webnovel

Cinta Sang Monster

COMPLETED. Snippet: Satu tahun yang lalu Raine dikeluarkan dari Rumah sakit Jiwa dan harus hidup di Panti Asuhan. Itu memang bukan tempat yang terbaik, tapi setidaknya tidak bagi orang sepertinya. Sampai suatu malam yang menentukan Raine bertemu dengan pria itu… *** Pria itu menghentikan mobilnya. Sementara itu, genggaman Raine pada selimutnya mengerat ketika dia bertanya- tanya dalam hati; apakah dia telah melakukan kesalahan? Dia dapat merasakannya ketika Torak mengulurkan tangan kepada dirinya. ‘Apakah dia akan memukulku?’ Raine gemetar karena pemikirannya itu. Namun, Torak membuka hoodie dari kepala Raine dan dengan sangat lembut menyelipkan helaian rambutnya ke balik telinganya. “Jangan,” kata Torak dengan lembut. “Aku ingin melihatmu, jadi jangan menyembunyikan dirimu…” ************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · แฟนตาซี
Not enough ratings
412 Chs

TEMUKAN SANG PENYIHIR

[Belphegor!?] suara Raphael terdengar penuh dengan keterkejutan. Dia mengehentikan langkah kakinya dan membuat Calleb hampir menabrak punggungnya. [Belphegor, salah satu dari tujuh dosa dari neraka?] disamping Raphael, Calleb menatap padanya dengan penasaran.

[Ya, dia.]

[Tapi, Torak… peperangan diantara Lycanthropes dan Demon tujuh ratus tahun lalu telah mengunci kekuatan mereka…] Raphael bergumam, mengingat kejadian lama itu dan tiba- tiba sesuatu terlintas di benaknya seraya dia mengatakan hal ini dengan suara yang tercekat. [Ramalan mengenai guardian angel!]

Torak menatap pintu bathroom dengan ekspresi wajah yang terganggu ketika dia melihat kenop pintunya terputar.

Torak kemudian memberikan sang Beta sebuah perintah yang tegas, mengacuhkan kata- kata Raphael mengenai ramalan tersebut.

[Katakan pada pemburu kita untuk mulai mencari Serefina. Aku ingin bertemu dengannya segera.]

Dengan itu, Torak memutuskan mind- link diantara dirinya dan Raphael, meninggalkan sang Beta kebingungan.

Serefina adalah penyihir paling kuat yang telah menghilang selama beberapa decade.

"Kemana aku harus mencarinya?!" Raphael mendesis dengan frustasi sambil melarikan jari jemarinya di rambutnya.

Pertama adalah kemunculan dari Belphegor dan sekarang Torak ingin menemukan Serefina… ini bukanlah tugas yang mudah.

Kalau seandainya ramalan itu adalah benar, bukankah Torak seharusnya mengirim orang untuk menemukan guardian angel terlebih dahulu sebelum mencari sang penyihir?

Tiba- tiba wajah Calleb terlihat dalam garis pandang Raphael, dalam keterkejutannya dia merutuki sang Gamma.

"Apa? Apa yang telah terjadi?" Calleb bertanya dengan berisik, mengacuhkan semua manusia yang melihat ke arah mereka.

"Aku harus menemukan James sekarang."

"James?" Calleb menelengkan kepalanya, "Siapa yang akan dia cari?"

James adalah pemburu terbaik dan Torak sangat jarang memberikan suatu tugas yang spesifik untuknya, tapi pada saat dia memberikan tugas pada pemburu itu, maka tugas tersebut pastilah sangat penting.

"Serefina." Raphael menjawab dengan singkat.

Namun, hal itu cukup membuat rahang Calleb jatuh dengan keterkejutan. "Yah, paling tidak James tidak akan komplen mengenai kekurangan tugas sekarang…" Kemudian, Calleb menyadari sesuatu yang penting. "Kamu sudah tahu siapa penyusup itu?"

"Hmm." Raphael mengangguk. "Belphegor."

Dengan itu, Raphael berjalan menjauh, meninggalkan Calleb yang syok di belakangnya.

***

Di dalam presidential suite.

Torak baru saja mengakhiri mind- link dengan Raphael ketika dia melihat Raine keluar dari bathroom. Rambutnya masih sedikit basa dan pipinya memiliki semburat rona merah, walaupun dia terlihat sangat cantik, Torak mengerutkan dahhinya begitu matanya menangkap sosok Raine.

"Kenapa kamu tidak mengenakan pakaian yang aku minta kamu untuk kenakan, my love?" Torak berdiri dan menghampiri Raine.

Raine masih mengenakan sweaternya yang kebesaran dan celana jeans- nya yang lusuh. Torak tidak suka dia dalam pakaian seperti ini, Raine pantas mendapatkan segalanya yang terbaik di dunia dan Torak sangat senang mengetahui dia dapat memberikan semua itu padanya.

Tapi, kenapa dia masih saja menggunakan pakaian itu lagi?

Di sisi lain, kata- kata manis yang Torak lontarkan tidak pernah gagal untuk membuat hati Raine berdegup lebih cepat. Perasaan ini begitu asing, tapi di saat bersamaan juga terasa tepat.

"Kenapa kamu mengenakan pakaian ini lagi?" Torak membungkukkan badannya, sehingga mereka berada di tinggi yang sama.

Raine terkesiap ketika wajah Torak memenuhi seluruh pandangannya dan membuat Raine mengambil langkah mundur, tapi Torak tidak memiliki niat untuk bergerak menjauh darinya dan yang membuat Raine lebih terkejut lagi, Torak justru bergerak maju dan memojokkannya.

Jujur, Torak menikmati interaksi ini.

Pada akhirnya, ketika gadis malang itu tidak bisa menemukan jalan untuk melarikan diri lagi, dia mencoba untuk menekan punggungnya ke dinding di belakangnya, seolah berharap dia bisa menyatu dengan itu sementara matanya menatap jari- jari kakinya.

"Aku adalah orang yang butuh perhatianmu, my love, bukan jari kakimu." Torak berpura- pura cemberut. Dia menelusuri garis rahang Raine dengan jarinya dan mengangkat dagunya agar gadis ini dapat melihatnya. "Aku ingin melihat dirimu memakai pakaian itu."

Cara Torak mengatakannya, membuat kaki Raine gemetar dan hampir membuat dirinya menyanggupi, tapi Raine justru menggelengkan kepalanya.

Penolakan ini membuat kerutan di wajah Torak menjadi semakin dalam. "Kenapa?"

Untuk sesaat, Raine tidak memberikan respon. Dia menggigit bibirnya dan menurunkan pandangannya.

"Kamu tidak menyukai baju itu?" Torak mencoba menerka apa alasan Raine, tapi sekali lagi dia menggelengkan kepalanya. "Ukurannya tidak tepat?"

Barulah setelah itu, dengan sangat perlahan, Raine menggulung lengan bajunya dan menunjukkan pada Torak lengannya dengan malu.

Torak menangkap gerakannya dan memberikan perhatiannya pada hal yang ingin Raine tunjukkan. Namun, pada saat lengan bajunya tergulung dan lengan Raine terlihat, mata Torak berubah menjadi merah dengan kemurkaan.

"SIAPA YANG TELAH MELAKUKAN INI PADAMU?!" Teriak Torak.