Priiittt.... Tanda pertandingan basket bergema. Suara penonton riuh gemuruh memenuhi gedung olahraga kampus.
Horrreeeee...!!!!! Seluruh penonton mulai berteriak mengelu elukan nama team favoritnya. Sementara seluruh pemain basket team design dan team bisnis saling berhadapan di tengah lapangan basket. Wasit berdiri diantara kedua kapten team basket.
Alex memandangi Romy ternyata dia kapten team basket bisnis. Boby selaku kapten team basket design menatap tajam ke arah Alex.
Mereka saling berhadapan kemudian wasit memberi aba aba sesaat dan melempar bola basket ke atas. Alex dan Boby saling melompat mencoba meraih bola basket. Tap..... Ujung jari Boby berhasil menyentuh bola basket dan mengayunkan ke arah Harry. Segera dibawanya bola ke arah lawan oleh Harry dengan cara mendribble bola basket. Bergegas Alex menempati posisi di dekat ring basket diikuti oleh pihak lawan yang berusaha memblokir arah bola basket ke Alex.
Bergegas Harry merubah taktik dengan melompat ke arah ring basket mencoba melakukan loop atau lemparan bola basket jarak jauh.
Romy bergegas maju dan ikut melompat menghalangi harry. Blok Alex terbuka karena lawan maju ke arah Harry. Dengan cepat Hary melempar bola basket ke arah samping kanan menuju Alex. Bergegas Alex menangkap bola dan mendribble ke arah ring basket dan melompat sambil memasukkan bola basket ke dalam ring. Hop...bola basket masuk dengan mulus.
"Yess.....!!! Team basket Design berhasil memasukkan angka pertama dalam pertandingan basket ini." suara supertor pertandingan terdengar kencang.
Penonton berdiri berteriak kencang.
"Ayooo...ayooo..!!!!! Team basket design hebaaattt...!!!!! "
Beberapa kali team basket design memasukkan bola ke ring basket disusul dengan team basket bisnis.
"Hebat yaa... Team basket design." Sahut Dewi.
" Gak sangka bakal seru banget kayak gini."
Laura memandang Dewi heran.
"Tumben... Kok kamu membela team basket design bukan team basket bisnis...? Romy kan di team basket bisnis. " Tanya Laura heran.
"Eehh... Kan kelas aku jurusan design." Jawab Dewi terbata bata.
"Oooh..." Balas Laura.
"Eh...aku mau beli makanan nich. Mau nitip apa..?" Tanya Laura
"Beli popcorn aja sama minuman es jeruk" jawab Dewi sambil memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.
Jen melirik sekilas.
"Aku nitip es kelapa muda dan roti bakar bisa gak...?" Tanya Jen ke Laura.
"Bisa dong... Aku juga mau beli itu" sahut Laura.
"Thanks yaaa " sahut Jen.
"Sama sama" jawab Laura
kemudian bergegas meninggalkan arena pertandingan menuju kantin kampus. Dewi memandang jen sekilas.
"Seruu yaa pertandingannya...??" Seru Dewi.
"Kamuuu sicch...gak pernah nonton latihan basket team design." Jawab Jen
"mereka latihan bener bener serius dan kompak."
"Iya niicch... " Jawab Dewi.
"Nanti dech kapan kapan aku lihat pas team kelas kita latihan basket. "
Jen tersenyum.
"Gitu dong .. gabung juga sama kita kita. Jangan sama geng kamu terus. Banyak teman banyak rejeki tahuuu." Sahut Jen seraya memeluk bahu Dewi.
Dewi tertawa senang.
"Aku kurang gaul dong selama ini. Makanya nanti kita jalan ke mall abis nonton pertandingan basket bagaimana...?" Tanya Jen.
"Bolehlah" sahut Dewi.
Harry terlihat mendribble bola dengan kecepatan penuh. Dia pasiing bola ke arah boby kemudian bergegas berlari menuju ring basket. Boby yang berada di sudut kanan melihat Alex mendekat. Dengan gerakan lincah Boby mendribble bola dan melemparkan ke arah Alex. Alex dengan cepat menangkap bola dan melihat Romy berusaha memblok gerakan Alex. Serentak Alex melompat hendak memasukkan bola basket.
"Eehhh... mencoba memasukkan bola Dengan jarak sejauh ini..?" Romy terlihat heran.
