Menjijikkan!

"Hapus foto itu!" Ucap Ayu to the point.

"Boleh, tapi dengan 2 syarat."

"Lo jangan main-main sama gue Dara! Gue bisa nyakitin Lo sekarang juga kalo Lo gak mau hapus foto itu."

"Dara bakalan seneng banget kalo mati di tangan Ayu."

"Dasar gila! Apa Lo udah gak waras." Frustasi Ayu yang gak habis pikir sama Dara.

"Dara emang udah gak waras! Cinta Dara sama Ayu yang buat Dara kehilangan kewarasan." Senyum Dara menatap Ayu.

"Mau Lo tuh apa sih sebenarnya!" Kesal Ayu sama ini manusia. Di ancam bukannya takut malah menawarkan diri. Di usir bukannya pergi malah makin nempelin Ayu. Dihindari bukannya Ayu merasa tenang malah makin terusik. Emang bener-bener manusia paling freak itu adalah Pelangi Aldara Silvana.

"Dara cuma mau Ayu terima Dara sebagai pacar Ayu."

"Otak Lo itu dimana sih?"

"Disini." Tunjuk Dara pada keningnya.

"Itu otak gue! Kalo otak Lo itu ada di ketek."

"Kalo di ketek bukan otak! Itu namanya bulu ketek."

Ayu menatap malas dan menghela nafas. Kalah debat! Itulah Ayu sekarang. Dia kehabisan akal dan kata-kata untuk menjauhi Dara dari kehidupannya. Semenjak pertemuan mereka Dara terus menghantui setiap hari-hari Ayu. Bolehkah Ayu katakan bahwa kesialan Ayu pada hari itu bertemu sama Dara. Adalah hari sialnya sampe sekarang. Karena dia selalu dihantui dan gagal mengusir Dara agar pergi jauh. Harus dengan cara apa agar Dara tidak terus mengusiknya. Apalagi saat Ayu menyetujui perjanjian Dara yang mengatakan kalo 3 bulan dia gak bisa membuat Ayu jatuh cinta. Maka Dara akan pergi jauh-jauh dari hidup Ayu. Bodohnya Ayu mengiyakan. Semakin menjadi-jadi kan jadinya Dara.

"Ayu mau kan, Dara hapus fotonya?" Tanya Dara kepada Ayu membuat gadis dingin itu menatapnya sinis.

Ayu memiliki feeling kalo Dara pasti bakalan minta macam-macam alias 2 syarat yang akan dia ajukan kepadanya. Ayu udah punya firasat buruk saat ini.

"Gue gak mau terima rules apapun dari Lo!"

"Ya udah, kalo gituh Dara gak mau hapus fotonya. Biarin aja semua orang tau kalo Ayu itu pacar Dara." Ucap Dara dengan santainya, dia menyeruput jus strawberry.

Kali ini Dara tersenyum penuh kemenangan. Yakin kok! Ayu bakalan ngikutin apa yang dia mau. Buktinya Ayu sampe rela menemui Dara ke kantin. Padahal dia sudah pikir Ayu gak bakalan datang. Karena kan ini lagi KBM. Dia tau Ayu adalah siswi yang sedikit kemungkinan meninggalkan kelas dan bolos pelajaran. Tapi ternyata sekarang manusia kulkas itu datang menemuinya.

Ayu terlihat kesal melihat Dara yang sedang tersenyum. Pasti dia merasa menang dari Ayu dan pastinya gadis itu berasa ada di atas angin saat Ayu rela bolos hanya demi menemuinya. Apa namanya kalo bukan bolos? Disaat anak-anak murid berada di kelas Ayu dan Dara malah berada di kantin. Kurang ajar emang! Kenapa jadi terjebak sama manusia childish itu.

Ayu membuang nafas dan malas banget dia mengucapkan ini. Tapi apa boleh buat? Dia gak mau kalo sampe foto itu terus berada didalam akun Instagram Dara. Kalo sampai kakeknya tau apalagi sampe keluarga Albert tau ternyata Ayu ada di postingan seorang gadis childish. Belum lagi dengan caption Dara yang menunjukkan bahwa mereka memang memiliki hubungan spesial. Mati Ayu digantung oleh Albeno sang kakek. Setelah dipikir secara matang-matang Ayu memutuskan untuk...

"Apa syaratnya?"

Yes!!! Batin Dara bersorak senang. Tapi dia jangan keliatan bahagianya. Jangan terlalu ngebet nunjukin kalo dia itu kepelet sama tuh manusia kutub. Sesekali dong Dara juga harus jual mahal biar ada harga dirinya didepan Ayu. Apalagi gengsi Ayu setinggi angkasa. Jadi dia harus bisa membobol gengsi itu.

"Ayu harus pilih dulu diantara syarat yang Dara ajukan." Senyum Dara.

