Dario kampret : aku mau pelihara hewan, enaknya apa?Emilia Alfaro : dinosauruzDario Kampret : ciyuz?Emilia Alfaro : bumi gonjang ganjingEmilia Alfaro : alay lo anjing!Dario Kampret : ih kazar!Dario Kampret : aku nda suka yang kazar.Emilia Alfaro : jijikEmilia Alfaro : jauh-jauh lo hamaDario Kampret : sesukamu aja lahEmilia Alfaro : O!Dario Kampret : ish:(Emilia mematikan ponselnya dan mendengkus, hari yang sangat membosankan baginya. Tak lama melamun di kursinya, bel istirahat pertama berbunyi dengan kencang. Beberapa murid buru-buru mengemaskan peralatannya ke dalam tas dan berlalu ke kantin. Ada yang bersama teman atau sendiri.Dan Emilia termasuk ke golongan sendiri itu, dengan dengkusan pelan ia berjalan keluar dan berjalan di koridor lantai dua. Ia berjalan melewati tangga dan belok ke kanan menuju kantin. Ia menuju stand bakso dan memesan satu porsi, setelah membayar gadis berambut pirang tersebut membawa mangkuk bakso berisi kuah panas dengan hati-hati, matanya berpendar mencari kursi.Saat mendapat kursi kosong di pojok, ia berjalan menuju sana dan saat melewati segerombolan kakak kelas perempuan yang sedang berkumpul Emilia terkejut.Prang!"ANJING LU!"Bugh."Maksud lo apa?!" dengan kasar Emilia menarik kerah baju sedikit ketat yang di pakai kakak kelasnya itu. Bugh."Jawab bangsat! Lawan gue anjing!""LEPASIN GUE!" perempuan itu meronta dengan kencang, Emilia masih memegangi kerah bajunya dan menampar wajah putihnya.Plak!"Mau gue lepasin?" Emilia mempererat pegangan, "JAWAB GUE, MAKSUD LO APA!""Eh!!" Emilia merasakan ada sebuah tangan yang menepisnya kasar, "Yang sopan lo sama abang kelas, jangan sentuh kawan gue, bajingan!""BAJINGAN?" teriak Emilia, "Yang bajingan di sini tuh KALIAN! Gue tau gue adek kelas tapi bukan berarti lo bisa seenaknya sama adek kelas lo sendiri, anjing. Go to hell, main sistem respect ya bangsat, lo sopan gue segan! Pelacur!"Plak!"JAGA MULUT LO YA!" salah seorang kakak kelasnya yang memakai kemeja tergulung menamparnya, Emilia terkekeh."JAGA KELAKUAN LO YA!" gadis pirang itu memasang kuda-kuda. "Maju lo, anjing!!""Maksud lo a—"Bugh.Perempuan yang tadi membuatnya menjatuhkan mangkuk baksonya kini ia pukul perutnya sampai meringis sambil duduk di kursi, beberapa temannya menghampiri dengan panik dan membawanya ke UKS."Maju lagi sini," ia meludah, "Bajingan emang lo semua. Lo kira lo siapa, hah?! Takut sama kalian? Jangan harap BANGSAT!"Plak.Plak.Kakak kelasnya yang tadi menamparnya ia tampar balik kedua pipinya, kerumunan di kantin sudah ramai dari tadi, tapi tidak ada yang berani memisahkan karena mereka takut jika melihat Emilia yang sudah bringas."MAJU LAGI SINI KALIAN SEMUA, GUE HABISIN LO, ANJING!""ADA APA INI?" seorang guru membelah kerumunan di kantin yang ramai, ia melihat salah satu muridnya yang memar, ia menatap Emilia yang memang dari kelas sepuluh sudah sering membuat onar."Emilia! Dan kamu," tunjuknya pada siswi tersebut yang memar, "Ikut ke ruang BK!"