Namun ia ikut melompat mencoba menahan Alex. Namun ternyata Alex cuman melempar bola ke arah Harry sambil melompat. Harry bergegas melompat ke arah ring basket dan memasukkan bola hasil tangkapan dari lemparan Alex dengan gaya slam dunk.
" Yessss... Angka bertambah lagi dari team basket design."
Romy terlihat marah dan kesal. Dia melewati Alex seraya menabrak bahu alex dengan kesal.
"Woollleees Broo.. " sahut Alex.
Priiitt... Suara Pluit tanda setengah pertandingan terlewati. Para pemain bergegas menuju bangku istirahat teamnya masing masing.
Alex bergegas menuju bangku istirahat disisi lapangan. Matanya beradu pandang dengan Dewi. Tiba tiba niat nakal Alex muncul. Perlahan dengan keringat yang bercucuran di sekujur tubuhnya Alex perlahan lahan dengan gerakan lambat membuka kaos bola basketnya.
Dewi membelalakkan matanya melihat pemandangan indah didepan matanya. Body kekar dengan dada yang bidang. Dan... Oh my God. Perut rata dengan six pack yang terlihat berkilau dengan peluh keringat dan disertai sorot lampu pertandingan. Dewi berasa menonton adegan slow motion dalam film film terkenal holywoid.
Padahal..... Memang Alex membuka kaosnya dengan sangat lambat. Mencoba menggoda Dewi dengan tubuh kekarnya. Sayang Broo dah latihan gym setiap hari kagak di pamerin di depan Dewi.
Harry cuman memandang alex dengan tatapan jijik.
"Hueeekkk.... Berasa lebay banget deh." Batin Harry.
" Pantesan Alex rajin nge-gym selama tiga Minggu ini. Ternyata ini udangnya dibalik batu. "
Dewi masih tak sanggup menahan pandangannya dari tubuh kekar dan six pack Alex. Matanya seolah tak mau berkedip barang sekejap.
Tiba tiba.... "Nich makan popcorn." Sahut Laura.
"Eehhh..." Dewi kaget memandang popcorn didepan matanya.
"Aku... Gak Laper" sahut Dewi.
"Masak sich" tanya Laura.
"Tuuh mulut kamu berliur. Dah laper banget yaaa " sahut Laura sambil menunjuk muka Dewi.
"Eeehhh...???!!!!" Dewi kaget dan mencoba memegang ujung bibirnya.
"Kyaaaa...!!!!" Dewi berteriak seketika.
"Maluuunyaaa.... Melihat cowok buka baju sampai ileran seperti ini. Bener bener deh...!!!!" Dewi cuman menunduk malu sambil menyeka air liurnya dan menerima popcorn dari Laura.
"Kenapa kamu Dewi...? Aku tadi lama banget yaa beli makanannya sampai kamu kelaparan begitu." Sahut Laura.
"Nggak kok. Biasa aja." Jawab Dewi menunduk malu.
"Semoga Alex gak lihat ...semoga dia gak lihat." Batin Dewi berkali kali.
Alex cuman tersenyum memandang Dewi.
" Kayaknya dia terpesona" batin Alex puas.
Harry memandang alex sekilas.
"Pantesan rajin banget nge gym. Ternyata ini toh maksudnya."
Alex cuman nyengir saja tangannya meraih botol air mineral.
"Sambil menyelam minum air dong" balas alex.
"Iya.. pamer sich pamer... tapi tahu diri doong." Sahut Harry.
"Kenapa ...?" Tanya Alex bingung.
"Itu baju pakai lagi dong yang baru. Gak lihat apa dada kekar dipamerin kemana mana. Mau bikin fashion show yaa di lapangan basket." sahut Harry.
"Alamak.. lupa aku" balas Alex bergegas memakai kaos basket yang baru.
alex membuka tutup botol dan meminum dari botol mineralnya. Matanya memandang ke arah Dewi yang masih terlihat makan popcorn sambil menundukkan mukanya.
"Kenapa dia...?" Tanya Alex dalam hati.
Priitt... suara Pluit tanda istirahat selesai. Pertandingan basket babak kedua telah dimulai.
* AUTHOR : Jangan Lupa Klik Tanda Love Jika Suka dengan ceritanya.