webnovel

pertandingan Basket 3

Priitt... suara Pluit tanda istirahat selesai. semua pemain basket bergegas bersiap siap. Pertandingan basket babak kedua telah dimulai. Semua team basket berge menuju lapangan basket. Romy memandang alex dan Harry dengan tatapan marah.

.

"Kayaknya ada yang mau balas dendam nich" bisik Harry pada Alex.

"Iya nich " kayaknya jawab Alex.

"Hati hati ... Kayaknya dia ngincer kamu deh." Sahut Harry memberi peringatan kepada alex.

alex cuman terdiam dan fokus pada pertandingan bola basket.

Bola basket dilempar ke tengah lapangan oleh wasit. Bergegas Boby dan romy melompat berusaha meraih bola basket. Namun kali ini nampaknya Romy berhasil meraih bola dan mendribble bola menuju araH lawan. Harry dan Alex bergegas mengejar Romy. Kecepatan Harry sungguh diatas Romy. Dalam sekejap Harry sudah berada di depan Romy. Berusaha memblok dan menahan romy. Romy berhenti sejenak sambil mendribble bola. Matanya memandang sekeliling mencari teman satu teamnya yang berada didekatnya.

Romy melihat Dion dan melemparkan bola basket ke arah Dion. Namun tangan panjang Harry berhasil menangkis bola yang dilempar Romy ke arah Dion. Hingga bola terlempar ke arah dekat Boby.

Boby bergegas meraih bola basket tersebut dan membawanya ke dekat ring basket sambil mendribble bola. Saat sudah agak dekat Boby bergegas melakukan lemparan bola basket dari jarak jauh dan hip bola mendarat dengan mulusnya di ring basket.

Spesialis Boby memang lemparan jarak jauh dalam memasukkan bola basket. Angka bertambah lagi pada kubu team basket design. Gemuruh suara penonton kembali terdengar.

"Horree...horree.... Team basket design kereeenn....!!!! "

Romy terlihat marah dan bertolak pinggang. Matanya memandang dendam pada alex.

"Dasar... Awas kau nanti" ancam Romy dengan suara pelan.

Dion memandang Romy yang terlihat kesal.

"Nanti kita balas dia Romy." Sahut Dion pelan.

"Pasti.... Jangan sampai kita kalah pokoknya." Jawab Romy sambil mendengus kesal.

Alex terlihat lelah dan bercucuran keringat, sudah banyak skor yang diperoleh darinya. Nafasnya sedikit tersenggal senggal. Waktu pertandingan basket tinggal beberapa menit lagi. Alex menarik nafas panjang beberapa kali, kemudian bersiap di posisi dia. Tiba tiba saat bola basket mendekat Alex bergegas berlari tuk menangkap bola.

Tiba tiba sebuah kaki menghadang dan menjegal langkah kaki Alex. Serentak Alex terjatuh dan memegang kakinya.

Priiitt.... Wasit membunyikan pluit dan memberikan kode untuk stop pertandingan sementara. Setelah memeriksa kaki Alex wasit keluarkan kartu kuning ke arah romy. Romy menundukkan kepala.

Huuuuuuhhh... suara gemuruh penonton terdengar kencang.

"Curaaaanggg... jangan main kasar dong." Sahut beberapa penonton.

Karena pelanggaran terjadi di daerah lawan. Maka Alex berkesempatan untuk melakukan lemparan bola jarak pendek.

"Kamu gak papa ...?" Tanya wasit.

Alex mengangguk sambil meringis menahan sakit.

"Masih bisa ikut pertandingan kan...?" Tanya wasit lagi memastikan.

"Iya pak." Jawab Alex.

Harry datang sambil menyenggol kasar Romy sekilas tatapan mata mereka bertemu. Romy marah dengan perlakuan kasar Harry,

sementara Harry balas melotot dan mendorong Romy kasar.

"Heyy..heyy..." Sahut Boby.

"Udah tenang Harry."

"Alex gak papa." Sahut Boby mencoba melerai dan menenangkan Harry.

"Awas kalau dia sampai kenapa kenapa" ancam harry.

"Dasar... sok jago" balas romy.

"Udah udah" sahut Boby mencoba melerai kembali.

Harry memberikan tangannya membantu Alex berdiri.

"Gak papa bro..?" Tanya Harry.

"Biasalah... "Jawab Alex meringis.

Priiit...suara Pluit wasit.

Alex berdiri di depan ring basket sementara para pemain yang lain berdiri di posisi masing masing. Alex menarik nafas panjang mencoba konsentrasi sekilas matanya memandang Dewi yang terlihat khawatir.

Alex bergegas menatapnke arah ring basket, berusaha konsentrasi dan mengumpulkan kekuatan di kedua tangannya. Kemudian huup... Bola basket mendarat disisi ring basket memantul pelan beberapa kali hingga akhirnya mendarat mulus kedalam ring basket.

"Yess.." sahut Alex.

"Horreeee... " penonton berteriak histeris.

Priiittt.. suara pertandingan berakhir berbunyi. Skor menunjukkan angka 102 pada team basket design dan 75 di team basket bisnis.

"Pemenangnya team basket design" Sahut wasit pertandingan.

"Horrreeee.....!!!! Team basket design juaraaa...!!!! "

Suara gemuruh penonton dan hiruk pikuk penonton menggema memenuhi gedung olahraga kampus. Bergegas seluruh pemain team basket design berlari ke arah alex. Dan memeluknya. Alex tertawa senang. Harry memeluk Alex dan membantu Alex berjalan.

"Gak papa kok Bisa jalan sendiri." Sahut Alex.

" yuuks kita ke tempat team basket design. lihat keadaan alex." ajak Jen.

"Iya..." Sahut Dewi.

Sementara laura memandang Romy yang terlihat kesal membanting handuknya.

* AUTHOR : Jangan Lupa Klik Tanda Love Jika Suka dengan ceritanya.