Pekarangan kantor pengadilan sangat penuh oleh wartawan yang ingin mengetahui perkembangan berita Alena dan Hartono. Ditambah para pengawal dari Azura dan kepolisian membuat suasana sedikit ricuh. Saking berdesakan sampai-sampai ada wartawan yang terjatuh dan hampir saja terinjak kalau Ia tidak segera di tarik oleh AKBP Santosa yang kebetulan berjalan di belakang Nizam. "Hati-hati, Mas. Mencari nafkah itu jangan sampai membahayakan keselamatan sendiri." Kata AKBP Santosa sambil mengamankan pria itu ke tepi.
Wartawan itu berdiri sejak subuh hanya untuk mengambil posisi yang paling dekat dengan buruannya. Ia juga belum sarapan sehingga ketika dia terdesak oleh barisan belakang tubuhnya menjadi limbung dan mau terjatuh.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com