"Seno??!"
"Naya! Naya, Naya." teriak Asih saat Naya jatuh pingsan di dekapannya.
Naya syok karena Seno sudah tak lagi bernafas. Semua orang yang ada di ruangan itu berderai air mata tidak percaya dengan kepergian Seno yang terlalu cepat. Setelah enam hari koma, Seno berakhir tiada. Meninggalakan istri tercinta, juga jagoannya yang baru berusia muda.
Asih meminta agar Dito mengambilkan kursi roda lagi. Sedangkan jagoan Naya sedang ada dalam gendongan Frans. Frans terus mengecup anak dari cucunya sambil menangis mengingat semua kenangan yang sudah ia lalui bersama cucunya tersayang.
Seno adalah cucu satu-satunya yang ia miliki. Tidak ada pewaris lagi selain dari anaknya, dan cucunya. Tentu hal ini menjadi Boomerang baginya. Tapi beruntung, kondisi Fran tidak melemah seperti Fania dan Naya. Padahal hatinya sudah terasa dicabik-cabik tanpa ampun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com