***Brak!"APA-APAAN LO!" Emilia tersulut emosi. "Dia bohong Pak! Mereka yang duluan!""Bisa kamu duduk tenang?!""Gak bisa dong!" gadis itu berseru, "Keadilan harus di tegakkan, inget Pak! Bukan cuma yang lemah bisa jadi korban. Kalo Indonesia selalu pakai hukum seperti itu, kapan maju, Pak? Saya okay, karena saya melawan. Saya cuma mau membela, apa itu salah, Pak?""Tapi kamu memukul mereka, bahkan sampai kakak kelasmu masuk ke UKS, memangnya itu di benarkan, Emilia Alfaro?!""Bener dong!" Emilia bersidekap, "Daripada saja di bully dengan konyol sama bajingan-bajingan itu. Makannya kasih tau sama murid Bapak, kalo mau tubir tau tempat, jangan di sekolah. Ribet. Karena ada Bapak!"Dengan kesal, ia berdiri dari kursinya, dan beranjak ke arah pintu. Saat memegang gagang pintu, gurunya itu berseru, "Emilia, kamu saya skorsing selama seminggu. Silahkan merenung.""Skorsing?" ia tertawa, "Merenung? Gak akan, makasih. Oh ya, bilang sama murid Bapak yang bajingan itu, balas dendam saya masih belum selesai. Jangan kira saya diam saja, just wait and see me, bitch!!!"Bantingan pintu terdengar seiring punggungnya hilang dan helaan napas keluar dari gurunya, sedangkan kakak kelasnya tersebut diam menunduk dengan tubuh gemetaran. Emilia berbahaya!***Dario Kampret : lia!!!Emilia Alfaro : ?Dario Kampret : kamu dimana?! Aku udah di depan sekola kamuEmilia Alfaro : d rmhDario Kampret : LOH KENAPA?Emilia Alfaro : hantem anak orang. Apa? Lo mau jg?Dario Kampret : ish!! Dario Kampret : ya nggak la!Emilia Alfaro : k rmh gue, skrg. Beli cemilan, d rmh cemilan abis. Gue lg unmood, gc!Dario Kampret : aye-aye captain!!***Tin.Tin.Suara klakson terdengar saat Emilia sedang duduk menonton film di kamarnya, ia tak menghiraukannya dan malah lanjut menonton.Tak lama terdenggar pintu kamarnya terbuka dan suara aneh milik Dario terdengar, "Tada! Aku bawa cemilan untuk Lia!"Emilia diam dan masih menonton, Dario menggerutu pelan tapi masih di dengar oleh gadis itu, "Pacarnya dateng malah di cuekkin, tadi maksa dateng."Emilia terkekeh pelan, lantas menghampiri Dario yang kini duduk di atas kasurnya, "Iya, Ayang Rio bawa apa, hm?! Utututu!""Ini aku bawa camilan pesenan kamu!" jawabnya sedikit ketus. Emilia tak memerdulikan itu dan melihat satu-persatu makanan yang di bawa oleh cowok itu. "Mau nonton film?""Boleh, Lia?!" matanya berbinar dan gelagatnya bersemangat. Emilia terkekeh dan mengangguk, "Siapa yang larang?" "Yaudah, Ayo."Dario menarik Emilia ke meja belajarnya yang langsung menghadap ke arah jendela, membuat pandangan mereka melihat halaman depan rumah keluarga Alfaro. "Nonton yang romantis, kuy! Suasananya mendukung banget, Li!!"Emilia tampak memilih film sementara Dario memilih menggeser bangku lain tepat di sebelah Emilia setelah meletakkan beberapa camilan di atas meja. "Gak ah, alay."Dario cemberut, lantas menaikkan kakinya sebelah ke atas kursi. "Lia mah, selalu nolak maunya aku! Kesel tau gak!!"Menghela napas, gadis itu berhenti mencari film yang akan di tontonnya dan menghadap Dario. "Fakboi Junior, terus apa bedanya elo sama gue, gue selalu nentang elo sama elo yang maunya seenaknya sendiri?""Tapi kamu gak pernah nurut sama permintaan aku!""Heh!" Emilia memukul pelan lengannya. "Gue bukan pembokat elo, Ferguso!!""SIAPA ITU FERGUSO?!" teriaknya, "KAMU SELINGKUH SAMA FERGUSO?! IYA?! JAWAB LIA!""Apasih?" Emilia menatap cowok itu aneh. "Ferguso itu elo!""Nama aku gaada unsur Fergusonya, Lia!" "Ferguso itu nama anjing nya Esmeralda di drama telenovela!""JADI AKU ANJING GITU?! IYA?!"Emilia menarik napasnya dan mengembuskannya dengan perlahan."KALO IYA KENAPA, FERGUSO??!!"***