"stop! Diam mulutmu" Aruna menangkap bibir Hendra dengan jari jari mungilnya supaya terbungkam.
"Sumpah aku tambah stress mendengarkan ocehanmu" Gadis itu menggosok-gosok kepalanya, karena mendengarkan kuliah umum CEO DM grup.
"Lain kali tolong jangan membahas hal-hal seperti itu lagi, kepalaku tidak bisa menerimanya. Sejujurnya tidak se-ribet itu Hendra, dan tidak se-bahaya yang kamu ceritakan walaupun yang kau sebutkan itu hasil penelitian seorang dokter" Kini Aruna yang mengomel balas dendam.
"Tapi, kan. sebagia suami aku harus waspada dan.." Hendra terlalu perfeksionis terhadap segala hal, kadang hal yang tidak penting pun dia pikirkan mendalam.
"Sudah cukup! Makanannya sudah datang. Kamu makan dulu aku mandi"
"Tidak aku makan setelah kamu selesai mandi" Mata biru berlagak seperti anak kecil.
"nanti makanannya keburu dingin"
"Aku sekali-kali ingin hehe.." mendadak dia malu sendiri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com