webnovel

proses awal baru 2

"ayah mana ada gua yang bisa mematikan kecuali dia ada racun...."

"ayahkan paling peka pada racun"aku tau kakek suka koleksi berbagai racun dari tumbuhan,hewan,dan berbagai macam ayah ku mempelajarinya dari kakek tapi ayahku tidak mau mengikuti jalan kakekku seperti bikin racun ataupun mengoleksinya karena takut akan membahayakan orang sekarang kakek sudah lama tiada dan tidak ada penerusnya selain ayah

ayah "....."

"kenapa kamu penasaran dengan gua itu"

"ayah kata bu guru ada tanaman bunga langka yang akan hidup didalam gua, aku pengen punya bunga gua itu dan memastikan apa didalam gua itu ada bunga yang ku inginkan" sebenarnya dia berbohong

"ayah coba dekati gua itu apa ada racunnya"

"hah,,,baik lah tapi kamu tunggu disini jangan pergi kemana-mana ayah akan memastikan dulu"

ayah pun tak bisa menolak lagi melihat muka dia yang memalas dengan mata yang seperti memohon diberikan permen kesukaan

"baiklah yah..."

ayahpun berjalan kearah gua yang banyak rumput-rumput liar karena gua tersebut puluhan tahun tak pernah dijamah manusia tapi monyet yang mengikuti dia dari tadi sudah duluan masuk gua, ayah menatap monyet itu cukup lama untuk memastikan apakah yang terjadi kalau monyet masuk kegua itu dan tidak disangka monyek keluar dari gua tidak terjadi apa-apa malah monyet keluar degan kalung emas melilit di lehernya

Ayah "…."

Leana"hahahahahaha…..monyet yang cerdas"

Monyet bergegas kearah leana untuk menyerahkan kalung itu dan menunggu untuk diberi pujian

Leana "…."

"Kau menunggu ku untuk memuji mu"

Monyet pun mengangguk-anggukan kepala

"….baiklah anak baik" akupun menepuk-nepuk kepalanya dan monyet sangat senang dapat pujian diapun berputar putar-putar didepan leana

"Baiklah cukup kita harus menyusul ayah ayo,,," diapun berjalan kearah gua,

Ayah sudah ada didalam dan menyelakan api untuk mengusir kelelwar yang bersarang didalam gua dan juga untuk melihat kedalam gua tapi ternyata gua itu tidak sedalam fikiran ayah dan tidak ada sedikitpun aroma racun atau tanda-tanda ada racun tidak jauh dari mulut gua ada batu besar ditengah gua ayah terus berjalan mendekat batu besar "ayah….ayah…"

"Kenapa kau kesini…"

"Aku juga penasaran dan juga monyet ini tidak tejadi apa-apa jadi aku memberanikan diri masuk kesini apa yang ayah temukan.." sebelum ayah menjawab monyet itu sudah menuju kearah belakang batu besar yang berada di dalam gua

Ayah coba mengikuti monyet tersebut dan ayah sangat terkejut tidak bergerak

"Ada apa ayah…" diapun berjalan kearah ayahnya dan melihat apa yang dilihat ayah sebuat kotak besar yang isinya permata dan emas dan sudah hampir tertutp dengan sarang leba-laba dia pun terkejuat bagai mana sebesar ini

Ayah dan leana sama-sama mematung memandang kotak itu biarpun leana sudah memperidiksinya bahwa ada emas dalam gua tapi kenyataannya dia tetap terkejut dan terpana.

Ayah"apa yang harus kita lakukan"

Leana "a a aku tttiii ti tidak tau"leana tergagap-gagap

Ayah "haruskah kita membawa pulang semua ini apa ini nyata" ayah menampar-nampar wajahnya dan ini benar-benar nyata "Ayah…..apa kau tidak apa-apa?? "

"Ayah tidak apa-apa"

tapi kedua ayah dan anak itu masih mematung disana sampai monyet itu berterika teriak "uuuk aaa uuuk aaa" barulah kedua ayah dan anak itu tersentak dan sadar

"Bagaimana kita membawa ini turun gunung ayah…"

"Huh…coba ayah pergi ke gubuk untuk mencari kantong kali aja ada di gubuk" ayah pun bergegas kegubuk.