webnovel

Episode 04

Ayah Kevin yang kesal dengan sambutan istrinya segera pergi dari ruang tamu untuk beristirahat. Sang istri segera memanggil anaknya saat itu juga.

"KEVIN!!!" teriak ibunya.

"ada apa sih, dasar nyonya besar" batin Kevin sambil berjalan menuju ruang tamu.

-

"kenapa selalu saja ada keributan, kalau begini terus aku jadi malas di rumah" keluh Kevin yang sudah bosan melihat pertengkaran orang tuanya setiap hari.

"ini loh... Bapakmu baru saja pulang" keluh ibunya.

"apa Ibu tidak ingat ya kalau aku bilang bapak sama Gunawan pergi melihat lokasi proyek yang baru" jawab Kevin kesal.

Ibunya yang malu karena lupa akan perkataan anaknya, berpura-pura protes menanyakan kenapa tidak anaknya saja yang pergi.

"begini ibu ratu, semalam aku berada di kantor pemilik proyek untuk negosiasi mengenai proyek itu" jelas Kevin dengan lembut.

"lalu" kata ibu Kevin bertanya.

Kevin yang sudah malas melihat pertengkaran mereka, segera pergi menuju kantor. Ibu jadi kesal melihatnya pergi begitu saja.

"lihat anakmu, makin tidak sopan saja"

"kalau kamu tidak terus curiga dan mencari kesalahanku maka tidak akan terjadi keributan. Anak sekarang ini memiliki tugas berat sebagai penggantiku" kata ayahnya lalu pergi meninggalkan istrinya.

Ibu Kevin memikirkan ucapan suaminya, dalam batinnya dia hanya kwartir dengan suaminya.

"aku lebih baik mempercayai mereka" batin ibu Kevin.

Lisa yang baru saja sampai di kantor, terkejut melihat Kevin dengan muka yang masam sudah menunggu di lobby.

"kenapa lama sekali? Bukankah tadi sudah kukatakan supaya cepat datang" ujar Kevin sambil berjalan menghampirinya. Lisa sangat kesal dengan perkataan Kevin.

"memang aku cowok, habis mandi langsung pakai baju nggak perlu dandan bisa langsung pergi" kata Lisa sedikit keras.

"emang berapa lama aku dandan?"

"kalau mau tau, perhatian Mamamu kalau lagi dandan" jawab Lisa ketus. Kevin yang malas berdebat dengan gadis itu, segera berpaling dengan kesal.

"ayo ke ruangan ku" ajak Kevin. Semua karyawan yang sedari tadi melihat pertikaian direktur mereka dengan Lisa, segera bergunjing setelah mereka pergi.

Sesampainya di ruangan kerjanya, Kevin meminta Lisa untuk menemaninya dalam beberapa hari. Lisa langsung berfikir negatif dengan pernyataan itu.

"waduh, gawat bisa jadi gua mau dimanfaatin" batin Lisa cemas.

"temani gimana? Jangan ja-"

"ga usah mikir negatif, aku ngajak kamu buat nemenin beberapa klien" kata Kevin kesal. Lisa protes mengapa harus dia yang menemani direkturnya itu, padahal Kevin memiliki sekretaris.

"kenapa nggak sama Angga saja" tambahnya.

"tidak usah protes, ini perintah" kata Kevin dan memanggil Gunawan untuk ke ruangannya melalui telepon. Lisa hanya menuruti namu dalam hatinya protes "mentang-mentang bos seenaknya"

Tak lama Gunawan masuk ke ruangan Kevin, yang langsung diperintahkan untuk menjemput ayahnya.

"jam satu nanti hubungi pak Ridwan!! Pak Michael ingin bertemu" perintah Kevin "Lisa, kamu temuan sekretaris saya. Tanya siapa yang mau di temui dan minta berkasnya" Lisa dan Gunawan segera pergi menjalankan perintah Kevin.

Gunawan kembali ke meja kerjanya sedangkan Lisa menuju meja kerja Yunita, sekretaris Kevin. Lisa yang sangat iri dengan kecantikan Yunita bergumam dalam hati "padahal dia lebih cantik dari aku, tapi kenapa harus aku yang harus diajak dalam beberapa hari kedepan"

Lisa segera menanyakan jadwal dan berkas untuk keperluan pertemuan hari ini. Yunita dengan dengan ramah meminta agar Lisa menunggu sejenak.

"hari ini ada janji dengan Pak Martin dan ini berkasnya" Yunita memberi berkas lalu Lisa pergi ke meja kerjanya setelan berterima kasih. Baru saja lima menit duduk untuk mempelajari berkas yang baru diterima tersengat suara teriakan yang memanggilnya.

"LISAAAA"