webnovel

Memulai 5

Leana " ayah kau tau itu anak dari yang punya mall ini yang ditemui barusan walaupun sekarang dia tidak punya hak lagi dari mall ini, dia lulusan pertanian dan menajement diluar negri dengan nilai sangat bagus tapi aku tak tau kenapa dia jadi gembel begitu padahal dia lulusan yang sangat bagus"

Ibu " dari mana kau mengetahuinya…??? kamu mengenalnya"

Leana" bu aku tak mengenalnya aku tau dari cerita teman-teman di sekolah ku tentang jervis, tapi aku tidak tau siapa jervis dan baru kali ini aku melihatnya" (sebenarnya leana berbohong mana ada anak desa tau masalah dikota apalagi keluarga bagsawan dia tau dari kehidupannya sebelumnya) ibu dan ayah pun percaya saja

Ayah "terus kenapa kau ingin membantunya jelaskan pada ayah"

Leana "ayah tau,,diakan lulusan pertanian dan manajement, aku mau dia membantu pertanian dan perkebunan ayah yang terbengkalai didesa untuk dikelolanya akan lebih bagus kalau ada yang menengani dengan pengalaman dia dan pendidikan maka pertanian dan perkebunana kita bisa maju dengan bantuannya tapi kalau dia mau kalau tidak kita bisa cari cara lain" ayahpun meangung-angukkan kepalanya dan berfikir bahwa perkataan leana benar

Ibu" emang benar ayah tidak mengerti masalah di pertanian itu ide bagus leana ayahmu cuma bisa berburu saja dan akhirnya sawah,pertanian dan perkebunan terbengkalai tidak ada yang menengani"

Ayah" bu biarpun ditanggani itu memerlukan biaya kita kan tidak ada biaya jadi terbengkalai tapi kalau kita punya uang, itu tidak mungkin terbengkalai lagi ayah sudah memutuskan kalau uang hasil permata ini nantinya akan ayah gunakan untuk dipertanian kita ini"

Merekapun serempak meanggukkan kepala, leanapun tersenyum dengan tekat ayahnya

Leana" baiklah kita fikirkan itu nanti sebaikan kita fokus ke membeli pakaian untuk keacara pelelangan itu" serempak kelima keluarga itu menuju tempat pakaian leanapun membelikan keluarga mereka berbagai pakaian harian dan pakaian formal, sepatu,peralatan makeup untu ibu,tas mewah,untuk keacara tersebut tidak mungkin ayah dan ibu memakai pakaian sembarangan nanti adanya orang-orang meragukan mereka sebenarnya ibu marah kenapa barang yang di beli leana semua sangat mahal tapi karena itu sudah kesepakatan bersama apapun keputusan yang diambil leana mareka turuti ibu hanya bisa melotot, meelus dada dan menanggis tanpa air mata melihat uang yang seharusnya bisa digunakan beberapa bulan akan habis dalam 1 hari, leanapun membelikan adik-adiknya baju, keperluan sekolah, termasuk untuk dirinya sendiri tidak lupa dia juga membelikan mainan untuk adik-adiknya leana tau bahwa adik-adiknya tak meminta tapi dari mata mereka tak bisa berbohong kalau mereka menginginkannya, mereka sangat ingin membelinya tapi mereka tau kalau itu tak mungkin, tau kalau leana membelikan mainan yang mereka idam-idamkan mereka memeluk leana sangat erat dan berterima kasih dengan berlinang air mata, tak lupa leana membeli tempat permata dan perhiasan agar kelihatan mewah, 1 henphone saja karna ini sangat perlu sisa uang akan diperlukan untuk kebutuhan yang lain, setelah berkeliling mall mereka makan di restoran yang ada dimall setelah makan leana dan keluarganya keluar dari mall karena mereka sudah membeli apa yang diperlukan setelah keluar ada seseorang yang memanggil-manggil mereka

Jervis " adik kecil tunggu…"

Leana dan keluarga terkejut melihat jervis menunggu mereka di depan mall

Leana "ah paman kenapa kau masih disini..??" Jervis dengan malau-malu berkata

Jervis "apa kau serius ingin membantuku"

Leana pun meangkat alisnya dan tersenyum

Leana" apa paman percaya dengan gadis kecil ini"

Jervis "aku akan memcoba kempercayainya…."jervis mengaruk belakang kepalanya yang tak gatal itu.

Leana"bagai mana ayah" leanapun memandang ayahnya untuk meminta izin

Ayah" hmmm baik kalau itu menurutmu akan membantu kita"

Leana "kalau begitu sudah diputuskan paman bisa ikut kita"

Jervis "hah…mau kemana..??? Apa kau tidak memberiku penjelasan dulu"

Leana "kalau paman percaya pada kita maka ikut saja nanti akan aku jelaskan kalau urusan kami selesai tenang saja kami tak macam-macam ke paman" serempak kedua adik leana tertawa terbahak-bahak