"Sebutin aja syaratnya!"

"Pertama, Dara mau Ayu jadi pacar Dara."

"Lo mau gue jadi pacar Lo?" Senyum Ayu miring.

"Harus berapa kali gue bilang. Gue gak suka sama Lo! Lagian cewek bodoh kayak Lo itu bukan tipe gue." Sinis Ayu meremehkan Dara.

Kurang asem! Berani banget dia mengatakan Dara cewek bodoh. Emang kenyataannya begitu tapikan jangan dibilang juga dong. Mentang-mentang dia pinter merendahkan Dara yang punya otak pas-pasan. Liat aja sepintar apa Dara buat dapetin dia.

"Kalo Ayu gak terima syarat pertama Dara gak masalah. Ada yang kedua." Ucap Dara beranjak dari duduknya dan berdiri depan Ayu yang masih menatap dia dengan tatapan dinginnya.

"Pulang sekolah jalan bareng sama Dara."

Apalagi syarat ini! Ayu semakin tersenyum miring. Gak mungkinlah! Bisa turun kehormatan Ayu jalan berdua sama cewek bentukan kayak Dara. Seorang gadis kekanakan yang cuma punya otak seukuran biji kedelai mau jalan bersama seorang Nathania Ayu Albert yang memiliki kesempurnaan di atas rata-rata. Tidak semudah itu! Apa nanti pikiran orang-orang yang melihat? Bukan malah mematahkan soal rumor tentang Ayu dan Dara pacaran. Malahan semakin menambah gosip kalo sampai anak-anak mengetahui Ayu jalan berdua sama Dara. Itu sangat beresiko, jadi Ayu gak mau!

"Syarat Lo dua-duanya gak masuk akal."

"Ya udah, kalo gituh Dara gak bakalan hapus fotonya." Ucap Dara berjalan melalui Ayu tapi rambut blondenya keburu ditarik.

"Awh! Ini namanya kekerasan dalam rumah tangga tau." Cetus Dara dan Ayu masa bodo dia masih menarik keras rambut blonde Dara.

"Mana hape Lo!"

"Gak ada!" Ucap Dara ngumpetin handphonenya kebelakang tubuh dia.

"Gue bilang mana hape Lo!" Sentak Ayu.

"Gak mau ini hape Dara!"

Ayu masih mencoba untuk mengambilnya dan merebutnya. Dara mengangkat ponsel genggamnya keatas. Ayu ikutan mengambil keatas tapi Dara keburu memindahkan ponselnya kebawah lagi. Ayu ikutan mengambil ponsel Dara kebawah terus diangkat lagi sama Dara keatas membuat Ayu mendengus kesal. Karena dia dipermainkan oleh manusia childish itu.

Sedangkan Dara malah terkekeh berhasil mengerjai manusia kutub itu. Terlihat gemas melihat gadis yang sedang menatapnya tajam. Dara main menarik saja tubuh Ayu agar lebih mendekati. Dia langsung memeluk tubuh jangkung Ayu yang ada didepannya.

Deg!

Sedikit tertegun Ayu saat tubuhnya dipeluk oleh Dara. Belum lagi dengan kedua tangan Dara yang berada di belakang menyentuh punggungnya. Walaupun dia memakai seragam sekolah. Tapi terasa sekali telapak tangan Dara menyentuh kulit punggungnya membuat darah berdesir cepat disetiap tubuh Ayu. Seperti kesetrum tubuhnya saat Dara memeluk dia. Langsung membeku Ayu! Dia langsung diam dan seperti membiarkan Dara untuk memeluknya.

Nyaman!

Satu kata itu yang ada di benak Ayu.

Hangat!

Pelukan Dara memberikan kehangatan untuk tubuh Ayu.

Tenang!

Begitu tenang saat Dara memeluk Ayu.

Ayu sampai menutup kedua mata merasakan kedamaian saat Dara memeluknya. Jantungnya langsung bergemuruh di setiap detakan ketika tubuhnya di peluk oleh Dara.

Walaupun Dara sedikit berjinjit karena tinggi dia dan Ayu tidak seimbang. Tapi gadis childish itu mencoba mencari tempat ternyaman untuk dia bersandar dengan kepalanya ditaruh di bahu kanan Ayu. Kesempatan tidak boleh disia-siakan! Kapan lagi liat manusia kutub setenang ini? Bahkan dia diem aja pas Dara peluk.

"Ayu tau gak sih kenapa Dara bisa jatuh cinta sama Ayu? Soalnya hati Dara yang memilih Ayu. Dara percaya hati gak akan pernah bohong. Padahal Dara gak pernah sangka bakalan jatuh cinta sama cewek yang sama kayak Dara. Tapi sepertinya benang takdir yang mempertemukan kita. Ngebuat Dara bukan hanya menganggap Ayu sebagai sosok yang Dara kenal. Melainkan sosok yang selamanya bakalan Dara kenang indah di hati Dara." Ucap Dara yang memeluk Ayu.

