webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
1019 Chs

IV-300. Dia Tersenyum

Aruna bersumpah dia akan meminta seseorang mencarikan jarik motif burung yang mewakili kebebasan dan kebahagiaan, alih-alih Naga yang dimaknai keberuntungan. bayi perempuan di keluarga ini lebih membutuhkan kebebasan untuk menemukan kebahagiaan daripada sekedar keberuntungan menjadi salah satu pewaris dari keluarga kaya raya di negeri ini. 

.

.

Masih memegang potongan kain bermotif cerah di tangannya, Aruna mendapati tetua Wiryo menatapnya. Untuk itu perempuan ini lekas mengalungkan jarik di punggungnya. melangkah menuju dia yang menatap dirinya. 

"Sayang, sebelum dia berhasil mendekati tetua Wiryo ibu Gayatri menyodorkan kursi roda pada Aruna. 

"Pakai ini," pinta ibu gayatri. kedua perempuan ini tahu tatapan Aruna masih terpaut pada Tetua Wiryo ketika lelaki itu memilih berdiri dengan satu kakinya bersama bayi yang dia dekap dalam pelukan tangan kanannya. Opa Wiryo nampak lihai membawa bayi mungil yang dia peluk dalam dekapan. 

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com