webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
1020 Chs

IV-206. Setitik Surga Jatuh Ke Bumi

"aku senang kamu datang," lelaki bermata biru baru keluar dari bentley dan dua lelaki lekas menyambutnya, selain sederet orang yang menunduk ringan tiap kali dia melintas.

seperti sebuah kebiasaan yang sulit di ubah, sang Presdir yang terkenal dingin tak memiliki kehendak untuk memasang wajah ramah kepada siapa pun yang ia temui. 

Kalimatnya di tujukan pada seorang lelaki yang bekerja di bawah tanah, Vian memburu langkah gesit mahendra sama seperti si rambut platinum yang menyertai mereka.

"tentu saja, mana mungkin saya mengabaikan keinginan anda," mendengar pernyataan Vian, spontan mahendra menghentikan langkah kaki, tindakannya diikuti yang lain.

"benarkah?" alias Mahendra mengerut dan itu menjadikan sekelompok orang di sekitarnya menjadi awas. Memiringkan kepala dia menatap Vian dengan cara kurang menyenangkan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com