Sedangkan Ayu masih tak bergeming. Dia masih diam. Tidak melepaskan apalagi memberontak saat Dara memeluknya. Diem aja Ayu kayak membiarkan dan memberikan celah agar Dara bisa memeluk dia.

"Mungkin emang gak mudah mendapatkan hati dan cinta Ayu. Tapi Dara akan tetap mencobanya buat Ayu percaya bahwa cinta Dara sama Ayu emang serius." Senyum Dara melepaskan pelukannya. Dia sebentar melihat ke manik mata Ayu setelah itu pergi.

Sebenarnya Ayu ingin menahan dan menyuruhnya untuk memeluk tubuh dia lebih lama lagi. Tapi mana mungkin! Ayu sendiri yang menolak. Masa tiba-tiba saja dia memanggil Dara untuk memeluk dia lebih lama lagi. Malu lah! Yang ada gadis itu bakalan kepedean.

Ayu melihat punggung Dara yang menjauh dari kantin. Bukannya dia kesini itu ingin menyelesaikan masalahnya dengan Dara? Ini kenapa jadi berpelukan di kantin. Bodoh banget sih Ayu! Gara-gara dipeluk sama Dara sampe bisa pikun seperti itu. Dia jadi bingung sendiri sekarang. Kalo semisal dia gak menerima rules Dara pasti bakalan potretnya permanen di postingan manusia childish itu.

Kalo Ayu terima rules nya? Masa dia mau jadi pacar Dara, gak banget! Tapi Dara mengajukan syarat kedua yaitu pulang sekolah jalan berdua sama dia. Kalo sampai ini dilihat oleh anak-anak malah makin bikin gosip baru lagi. Tapi kalo sampe Ayu gak pilih salah satu. Fotonya bakalan abadi selamanya di Instagram Dara. Apa Ayu biarkan saja? Nanti juga pasti Dara hapus apalagi kalo sampai ketahuan sama kedua orang tua Dara. Pastinya kan? Orang tua Dara bakalan marah besar setelah itu foto Ayu bakalan di hapus oleh Dara. Iya kalo Dara hapus, kalo nggak? Bingung sendiri kan jadinya Nathania.

Ayu melihat Dara yang makin menjauh dari kantin sedikit waktu untuk dia menentukan pilihan syaratnya. Sebelum Dara benar-benar keluar dari kantin. Ayu sudah harus memutuskan pilihannya.

Sedangkan Dara sedang senyum-senyum sambil berjalan. Dia yakin Ayu bakalan memanggil namanya lagi. Karena apa? Ayu gak bakalan membiarkan fotonya permanen di postingan Dara. Dia yakin manusia kutub itu akan menerima syaratnya. Dalam itungan ketiga pasti Ayu bakalan memanggil Dara.

1

2

3

Tapi kok Ayu dari tadi gak manggil-manggil Dara? Pikir Dara.

Gagal deh!

Padahal Dara udah yakin banget kalo Ayu bakalan pilih salah satu syarat yang dia ajukan. Tapi nyatanya manusia triplek itu sama sekali tidak memanggilnya. Ya sudah tak apa! Dara masih memiliki banyak cara untuk menjerat Ayu kedalam dekapannya. Liat aja nanti! Dara pasti menjaring Ayu supaya mau jadi pacarnya.

"Dara!"

Kan?

Ayu memanggilnya! Emang pandai Dara membuat gadis kutub itu kebingungan dan takluk. Walaupun gak dalam itungan ketiga. Seenggaknya Ayu manggil. Dara berbalik dengan tampang datar dan melihat Ayu. Sekarang Dara mau tunjukkin. Dia juga bisa bersikap datar dan dingin kepada Ayu. Jangan keliatan banget ngejar-ngejar! Jadi dia harus sedikit jinak-jinak merpati.

"Gue mau jalan sama Lo!"

"Oke, Dara tunggu didepan kelas pulang sekolah." Datar Dara setelah itu berbalik memunggungi Ayu dan mengepalkan tangan, Yes!

Dara berjalan keluar kantin dengan hati riang gembira. Berasa terbang dia tuh saat Ayu menerima syaratnya. Walaupun yang kedua Ayu pilih, tak apa! Paling penting dia bisa jalan berduaan sama tuh gerandong saraf.

Sedangkan Ayu mengernyitkan dahi melihat perubahan sikap Dara. Apa-apaan dia barusan? Sok-sokan datar. Padahal Ayu sudah merendahkan diri demi menerima syaratnya itu. Tapi gadis itu? Sialan sekali. Ingin rasanya merobek-robek muka Dara yang menjengkelkan.