webnovel

Dari A Sampai Z

Kisah Rea, gadis SMA berparas cantik dan berperawakan mungil. Melewati kehidupan dengan berbagai macam cerita, juga dengan kedatangan dan kepergian orang-orang yang dia cinta. "Jika ada datang, mengapa harus ada pergi?" ucap Ramadhan melalui pesan singkat yang dia kirim kepada Rea. "Loh, lu napa? Dunia emang gitu kali, selalu tercipta dengan dua sisi yang berbeda. Tapi mereka yang pergi tetap ada yang kembali, contohnya lu kan?" balas Rea. "Gue kangen beliau, gue ga nyesel lepasin dia. Tapi gue belum lepas dari kebiasaan gue sama dia" Ramadhan menceritakan seluruh kegusaran hatinya kepada Rea. Jauh disana, Ramadhan menangisi dirinya yang terasa begitu menyedihkan. Dia melepaskan kekasihnya Indri karena tak tahan dengan sifat posesifnya, hubungan mereka sudah berjalan cukup lama sekitar 4 tahun. Namun tak ada yang tahu bawa hubungan mereka hanya bertahan hingga kini. Berat bagi Ramadhan ketika teringat kebiasaan dia bersama Indri yang biasanya begitu lengket. Ketika mendapat tugas yang ditulis tangan, biasanya Indri yang membantu mengerjakan. Rea merebahkan diri di atas kasur dan bantal empuk miliknya, dalam benaknya begitu penuh dengan kilasan masa lalu yang begitu lekat di pikirannya. "Cara kerja dunia kadang becanda ya, manusia datang dan pergi sesuka hati. Seringkali serba salah, terlalu mencintai membuat posesif seolah memeluk terlalu erat yang menyesakkan. Bahkan terkadang ketika kita mempercayai sebaliknya kita dikhianati" keluh Rea sendirian.

YourOpium · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
4 Chs

2. REA DAN RIO

FLASHBACK

Rea dan Rio, mungkin orang menyangka mereka ini sepasang anak kembar. Namun tentu saja bukan, karena mereka terlahir dari rahim dan keluarga yang berbeda. Tak sedikit juga orang yang mengatakan jika wajah Rea dan Rio ini mirip seperti saudara. Mereka bertemu dan memulai hubungan ketika duduk di bangku SMP, Rea yang saat itu baru kelas 7 sedangkan Rio kelas 8. Rio terkenal di SMP dengan julukan Aliando KW karena parasnya yang tampan juga mirip dengan salah satu aktor yang digandrungi remaja perempuan kala itu. 

Di tahun setelahnya, datanglah Rea yang parasnya begitu mempesona hingga begitu banyak laki-laki yang menyatakan cinta namun ditolak oleh Rea. Sampai akhirnya, Rio dengan iseng mengajak Rea berpacaran dan pertanyataan itu pun diterima oleh Rea. Cinta monyet mereka ternyata bertahan hingga lulus dari SMP, meskipun harus menjalani hubungan jarak jauh karena Rio memutuskan melanjutkan sekolah di kota lain. Untuk mengambil jurusan Farmasi di SMK atas permintaan orangtuanya.

------

"Hehh, udah ampe no berapa kerjainnya?" tanya Alka ketika melihat Rea memegang HP setelah membalas pesan dari Rio.

"Eee, ini baru no 5. Berapa no sih semuanya kok perasaan banyak bener? tanya Rea kembali. 

" Ayo selesain, ini 2 no lagi kok. Bentar lagi bu Cantika dateng. Cepeettt cepeettt" perintah Gita kepada sahabatnya. Mereka berempat pun segera menyelesaikan PR sebelum bu Cantika datang ke kelas.

"Assalamualaikum anak-anak" sapa bu Cantika dengan senyum sumringah memasuki kelas.

"Waalaikumsalam bu" jawab seluruh murid di kelas secara serentak.

Seluruh murid pun mulai mengeluarkan buku pelajaran dan menyiapkan alat tulis di meja.

Bu Cantika memulai proses belajar mengajar, tidak lupa mengecek PR seluruh murid di kelas.

Bu Cantika adalah guru mata pelajaran matematika peminatan favorit anak-anak. Selain cantik dan manis, bu Cantika begitu baik dan berusaha mendekati murid dengan cara meluluhkan hatinya bukan dengan bentakan ataupun cacian. Hingga seorang Anugerah yang dikenal murid badung di kelas pun tunduk kepada bu Cantika karena merasa bu Cantika begitu pengertian tehadapnya.

Rea mendengus kesal di bangku tempatnya duduk, dia berusaha untuk memperhatikan apa yang bu Cantika katakan dan ajarkan di depan kelas. Rea sangat sulit untuk memahaminya, dia pun melirik Alka yang sebangku dengannya.

"Alka, lu ngerti ga sih apa yang dibilangin bu Cantika?" bisik Rea kepada Alka.

"Ya gitu deh ngerti ga ngerti, udah kita perhatiin aja jan dulu ngobrol" perintah Alka.

------

FLASHBACK

Di zaman Rea sekolah SD dan SMP, dia termasuk siswi berprestasi yang selalu masuk ranking 3 besar setiap semester. Tak sedikit juga Rea memenangkan perlombaan membaca cepat, menari, juga menggambar. Namun, sejak kepergian Rio yang tiba-tiba berangkat ke kota lain setelah lulus SMP membuat Rea begitu syok. Sebelumnya, Rio berkata kepada Rea jika dia akan melanjutkan sekolah ke SMA di dekat rumahnya Rea setelah lulus. Ketika libur panjang setelah kelulusan Rio, tiba-tiba saja Rio mengirimkan pesan kepada Rea yang mengatakan bahwa Rio sedang berada di jalan menuju ke kota lain untuk melanjutkan sekolah sesuai dengan perintah orangtuanya. 

