Hiii
Happy Reading!
***
Dari pada mendengarkan umpatan kasar yang Lazar keluarkan, Sebastian justru Fokus pada Tiga kata. 'Kak Rindu, di serang'. Ini tidak lah baik untuknya yang di berikan Amanat dari sang kakek, Kalau begini bukan kah dirinya gagal menjaga Rindu?
Kapan, dimana, dan di serang oleh siapa? Bagaimana Sebastian tidak tahu hal sepenting ini? Tunggu, benar juga. Kalau ada masalah kakak sepupunya itu akan segera menelfonnya kan?
Sebastian langsung merogoh kantong celananya guna mencari keberadaan ponsel genggam milik pria itu, ia melihat aktifitas terakhir yang masuk hari ini. Ah, benar ternyata. Rindu, kakak sepupunya itu telah menghubunginya banyak kali.
Tapi, mengapa dirinya tidak mengangkat telfon Rindu? Ah! Rapat. "Oh, shit! Gimana kabar kak Rindu sekarang? Udah save kan?" tanya Sebastian khawatir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com