Sejak saat itu, Rea seolah sangat berubah. Dia yang memiliki kepribadian begitu ceria dan mudah bergaul, seketika saja menjadi Rea yang sering murung dan sulit berkonsentrasi. Kepergian Rio yang secara tiba-tiba membuat Rea sangat kehilangan. Rio yang biasanya setiap pagi ditemuinya di jalan menuju sekolah ataupun di koridor menuju ke kelasnya, tak dapat lagi ditemui oleh Rea. Rio yang biasanya mengantar Rea pulang ke rumah dari sekola pun kini nan jauh di sana.

------

Rea menundukan kepala di meja, bu Cantika yang sedari tadi menjelaskan panjang lebar materi matematika peminatan pun tak diperhatikan olehnya. Pikirannya melayang mengangkasa, entah apa saja yang ada di pikirannya saat itu hingga dia sangat terkejut ketika bu Cantika memanggil namanya untuk mengisi soal di papan tulis.

"Rea, ayo maju ke depan isi soal yang no 2 ya" perintah bu Cantika memecah lamunan Rea.

Rea dengan lunglai melangkah maju menuju ke papan tulis dan mengerjakan soal sebisanya, seringkali dia melihat ke belakang tempat sahabatnya duduk agar diberi tahu jawabannya. Bu Cantika pun menyadari jika Rea tak memperhatikan sejak tadi, bu Cantika pun mengajarkan bagaimana cara mengisi soal tersebut.

"Teng.. teng.. teng... Sekarang saatnya istirahat". 

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh murid di kelas begitu riang gembira. Mereka berhamburan keluar kelas tak sabar untuk segera menyantap jajanan di kantin. Rea dan geng gong bergegas menuju ke koperasi tempat biasa mereka berkumpul. Di koperasi sudah ada Fitri dan Nurul yang menunggu kedatangan Rea, Alka, Gita dan Sofi. 

"Cepatlaaah cepaaat, wahai sahabaaaat" panggil Fitri dan Nurul dari dalam koperasi.

Seperti biasa pertemuan geng gong diwarnai dengan kehebohan dan pelukan seolah lama tak bertemu.

"Eehh ehh sini sini liaaat, kakak kelas yang ini deketin gue" seru Nurul sembari memamerkan isi pesan dari kakak kelas yang mendekatinya itu.

"Loohhh ini a Ari kan? Yang jago gambar itu? tanya Alka dengan mata melotot seolah tak percaya membaca pesan dari Ari kepada Nurul.

"Iyaa yang ituu, tapi gue masi bingung sebenernya. Si Erlan masi deketin gue juga, cuma ya kalo sama dia gue musti rela LDRan. Gue gamau LDRan tapi masih suka dia, gimana dong ya?" keluh Nurul kepada sahabatnya yang sejak tadi begitu semangat mendengarkan ceritanya.

"Tapi lu lebih suka mana kira-kira?" tanya Sofi kepada Nurul. 

"Yaa buat sekarang pastinya Erlan, cuma gatau lah liat aja nanti sama a Ari gimana" jelas Nurul kepada sahabatnya.

Rea, Sofi, dan Fitri hanya saling lirik dengan kompak yang mengartikan mereka mendukung apapun yang dipilih Nurul selama itu membuatnya bahagia.

------

Sekilas tentang pasangan dari geng gong, Rea berpacaran dengan Rio yang sudah berjalan sekitar 4 tahun, mulai berpacaran sejak kelas 7 SMP. Fitri dengan Ramadhan pun sudah berpacaran sekitar 2 tahun, mulai berpacaran ketika kelas 8 SMP. Alka dengan Deri berpacaran sekitar 6 bulan. Gita dengan Aldo berpacaran sekitar 3 bulan. Sisanya Ayu dan Nurul yang masih bertahan dengan status jombloannya.

Kegiatan seperti biasa di jam istirahat geng gong selalu heboh. Mereka berkumpul di koperasi namun keluar lagi untuk jajan ke kantin karena di koperasi tak tersedia gorengan juga basreng ayam favorit Rea.

"Bi, basreng ayamnya 5 ribu kek biasa ya" pinta Rea kepada ibu kantin yang juga seorang istri penjaga perpustakaan di SMA.

"Oke siap, tunggu bentar ya soalnya masi digoreng plus antri banget ini" jawab ibu kantin kembali.

Geng gong pun masih sibuk untuk memilih gorengan dan jajanan lain untuk mereka santap, tak lupa juga dengan minuman sebagai pereda dahaganya. Meskipun berdesakan dengan siswa siswi lain yang juga memenuhi kantin untuk membeli gorengan kesukaan masing-masing, mereka tak menyerah. Bahkan terkadang mereka ribut hanya karena tak kebagian gorengan favoritnya. Setelah selesai memilih jajan dan tak lupa membayar, mereka kembali ke koperasi untuk berkumpul disana. Banyak mengobrol ngalor ngidul, curhat, menjahili satu sama lain, dan yang paling wajib bagi geng gong adalah sesi menggosip. Begitu banyak hal random lainnya yang terjadi ketika geng gong berkumpul.